Bagi Anda yang merasa sulit sekali menabung untuk tujuan keuangan di masa depan, Anda bisa mencoba alternatif deposito sebagai pilihan tabungan yang paling ideal. Berbeda dengan tabungan, deposito mempunyai jangka waktu pengambilan. Daya tarik lain investasi dengan deposito ini adalah bunga yang ditawarkan lebih tinggi daripada tabungan pada umumnya. Sebelum mengulas lebih jauh, sebaiknya kita uraikan terlebih dahulu tentu apa itu deposito.
Apa itu deposito ?
Secara umum pengertian deposito dapat didefinisikan sebagai produk simpanan pada bank yang penarikan dan penyetorannya hanya dapat dilakukan pada saat-saat tertentu saja. Anda bisa kena denda penalti bila dana yang Anda simpan tersebut Anda tarik sebelum waktunya. Satu hal lagi yang menjadi daya tarik produk investasi ini adalah peluang untuk memperoleh bunga yang lebih besar bila deposito disimpan dalam jangka waktu yang semakin panjang dan dana yang disimpan juga semakin besar.
Produk deposito berdasarkan pakar dari Bursa Efek Indonesia dapat dikatakan sebagai produk investasi yang paling menguntungkan karena di samping instrumen investasi lain seperti obligasi pemerintah, saham, atau emas ternyata deposito menjanjikan rata-rata keuntungan yang lebih stabil. Di tahun lalu produk ini bahkan mencapai rata-rata keuntungan terbesar kedua setelah saham, yaitu dengan persentase 7.21%. Inilah sebabnya dapat disimpulkan bahwa instrumen investasi ini dapat dikatakan masih mempunyai peluang bagus dari tahun ke tahun.
Karakter deposito
Jika saat ini Anda tengah mempertimbangkan untuk berinvestasi dengan produk deposito di bank sebaiknya Anda membekali diri dengan informasi tentang manfaat serta resiko yang berpeluang terjadi saat Anda telah memutuskan untuk menanamkan investasi Anda. Berikut ini adalah beberapa karakter deposito yang penting untuk Anda ketahui.
1. Setoran terkecil
Sebagaimana biasanya saat Anda membuka rekening pada bank, maka ada batas setoran minimal yang harus dibayarkan saat pertama kali. Hal yang sama juga berlaku untuk deposito. Perbedaan deposito dengan tabungan biasa adalah syarat setoran minimal adalah berkisar 5 juta rupiah, tetapi hal ini bergantung pada kebijakan masing-masing bank.
2. Jangka waktu simpanan
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya deposito di bank mempunyai jangka waktu simpanan tertentu sehingga nasabah tak dapat mengambilkan sebelum jangka waktu yang ditetapkan tersebut. Pada umumnya tersedia beberapa alternatif pilihan untuk jangka waktu simpanan ini yaitu 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan. Sebagai nasabah sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan hal ini karena akan menentukan bagaimana Anda akan memanfaatkan tabungan tersebut.
Contohnya, saat Anda memandang simpanan deposito Anda ini sebagai dana yang dapat diambil untuk kepentingan mendesak, sebaiknya Anda jangan memilih jangka waktu yang lama. Anda bisa terkena beban biaya penalti untuk mengambil simpanan deposito Anda bila diambil sebelum waktunya. Untuk tujuan keuangan jangka pendek, sebaiknya memang Anda memilih durasi waktu deposito yang juga pendek seperti misalnya jangka waktu 1 bulan. Yang jelas produk investasi ini sangat sesuai untuk Anda yang mengalami kesulitan untuk menabung karena Anda tak bisa lagi mengambil dana milik Anda sesuka hati pada simpanan ini.
3. Pencairan dana
Penarikan dana segar dari deposito sebagaimana yang telah dijelaskan tak dapat dilakukan sekehendak hati nasabah berkaitan dengan aturan tentang jangka waktu tersebut. Jika nasabah yang bersangkutan telah menetapkan pilihan atas alternatif jangka waktu tersebut, maka simpanan baru bisa ditarik bila masa jatuh tempo telah tiba. Bila tidak maka yang bersangkutan harus membayar denda penalti sehingga Anda tak bisa memperoleh keuntungan optimal dari investasi Anda.
