Reksa dana pendapatan tetap (RDPT) sering dipandang sebelah mata oleh investor pemula. Prospek cuannya tidak setinggi reksa dana saham (RDS), sedangkan unsur risikonya lebih besar daripada reksa dana pasar uang (RDPU). Jadi, mengapa kita mesti berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap?
Faktanya, reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi salah satu kunci sukses investasi kita. Mengapa demikian? Karena reksa dana pendapatan tetap dapat menjadi sarana diversifikasi investasi yang tepat bagi investor konservatif maupun agresif.
Dana yang terhimpun dalam RDPT biasanya akan diinvestasikan dalam obligasi korporat atau obligasi pemerintah. Hal ini menjamin return yang lebih stabil daripada saham, tetapi juga dalam tingkat lebih tinggi daripada deposito biasa. Alhasil, RDPT menjadi solusi diversifikasi investasi jitu bagi semua tipe investor.
Investor konservatif dapat membagi modalnya ke dalam dua bagian, yaitu sebagian ke dalam deposito atau RDPU dan sebagian lagi dalam RDPT. Ketika bunga bank berada dalam tren menurun karena pemangkasan suku bunga acuan bank sentral, RDPT menawarkan imbal hasil yang tetap tinggi.
Sedangkan investor agresif dapat mengalokasikan sebagian modalnya ke dalam saham atau RDS dan sisanya ke dalam RDPT. Ketika bursa saham dalam kondisi bergejolak ataupun runtuh, return RDPT kemungkinan besar tetap stabil karena karakteristik obligasi yang berkorelasi negatif dengan saham.
Mengapa tidak melakukan diversifikasi langsung dengan cara investasi obligasi saja? Masalahnya, obligasi memiliki jangka waktu panjang. Obligasi pemerintah paling singkat saja akan menuntut investor menahan modal selama 2-3 tahun. Di sisi lain, reksa dana pendapatan tetap memiliki likuiditas lebih baik karena dapat dicairkan kapan saja.
Nah, setelah mengetahui ini, apakah Anda tertarik untuk berinvestasi dalam reksa dana pendapatan tetap? Tunggu dulu, ada beberapa kiat penting untuk mengoptimalkan keuntungan. Berikut ini beberapa diantaranya yang patut diperhatikan pemula:
- Pilihlah RDPT yang berbasis obligasi pemerintah atau obligasi terbitan perusahaan blue chip. Holding obligasi dapat dilihat pada lembar fakta (fact sheet) yang pasti disajikan oleh manajer investasi sebelum Anda mendaftar.
- Pilihlah RDPT dengan grafik NAB yang cenderung terus meningkat meskipun bergelombang, bukan yang grafiknya jatuh-bangun secara drastis. Pantau grafik NAB dalan jangka panjang, antara 1 tahunan hingga sejak penciptaannya.
- Sesuaikan target investasi dengan jangka menengah. Reksa dana pendapatan tetap menawarkan imbal hasil paling optimal dalam jangka waktu 1-5 tahun.
Demikian beberapa tips yang semoga bermanfaat untuk Anda. Kalau masih ragu, tidak ada salahnya mencoba menyetorkan modal secara bertahap dulu. Reksa dana pendapatan tetap tergolong salah satu jenis aset investasi yang dapat dimasuki secara mencicil (bertahap) maupun lump sum (setor sekaligus dalam jumlah besar).
Tagged With : Diversifikasi investasi • investasi jangka panjang • Investasi Obligasi • reksadana