Jangan meletakkan seluruh telur Anda hanya dalam satu keranjang”. Pepatah ini pasti sudah sangat dikenal dalam dunia bisnis serta investasi. Maksudnya sebaiknya Anda melakukan diversifikasi investasi sebagai salah satu strategi untuk memutarkan modal Anda. Simak ulasan berikut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
Definisi diversifikasi investasi
Yang dimaksud diversifikasi investasi adalah sebuat trik manajemen resiko dengan mengombinasikan berbagai investasi dalam portofolio Anda. Mengapa demikian? Sebab Anda berpeluang mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi serta resiko yang harus dihadapi juga akan lebih minim.
Strategi tersebut mengupayakan untuk menetralisir aktivitas negatif dari investasi lainnya dengan kinerja positif dalam portofolio dengan melancarkan aktivitas resiko yang tak sistematis. Inilah alasannya diversifikasi hanya memungkinkan bila sekuritas dalam portofolio tak terhubung dengan ideal.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa diversifikasi investasi adalah tidak menanamkan seluruh dana Anda hanya pada sebuah instrument investasi.
Dari pengamatan serta model matematis terbukti tingkat pengurangan resiko dapat berlangsung efektif dengan mempertahankan portofolio terdiversifikasi secara optimal mulai dari 25 hingga 30 saham. Menanamkan modal dalam sekuritas memang menghasilkan manfaat diversifikasi lebih banyak. Anda juga disarankan untuk berinvestasi pada sekuritas asing karena umumnya tak terlalu terkait dengan investasi di Indonesia.
Artinya, bila terjadi penurunan perekonomian di Amerika Serikat, perekonomian Jepang bisa saja tak terpengaruh dan tak akan mengalami hal yang sama. Jadi dapat dikatakan bahwa melakukan investasi di Jepang akan memberikan perlindungan bagi investor dari kerugian yang merupakan dampak dari memburuknya kondisi perekonomian di Amerika.
Yang kerap menjadi hambatan bagi mayoritas investor non-institusional adalah dana investasi yang tak terlalu besar sehingga menciptakan portofolio yang beragam cukup sulit bagi mereka. Inilah alasannya mengapa investasi reksadana semakin diminati. Reksadana dapat membantu Anda membeli saham dengan harga terjangkau sekaligus menjadi sarana diversifikasi yang murah.
Manfaat investasi reksadana selain menjadi sarana diversifikasi pada beragam kelas asset, dana yang diputar pada bursa juga akan memberi jalan bagi investor ke pasar yang lebih kecil seperti komoditas. Ini adalah alternatif yang bagus mengingat partisipasi pada skala internasional tidak memungkinkan.
Cara mudah melakukan diversifikasi investasi
Bagi Anda yang pemula dalam bidang investasi, inilah beberapa langkah sederhana diversifikasi portofolio.
Risk tolerance
Sebelum mulai melakukan diversifikasi pada investasi Anda, pahami terlebih dahulu batasan resiko. Tetapkan tingkat resiko yang sanggup Anda tanggung serta batas minimum yang dapat Anda terima. Investasi tak akan memperoleh hasil yang optimal bila Anda kurang memahami system instrument investasi pilihan Anda, termasuk potensi imbal hasil serta jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan.
Asset yang dipersiapkan
Mengetahui target investasi untuk mendiversifikasi portofolio Anda akan membantu mendapatkan keseimbangan yang proporsional antara tujuan keuangan serta batasan resiko. Mereka yang berani menanggung resiko besar pada investasi tentu hanya akan menanamkan modalnya pada instrument-instrumen dengan peluang imbal hasil yang juga besar.
Resiko yang tinggi tentunya akan sepadan dengan hasil yang juga besar. Sementara untuk investor bertipe hanya dapat menanggung resiko yang kecil, tentu lebih berminat pada jenis investasi yang aman dan menguntungkan untuk masa depan, seperti reksa dana, peer to peer lending, Obligasi Negara Ritel, saham volatilitas rendah, dan lain-lain.
Untuk mendapatkan profit yang optimal dari perluasan portofolio, investor harus menyalurkan sebagian dari portofolio mereka pada kelas asset yang tak saling terkoneksi. Investasi dimaksud seharusnya mempunyai hubungan historis minimal kepada tiap-tiap keuntungan.
