Investasi penting dilakukan sedini mungkin bahkan dengan modal yang seminim mungkin. Salah satu alternatif produk investasi yang dapat Anda coba adalah dengan investasi reksadana. Tak dapat dipungkiri, beberapa tahun terakhir ini kita memang semakin sering mendengar kata reksadana, tetapi tahukah Anda apa itu reksadana secara detail? Bagi Anda yang penasaran, mari kita simak ulasan berikut ini.
Apa itu reksadana
Pengertian reksadana dapat didefinisikan sebagai bentuk investasi secara bersama-sama atau kolektif. Hal ini dapat menjadi solusi atas kesulitan masyarakat untuk melakukan investasi mengingat persyaratan investasi awal pada beragam produk investasi seringkali menetapkan jumlah yang besar serta pemilihan produk yang rumit. Inilah sebabnya Bapepam-LK atau Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan memberikan kesempatan kepada manajer investasi untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dana yang dihimpun tersebut ditujukan untuk dikelola secara profesional oleh manajer investasi dengan cara ditanamkan pada berbagai produk investasi. Produk-produk tersebut antara lain adalah, saham, obligasi, atau deposito.
Keunggulan reksadana dibandingkan menabung biasa
Apa keuntungan yang bisa diperoleh nasabah dengan reksadana daripada tabungan konvensional? Reksadana cocok untuk tujuan keuangan jangka panjang, misalnya di atas dua tahun seperti contohnya, sebagai dana pensiun. Bila Anda menabung secara konvensional, nilai simpanan Anda akan semakin menyusut karena tergerus oleh inflasi walaupun bank memberikan bunga untuk simpanan Anda. Sementara pada investasi reksadana, Anda bisa memperoleh keuntungan hingga 8% setiap tahunnya, bahkan hingga di atas 25% tergantung jenis investasi reksadana yang Anda pilih.
Untuk melengkapi informasi tentang investasi reksadana, berikut ini adalah jenis reksadana Indonesia yang sesuai dengan resikonya.
1. Reksadana pasar uang
Dengan memilih reksadana ini sebagai investasi jangka pendek, maka pilihan Anda sudah tepat karena jenis reksadana yang pertama ini mempunyai resiko terkecil dibandingkan jenis yang lain. Dana Anda akan ditanamkan pada produk pasar uang dengan fluktuasi pergerakan harga yang minim. Tetapi tentu profit yang bisa Anda peroleh pun tak terlalu besar, yaitu sekitar 5% atau 6% per tahun.
2. Reksadana pendapatan tetap
Dana yang terhimpun pada reksadana ini akan ditanamkan pada Instrumen Surat Utang Negara atau korporasi. Anda bisa memperoleh keuntungan per tahunnya mulai 8% hingga 12%.
3. Reksadana campuran
Pengertian reksadana campuran adalah kombinasi antara instrumen saham dan surat utang. Jenis reksadana yang ketiga ini sangat sesuai bagi Anda yang ingin menerjuni investasi saham tetapi enggan turut khawatir saat harga saham mengalami fluktuasi tajam. Dengan reksadana campuran, peserta bisa memperoleh keuntungan mulai dari 15% hingga 20% setiap tahunnya tergantung dari keadaan pada pasar saham.
4. Reksadana saham
Bila dibandingkan 3 jenis investasi di atas, jenis yang terakhir ini adalah yang mempunyai profit paling tinggi, yaitu sampai di atas 21% atau bahkan di atas 25% per tahun sekali lagi tergantung dari kondisi pada pasar saham.
Alternatif pilihan reksadana indonesia
Secara umum, cara untuk memilih reksadana indonesia harus disesuaikan dengan tujuan finansial kita, apakah tujuan keuangan kita untuk jangka pendek atau jangka panjang. Berikut ini adalah reksadana yang dapat disesuaikan dengan tujuan investasi nasabah.
- Untuk tujuan investasi jangka pendek (2 – 3 tahun) reksadana yang paling cocok bagi Anda adalah pasar uang.
- Untuk tujuan investasi jangka pendek (3 tahun) reksadana yang paling sesuai bagi Anda adalah reksadana pendapatan tetap.
