Trend Belanja Akhir Tahun : Apa yang Berbeda dari Tahun Lalu?

Liburan akhir tahun sudah dekat. Anda dan keluarga mungkin sedang mempersiapkan rencana liburan, hadiah untuk orang-orang terkasih, atau acara keluarga lainnya dalam rangka mengisi hari libur. Para pengamat memperkirakan bahwa trend belanja akhir tahun ini akan berbeda, terutama dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi. Ketika masyarakat mempersiapkan diri untuk bebragai perayaan, ternyata mereka mempersiapkan diri untuk menyambut sebuah musim yang diperkirakan akan jauh berbeda dibanding tahun lalu.

Trend Belanja Akhir Tahun : Apa Yang Dicari Masyarakat?

Masyarakat merencanakan banyak hal di liburan akhir tahun, mulai dari pesta besar bersama keluarga dan teman, berburu barang-barang bagus di pusat perbelanjaan, hingga trip ke tempat-tempat wisata, atau bahkan sekedar bersantai di tempat yang asyik. Konsumen akan kembali melakukan kebiasaan-kebiasaan liburan tersebut. Saat ini, sekitar 3 dari 5 penduduk Amerika sudah mendapat vaksin Covid-19, dan kondisi yang hampir sama terjadi di negara-negara lainnya. Karena tingkat kejadian kasus infeksi Covid-19 juga sudah jauh berkurang, masyarakat akan merasa lebih yakin untuk melakukan tradisi-tradisi liburan tersebut.

trend belanja akhir tahun

Sekali lagi, keadaan belum akan kembali seperti sebelum Covid-19 menyerang. Namun, masyarakat sudah membentuk kebiasaan-kebiasaan baru selama pandemi, dan kecemasan barupun muncul. Penutupan pabrik, kemacetan bongkar-muat di pelabuhan, dan kekurangan tenaga kerja hanyalah beberapa contoh masalah yang mungkin mempengaruhi ketersediaan produk yang berkaitan dengan liburan. Misalnya, masyarakat yang ingin membeli mainan sebagai hadiah bisa saja kehabisan jika tidak membelinya dengan cepat. Jika demikian, maka harga-harga produk yang terkait dengan trend belanja akhir tahun dikhawatirkan akan naik.

Ada kemungkinan kalau konsumen akan beralih dari toko online ke toko offline, dan sebaliknya. Mereka bisa juga memanfaatkan layanan antar-jemput dari toko online. Toko-toko umumnya telah menyediakan sistem pembayaran non tunai atau virtual, namun tetap masih banyak konsumen yang lebih suka berbelanja langsung dan membayar di kasir. Sebagian memperkirakan bahwa Black Friday kali ini akan berbeda, namun sebagian besar merasa lebih optimis menyambut muslim liburan  dengan trend belanja akhir tahun yang berbeda.

Trend Belanja Akhir Tahun : Apa Yang Mempengaruhinya?

Jika dilihat secara lebih dekat, trend belanja akhir tahun ini diperkirakan akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perubahan ini diperkirakan terjadi karena beberapa faktor berikut:

Pertumbuhan e-Commerce Melambat

Penjualan e-commerce selama liburan tumbuh pesat di tahun sebelumnya. Namun tahun ini, kondisinya diperkirakan berbeda. Penjualan online di Amerika Serikat diproyeksikan naik 10% menjadi $07 milyar, menurut indeks ekonomi digital Adobe. Angka ini jauh di bawah angka tahun lalu, yang naik 33%. Adobe juga telah melakukan penelusuran terhadap lebih dari 100 juta produk online yang terdiri dari 18 kategori produk di internet.

Ada banyak faktor ekonomi makro yang berpengaruh. Bisa jadi, konsumen mulai beralih dari belanja online ke offline, atau sebaliknya. Kisah tentang hambatan rantai pasok dan kemacetan di pelabuhan mungkin memicu konsumen untuk berbelanja di toko dibanding online. Setelah kenaikan penjualan e-commerce secara signifikan tahun lalu, diperkirakan bahwa pertumbuhannya akan melambat.

Masyarakat Kembali ke Toko

Anda berfikir untuk ke Mall pada saat Black Friday? Anda tidak sendiri. Toko-toko diperkirakan akan lebih sibuk tahun ini dibanding tahun lalu. Masyarakat sudah bosan di rumah dan mulai berencana untuk keluar. National Retail Federation di AS memperkirakan bahwa hampir 2 juta orang akan berbelanja, mulai dari Hari Kasih Sayang hingga Cyber Monday, meskipun 61% penduduk sudah mulai membeli hadiah yang diinginkan.

Pada Black Friday, 64% mengatakan bahwa mereka berencana untuk berbelanja di toko. Angka ini naik dari 51% tahun lalu. Sebuah organisasi dagang bernama ICSC melakukan survey terhadap 1.005 orang dari tanggal 24 hingga 26 September. Mereka menemukan bahwa separuh konsumen di AS berencana untuk berbelanja hadiah di toko pada tahun ini. Di tahun lalu, angka ini hanya 45%. Konsumen lebih suka berbelanja di toko karena mereka bisa merasakan dan menyentuh produk, sehingga bisa dengan mudah menentukan apa yang mereka inginkan.

Alasan lain untuk berbelanja di toko adalah karena mereka belum menemukan ide hadiah yang akan diberikan pada keluarga dan teman-teman. Lebih tiga perempat penduduk mengatakan mereka juga berencana ke mall untuk sekedar makan atau memanfaatkan layanan yang disediakan oleh mall.

Beli Hadiah Sekarang, Bayar Nanti

Sistem pembayaran yang berkembang selama pandemi ternyata ikut mempengaruhi trend belanja akhir tahun ini. Konsumen memiliki satu cara baru untuk menutupi biaya-biaya yang muncul karena berbagai agenda di liburan akhir tahun. Penggunaan sistem pembayaran cicilan diperkirakan akan semakin populer di musim liburan ini. Layanan ini memungkinkan seseorang membeli barang, langsung membawanya pulang, dan membayarnya nanti dalam bentuk cicilan.

Sebenarnya, ada beberapa kondisi lain yang mempengaruhi trend belanja akhir tahun ini. Di antaranya adalah kejenuhan masyarakat berada di rumah. Mereka mulai keluar untuk perawatan di spa, makan malam di restoran enak, membeli tiket konser, dan sebagainya.

Tagged With :

Leave a Comment