Rebalancing
Yang dimaksud rebalancing adalah proses dimana investor menyeimbangkan dalam portofolio investasinya besarnya asset yang diinvestasikan. Pada investasi saham misalnya, rebalancing dapat dilakukan dengan kegiatan transaksi atau jual beli asset dalam portofolio untuk membuat tingkat penyaluran asset sebagaimana yang dikehendaki.
Misalnya, seorang investor mempunyai portofolio yang mana di dalamnya terdapat bobot asset dengan detail investasi saham besarnya mencapai 50% dan investasi obligasi juga 50%. Bila pada suatu kesempatan performa harga saham meningkat, investor diperbolehkan menambah porsi saham, misalnya menjadi 70% pada portofolionya.
Investor juga bisa saja mengambil keputusan untuk menjual saham miliknya sebagian kemudian membeli obligasi untuk menyeimbangkan kembali bobot portofolionya sehingga perbandingannya menjadi 50/50. Untuk mengupayakan agar batasan resiko, tujuan keuangan, serta kebutuhan investasi Anda sesuai, maka perlu disinkronkan dengan target alokasi. Sebaliknya, resiko investasi justru meningkat bila Anda memutuskan tak menyesuaikan bobot investasi.
Mengerti kapasitas resiko.
Memang kemampuan untuk menanggung resiko dengan kemauan secara emosional kerap tak sejalan. Faktanya memang akan selalu ada investor yang dapat menghadapi resiko lebih besar daripada yang bisa Anda tanggung.
Memang tak salah sesekali bersikap konservatif namun sesekali kala situasinya mendukung Anda juga perlu bertindak dengan lebih agresif asalkan benar-benar memungkinkan untuk mendapatkan imbal hasil yang sepadan.
Faktor-faktor yang menentukan kemampuan seorang investor terkait batasan resiko adalah tujuan financial, nilai asset dalam investasi, serta jumlah atau bobot dana simpanan di tabungan. Sekali lagi sangat penting untuk mengenali diri sendiri dan memahami hingga sejauh apa batasan resiko yang mampu Anda terima.
Berkonsentrasi untuk tujuan keuangan jangka panjang
Terapkan berbagai pendekatan saat menangani portofolio pada investasi Anda. Pendekatan dimaksud adalah disiplin, keseimbangan, serta focus pada tujuan jangka panjang, dengan demikian Anda akan lebih dapat berkonsentrasi demi mencapai tujuan financial di masa depan.
Tak jarang para investor, terutama pemula tergoda untuk hanya menanamkan modalnya pada instrument investasi yang dianggap paling baik. Informasi tersebut tak sulit diakses baik dari para pakar atau pun berbagai tawaran lembaga investasi yang menjanjikan imbal hasil besar. Tapi jangan lupa untuk mempertimbangkan benarkah instrument incaran Anda tersebut benar-benar dapat menunjang cita-cita Anda akan tujuan keuangan demi hari depan/jangka panjang.
Baca Juga : 6 Jenis Investasi Jangka Panjang Yang Paling Menguntungkan
Bagi mereka yang dalam waktu dekat akan memasuki masa pensiun pertimbangkan baik-baik instrument investasi yang paling sesuai sehingga tersedia cadangan dana yang menjamin kehidupan sejahtera di masa tua yang tak.
Apa pun investasi yang ingin Anda terjuni sebelumnya harus dipastikan apakah investasi dimaksud dapat memenuhi tujuan keuangan Anda serta batasan resiko atau risk tolerance. Salah satu tujuan keuangan di masa depan misalnya adalah dana pendidikan buah hati.
Saat berinvestasi satu dua kali Anda pasti akan mengalami masa-masa sulit yang penuh tantangan. Agar tak menyerah tanamkan focus pada diri pada tujuan keuangan di masa depan dan kebutuhan financial Anda. Hal ini berguna untuk memotivasi Anda dalam upaya mengembangkan asset serta memperoleh imbal hasil optimal dari diversifikasi investasi yang dilakukan pada portofolio Anda.
Kesimpulannya, panduan di atas dapat membantu Anda memberi gambaran bagaimana mengembangkan portofolio investasi ke dalam berbagai instrument. Sebelum mulai pada langkah diversifikasi tentu langkah pertama adalah memulai investasi dahulu sedini mungkin. Semoga bermanfaat bagi Anda dan selamat mencoba!
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:
Tagged With : Diversifikasi investasi • investasi • P2P Lending • reksadana • saham