- Untuk tujuan investasi jangka menengah (4-5 tahun) reksadana yang paling disarankan bagi Anda adalah reksadana campuran.
- Untuk tujuan investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun) reksadana yang paling direkomendasikan bagi Anda adalah reksadana saham.
Resiko reksadana
Memang kita perlu waspada saat memercayakan modal yang kadang dalam jumlah tak sedikit kepada pihak lain atau dalam investasi reksadana ini adalah manajer invetasi. Perlu ditegaskan lagi di sini bahwa peran dari manajer investasi hanyalah mengelola keuangan sementara dana yang dihimpun dari masyarakat aman tersimpan dalam Bank Kustodian (Bank pelaksana fungsi administrasi sekaligus menjaga dana reksadana). Dengan demikian Anda tak perlu mengkhawatirkan resiko penggelapan dana oleh manajer. Resiko investasi yang perlu menjadi pertimbangan Anda adalah profit yang tak sesuai dengan ekspektasi kita.
Jadi misalnya kita berinvestasi pada pasar saham, bila pasar mengalami kelesuan tentu saja return kita pun akan menurun dan demikian pula sebaliknya. Dalam produk investasi apa pun termasuk reksadana indonesia bahwa semakin tinggi peluang untuk memperoleh keuntungan besar pada umumnya diikuti dengan semakin tingginya pula resiko yang harus ditanggung oleh yang bersangkutan. Untuk menyiasati hal ini penting bagi kita untuk mengetahui saat yang tepat untuk menyairkan reksadana kita. Selain itu reksadana juga dapat dicairkan secara bertahap atau pun sekaligus saat kinerjanya tengah bagus.
Alasan berinvestasi reksadana indonesia
Dari penjelasan di atas tentang apa itu reksadana, berikut ini adalah ringkasan tentang alasan mengapa harus berinvestasi reksadana.
- Modal awalnya cukup terjangkau. Pada investor retail, Anda bahkan sudah dapat mengikuti reksadana dengan menyetorkan modal mulai dari 100 ribu rupiah.
- Anda sudah dapat mempunyai saham dan obligasi dalam sebuah instrumen investasi atau yang disebut dengan diversifikasi portofolio investasi.
- Manajer Investasi (MI) adalah profesional dalam mengelola modal masyarakat, dan selain itu manajer investasi juga telah memperoleh ijin dari Bapeppam LK untuk mengelola reksadana.
- MI berkewajiban untuk melaporkan NAB Harian kepada menteri keuangan melalui Bapeppam LK setelah sehari transaksi. Laporan ini kemudian akan dipublikasikan lewat media massa. Dengan demikian Anda bisa merasa yakin bahwa laporan keuangan pada invesatasi ini sangat transparan dan akuntabel.
- Return dari reksadana ini berpeluang lebih tinggi daripada IHSG dan deposito tergantung dari jenis investasi reksadana yang Anda pilih.
- Investasi ini cukup likuid yang artinya dapat dibeli serta dijual kembali pada saat bursa reksadana.
- Investasi ini cukup memadai untuk memenuhi berbagai tujuan investasi Anda apakah termasuk investasi jangka pendek atau panjang.
- Anda tak perlu khawatir dengan keamanan dana Anda karena seluruhnya tersimpan pada bank kustodian dengan dikelola oleh ahlinya. Setiap instrumen reksadana diharuskan untuk mempunyai alokasi dana likuid minimal 5% dan maksimal 20% sebagai dana cadangan serta digunakan untuk membayar kembali anggota yang hendak menjual. Berikut ini adalah ilustrasinya bagi Anda:
Misalnya kita berinvestasi pada reksadana saham dengan besaran 100 ribu setiap bulannya atau 1.2 juta pertahun dengan peluang keuntungan 25%. Ternyata dalam waktu 20 tahun return yang bisa kita peroleh mencapai kisaran angkat 500 jutaan rupiah, sementara bila waktu investasi kita lebih panjang lagi, yaitu ditambah 5 tahun lagi, kita bisa mendapatkan keuntungan hingga 1 milyar lebih. Nah, cukup menarik bukan?
Demikianlah informasi tentang apa itu reksadana, mulai dari definisinya, ringkasan tentang jenis-jenisnya, serta ilustrasi return yang bisa diperoleh nasabah.