4. Bunga deposito
Mengapa bunga deposito bisa lebih tinggi daripada tabungan? Hal ini sesungguhnya cukup masuk akal karena adanya aturan tentang jangka waktu yang diberikan oleh pihak bank. Inilah sebabnya deposito di bank bisa menjadi sarana investasi yang menguntungkan di luar emas, saham, atau obligasi pemerintah. Satu hal lagi yang perlu Anda ingat adalah suku bunga yang sudah ditetapkan. Suku bunga deposito harus disesuaikan dengan kebijakan LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. Ini dikarenakan besaran suku bunga tertentu dijamin sekaligus ditentukan oleh LPS.
5. Resiko rendah
Selain menjanjikan bunga yang relatif lebih besar dibandingkan tabungan biasa, salah satu faktor yang membuat deposito banyak diminati adalah resikonya yang rendah. Mengapa bisa demikian? Karena deposito mempunyai jaminan LPS dengan syarat-syarat tertentu serta bank tempat Anda mendepositokan dana Anda adalah bank yang termasuk dalam keanggotaan LPS. Jika jumlah deposito tersebut kurang dari 2 miliar rupiah serta suku bunganya maksimal 7.5% maka jaminan dari LPS tersebut berlaku. Sebaliknya, bila nilai deposito Anda lebih dari 2 miliar serta bunganya melebihi prosentasi yang ditentukan tersebut maka LPS tak dapat menjamin simpanan deposito Anda.
6. Deposito sebagai jaminan
Banyak orang yang belum mengetahui bahwa faktor yang meliputi pengertian deposito adalah termasuk dalam salah satu aset yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk meminjam dana pada bank. Tetapi hal ini tak berlaku pada seluruh bank, artinya tak semua bank bersedia menerima jaminan tersebut. Walaupun begitu jaminan deposito dapat menjadi alternatif jaminan yang lain selain properti atau aset lainnya yang pada umumnya kita ketahui.
7. Produk kena pajak
Untuk menambah wawasan Anda yang masih berkaitan dengan apa itu deposito, instrumen investasi yang satu ini ternyata tergolong produk kena pajak. Dengan demikian profit yang Anda dapatkan dari investasi ini harus dipotong pajak terlebih dahulu yang besarnya bisa mencapai 20%. Tetapi tentu Anda tak perlu khawatir, karena masih ada keuntungan yang tersisa sebesar 80%, bukan? Lagipula pajak yang Anda bayar akan disalurkan untuk kepentingan kita bersama.
Anda mungkin penasaran bagaimana cara menghitung profit dari investasi deposito ini. Sebenarnya caranya cukup mudah dan bisa dibilang lebih mudah dibandingkan menghitung bunga tabungan. Berikut ini adalah rumusnya:
- Untuk menghitung keuntungan bunga deposito rumusnya adalah:
Suku bunga deposito X nominal uang yang ditanamkan X 365 hari - Untuk menghitung pajak deposito rumusnya adalah:
Tarif pajak X bunga deposito - Untuk menghitung pengembalian deposito rumusnya adalah:
Nominal investasi + (bunga deposito – pajak)
Nah, mudah, bukan?
Satu tips yang dapat Anda terapkan untuk berinvestasi pada deposito di bank adalah membagi dana Anda pada beberapa produk deposito dengan jatuh tempo yang berlainan. Keuntungan yang bisa Anda peroleh dengan menerapkan strategi ini adalah, Anda bisa memperoleh uang tunai dengan lebih cepat tanpa khawatir terkena denda penalti. Selain itu bila ada dana Anda yang ditanamkan dalam deposito dengan jangka panjang maka tingkat suku bunga juga akan meningkat, selain itu Anda mempunyai peluang untuk memperoleh tingkat suku bunga yang bagus karena dianggap melakukan investasi ulang.
Nah, semoga penjelasan tentang apa itu deposito yang telah diulas di atas bisa menambah wawasan Anda. Semoga bermanfaat!