Ingin Kembali Ke Perusahaan Setelah Mengundurkan Diri? Ini Caranya!

Pernah menyesali keputusan anda untuk meninggalkan seseorang atau sesuatu? Meski terdengar konyol, faktanya hal ini dialami banyak orang. Dalam hubungan pribadi, misalnya, tidak jarang pasangan yang sudah putus memutuskan untuk kembali bersatu lagi. Ternyata, hal yang sama juga terjadi di dunia kerja. Anda mungkin mempertimbang untuk kembali ke perusahaan setelah mengundurkan diri. Sebelum mengundurkan diri, bisa jadi anda hanya melihat sisi buruk dari perusahaan. Namun setelah mundur, justru anda merasa bahwa perusahaan tersebutlah yang paling cocok untuk anda.

Di akhir tahun 2021 sampai tahun 2022, anda mungkin pernah mendengar istilah Great Resignation, yakni sebuah fenomena yang terjadi di negara-negara Barat, di mana banyak karyawan yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan karena dipanggil kembali bekerja di kantor. Mereka yang merasa nyaman dengan sistem Work From Home justru tidak mau kembali bekerja secara fisik di kantor.

kembali ke perusahaan setelah mengundurkan diri

Namun tahun ini, muncul fenomena baru di mana banyak karyawan yang telah mengundurkan diri justru menyesali keputusannya. Ada banyak alasan. Banyak yang merasa bahwa setelah berhenti mereka justru tidak bahagia. Dalam sebuah studi yang dilakukan bulan lalu, Paychex menemukan bahwa dari 825 mantan pegawai yang berpartisipasi dalam survey, sebagian besar mengaku menyesali keputusannya. Hampir 9 dari 10 yang karyawan yang mengundurkan diri mengaku menyesal. Mengundurkan diri ternyata tidak membuat mereka lebih bahagia secara mental.

Bagaimana Cara Kembali ke Perusahaan Setelah Mengundurkan Diri?

Meski terdengar konyol, ada kalanya anda memutuskan bahwa kembali ke perusahaan setelah mengundurkan diri adalah keputusan terbaik. Berikut adalah beberapa upaya yang bisa anda coba:

Kirim Pesan ke Mantan Atasan Anda

Hal pertama yang bisa anda lakukan adalah menjalin komunikasi kembali dengan mantan atasan anda, baik melalui komunikasi telepon, media sosial, maupun email. Meski terdengar konterintuitif, sejumlah studi menunjukkan bahwa banyak pimpinan yang bersikap terbuka mengenai karyawan boomerang, yakni mereka yang mengundurkan diri dan kemudian ingin kembali. Dalam email, cobalah sampaikan alasan anda mengundurkan diri sebelumnya.

Jika alasan anda mundur tidak berhubungan dengan sikap manajer yang buruk atau rasa tidak suka pada budaya organisasi, maka peluang anda sebenarnya masih terbuka. Manajer yang profesional mestinya bisa melihat dari kaca spion. Tahun 2020, 2021, dan 2022 adalah tahun-tahun yang penuh tekanan. Pada masa itu, tidak sedikit orang membuat keputusan yang pada akhirnya mereka sesali.

Tanyakan Apakah Masih Ada Posisi untuk Anda di Perusahaan

Ketika anda memutuskan untuk kembali ke perusahaan setelah mengundurkan diri, anda mesti mengetahui bahwa posisi tawar anda sedikit turun. Sebutkan bahwa anda tidak meminta kenaikan gaji. Logikanya, perusahaan tidak akan menerima kembali karyawan boomerang jika mereka meminta kembali, namun menuntut gaji yang lebih tinggi dibanding sebelum mereka mengundurkan diri.

Mudah saja anda beralasan, bahwa dengan adanya inflasi, gaji anda mestinya lebih tinggi daripada saat anda meninggalkan perusahaan. Namun, cobalah fikirkan sejenak jika anda di posisi sebagai pemilik perusahaan. Ketika anda meninggalkan perusahaan, berarti anda sudah siap kehilangan momentum. Ketika perusahaan kehilangan salah satu karyawannya, terutama karyawan yang potensial, artinya perusahaan kehilangan waktu, uang, dan momentum.

Dalam email atau pesan yang anda kirimkan secara resmi ke perusahaan, sampaikan bahwa anda menyadari bahwa perusahaan mungkin mengalami kerugian saat anda memutuskan untuk berhenti. Jadi, anda bersedia kembali ke perusahaan dengan gaji yang sama.

Tanyakan Apakah Perusahaan Bersedia Membuat Surat Referensi Untuk Anda

Beberapa perusahaan mempertimbangkan untuk merampingkan perusahaan setelah gelombang Great Resignation. Adakalanya, operasi perusahaan justru lebih efisien jika beberapa karyawannya berhenti. Jadi, meskipun mantan atasan anda ingin anda kembali, mereka mungkin tidak memiliki posisi kosong untuk anda. Namun, sebagai tanda anda memiliki kredibilitas saat bekerja di perusahaan, cobalah minta surat referensi dari perusahaan.

Anda bisa menggunakan surat referensi tersebut ketika mengikuti interview untuk pekerjaan baru. Perusahaan mestinya memahami fenomena gelombang Great Resignation, terutama jika alasan mengundurkan diri dinyatakan dalam bentuk surat semacam ini.

Cobalah Pindah Bidang Pekerjaan

Jika upaya anda untuk kembali ke perusahaan setelah mengundurkan diri tidak berhasil, maka cobalah pertimbangkan opsi lain. Sepertinya, di antara mereka yang mengundurkan diri selama gelombang Great Resignation, yang paling puas adalah mereka yang benar-benar berhasil membuka halaman baru dan tidak hanya pindah perusahaan, namun juga pindah bidang pekerjaan.

Tanyakan pada diri anda, apa hal yang belum pernah anda lakukan dengan potensi dan kemampuan yang anda miliki saat ini? Dengan berkembangnya teknologi Artificial Intelligence (AI) dan ketika komputer mengambil alih banyak pekerjaan, maka kemampuan anda untuk menunjukkan soft skill yang hanya dimiliki manusia semestinya membuat anda bisa mengajukan lamaran kerja di bidang apapun. Jadi, cobalah pertimbangkan sesuatu yang benar-benar baru.

Semua orang pernah membuat keputusan yang buruk. Terkadang, kita baru menyadari sesuatu berharga setelah kita kehilangan. Namun, anda tidak mesti tenggelam dalam penyesalan. Cobalah mengambil langkah untuk  kembali ke perusahaan setelah mengundurkan diri. Namun jika upaya kembali tidak berhasil, jangan ragu untuk melangkah menuju hal baru.

Tagged With :

Leave a Comment