Banyak orang yang sekarang sudah mengetahui bahwa menabung di bank itu malah merugikan. Biaya administrasi tinggi, sedangkan bunga yang diberikan bank untuk rekening tabungan malah sangat rendah. Hitung saja, bunga tabungan berkisar antara 0-1 persen ter tahun, sedangkan biaya administrasi bersifat tetap mulai beberapa ribu hingga beberapa puluh ribu rupiah per bulan.
Saat masih kanak-kanak, kita sering menerima petuang “Rajin menabung pangkal kaya”. Namun, realitanya tidak demikian. Rajin menabung di bank tidak akan membuat kita kaya. Kita harus menabung pada aset investasi tertentu agar bisa jadi kaya, seperti reksa dana, properti, atau saham. Sayangnya, investasi kurang disukai oleh sebagian masyarakat karena dianggap terlalu rumit dan butuh skill khusus agar bisa profit.
Jadi, bagaimana solusinya? Sebenarnya, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar menabung di bank jadi lebih menguntungkan. Berikut ini tiga diantaranya:
- Cari tahu berapa banyak uang yang sebaiknya tersimpan dalam rekening tabungan agar memperoleh bunga lebih banyak dari potongan administrasi.
Kebijakan setiap bank terkait bunga bagi rekening tabungan itu berbeda-beda. Besar biaya administrasi setiap bank juga berbeda. Agar uang dalam tabungan tidak habis dimakan biaya administrasi saja, maka kita harus mengetahui kebijakan bunga bank dan biaya apa saja yang perlu dibayar. Setelah itu, hitunglah berapa banyak uang yang harus disimpan dalam rekening agar memperoleh bunga lebih besar daripada biaya administrasi.
Sebagai contoh, sebuah bank menentukan bunga tabungan sebesar 0.5 persen per tahun dan biaya administrasi Rp15,000 per bulan. Dalam situasi ini, biaya administrasi per tahun setidaknya (15,000×12 bulan = Rp180,000) -belum termasuk biaya pemeliharaan dan penggantian kartu ATM. Kalau kita hanya menyimpan uang sebanyak Rp1 juta saja dalam rekening, maka kita harus selalu merogoh kocek untuk membayar biaya administrasi.
Agar tidak merugi, kita perlu mempertahankan saldo paling sedikit Rp40,000,000. Pendapatan bunga dari saldo tersebut akan mencapai Rp200,000 per tahun, sehingga cukup mengimbangi biaya administrasi.
- Pertimbangkan untuk memindah simpanan jangka panjang ke produk investasi.
Kita sudah mengetahui betapa rendahnya bunga tabungan bank. Ini artinya, kita akan merugi jika menyimpan uang terlalu banyak dalam rekening tabungan biasa. Oleh karena itu, ada baiknya mencari produk investasi perbankan lain yang akan memberikan bunga lebih besar. Misalnya deposito berjangka, obligasi pemerintah, dana pensiun (DPLK), atau tabungan berencana. Bunga deposito berjangka bisa mencapai 7-8 persen per tahun, sedangkan tabungan berencana dan dana pensiun cenderung bervariasi.
Sayangnya, produk investasi perbankan umumnya memiliki jangka waktu lama. Kita harus siap untuk tidak dapat menarik uang kita kembali dalam waktu lama. Deposito berjangka terendah memiliki tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Obligasi pemerintah untuk ritel biasanya memiliki maturitas di bawah 5 tahun. Dana pensiun atau tabungan berencana yang bisa membutuhkan waktu hingga belasan atau puluhan tahun sebelum dapat dicairkan. Perhitungkan masalah jangka waktu ini juga sebelum memindahkan simpanan Anda.
- Pertimbangkan untuk berpindah ke rekening tabungan online.
Seiring dengan makin canggihnya teknologi keuangan, bank-bank mulai merintis pembukaan rekening tabungan online. Beberapa nama populer di bidang ini antara lain Jenius BTPN dan Digibank DBS. Anda perlu tahu, biaya administrasi pada rekening tabungan online seperti itu biasanya lebih rendah daripada rekening tabungan biasa atau bahkan gratis.
Rekening tabungan online seperti itu juga biasanya di-bundling dengan opsi deposito online yang memberikan bunga lebih tinggi ketimbang deposito berjangka biasa. Jadi, pindah ke rekening tabungan online akan memberikan kemudahan sekaligus keuntungan bagi dompet Anda.
Nah, diantara ketiga trik ini, adakah yang ingin dicoba? Sebelum mempraktekkannya, sebaiknya riset dulu ketentuan bunga dan biaya di bank pilihan Anda. Ingat, peraturan setiap bank berbeda-beda.
Tagged With : deposito • investasi jangka panjang • investasi online