Pandemi covid-19 telah membawa dampak yang buruk terhadap industri restoran hampir di seluruh dunia. Tidak sedikit yang terpaksa harus tutup. Selain terjadi penurunan konsumen secara signifikan, ada restoran yang berinisiatif tutup sebagai bentuk partisipasi untuk mencegah penyebaran covid-19. Lalu, apakah ada tips mengelola bisnis restoran agar tetap menguntungkan di tengah perlambatan ekonomi global seperti sekarang ini?
Padahal, saat kondisi baik sekalipun, mengelola restoran bukanlah pekerjaan mudah. Aspek seperti sewa tempat yang mahal, biaya tenaga kerja yang tinggi, harga bahan mentah yang tinggi, dan tuntutan konsumen agar harga makanan tetap terjangkau kerap membuat persepsi nilai dan keuntungan sangat rumit. Apalagi di tengah pandemi virus corona seperti saat ini. Namun, ada beberapa tips mengelola bisnis restoran yang perlu diperhatikan pemilik saat kondisi perekonomian sedang sulit.
Tips Mengelola Bisnis Restoran di Tengah Pandemi Covid-19
Selain menghemat uang dan meningkatkan penjualan, beberapa tips mengelola bisnis restoran berikut diharapkan dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan.
Gaji Karyawan
Pastikan anda tetap memperhatikan gaji karyawan, karena biaya ini merupakan komponen besar yang sangat mempengaruhi profitabilitas sebuah restoran. Anda yang menentukannya, dan tidak ada orang lain atau apapun yang dapat mengetahui hasilnya. Jadi, pengetahuan tentang cara mengelola biaya gaji adalah suatu elemen kunci terhadap keberhasilan bisnis restoran.
Masalahnya, mengendalikan tenaga kerja selama periode bisnis yang melambat seperti sekarang ini terkadang sangat rumit. Jika bisnis anda hanya bisa bertahan kalau ada karyawan yang di-PHK, maka anda harus bisa mengatur jadwal atau jam kerja karyawan serta orang-orang penting dalam bisnis anda dengan baik. Ini harus menjadi prioritas utama. Anda harus menyeimbangkan antara pembatasan jam kerja di antara karyawan. Jika memungkinkan, lakukan pemotongan secara seragam di antara anggota tim. Dengan demikian, anda bisa meminimalisir dampaknya terhadap keseluruhan anggota tim.
Anda juga harus hati-hati jika mengatur jam kerja karyawan lebih sedikit dari kebutuhan. Bisa-bisa layanan anda kepada konsumen menjadi lebih buruk. Hal itu akan menimbulkan dampak negatif terhadap kepuasan konsumen serta review terhadap bisnis anda di media sosial. Di sisi lain, jika jam kerja karyawan melebihi kebutuhan, maka anda akan mengalami masalah dengan anggaran, dan bahkan bisa merugi.
Menu
Dalam bisnis restoran, menu yang besar atau banyak tidak selamanya lebih baik. Terkadang, menu yang lebih kecil namun fokus justru lebih menguntungkan daripada “pendekatan serba-ada” untuk semua konsumen. Selama periode perlambatan ekonomi, gunakan menu anda untuk menarik konsumen baru. Lakukan penyesuaian menu dengan menawarkan makanan yang lebih pas ketika semua orang harus mengetatkan anggaran untuk makanan. Jadi, pahami apa yang diinginkan konsumen, berapa yang bisa mereka bayar, dan apa yang ingin anda jual.
Misalnya, letakkan menu yang harganya lebih murah di tempat yang lebih mudah terlihat. Dengan demikian, anda bisa menawarkan menu yang lebih murah, namun masih bisa mendapatkan keuntungan. Sekali lagi, jangan lupa melakukan review mingguan. Pantau biaya makanan anda untuk memastikan cash flow anda terkendali secara efektif dan akurat.
Iklan
Memang betul terjadi perlambatan ekonomi di hampir semua sektor. Namun, ini bukanlah waktunya untuk menghapus biaya iklan anda secara keseluruhan. Meskipun anda menghilangkan iklan TV atau radio, sebagai contoh, anda bisa menambah pengeluaran untuk iklan media sosial atau Google Ads. Iklan fisik di restoran anda juga mesti ada. Misalnya, pajang foto tamu di restoran, makanan yang terlihat enak dan menarik, grafik yang kreatif dan menyenangkan, dan ingatkan kepada konsumen bagaimana mereka dulu menikmati makanan di restoran anda.
Selain itu, manfaatkan database yang anda kumpulkan dari alamat email konsumen atau nomor telpon mereka. Anda bisa menggunakan data ini untuk mengirimkan tawaran khusus via email atau sms kepada mereka. Intinya, bertindaklah lebih proaktif!
Nilai vs Harga
Satu lagi tips mengelola bisnis restoran di tengah perlambatan ekonomi adalah lebih menekankan pada nilai bukan harga produk. Berikan nilai yang sesungguhnya kepada konsumen, bukan diskon. Jangan pernah kaitkan harga dengan sebuah menu. Misalnya, jangan mengaitkan harga Rp. 10.000 untuk satu hamburger, karena opini ini akan melekat di benak masyarakat.
Jika anda memberlakukan diskon besar-besaran, hal ini dapat menimbulkan masalah di masa mendatang. Ketika harga produk anda kembali normal, maka tidak akan ada yang mau membelinya. Selanjutnya, menurunkan harga makanan bisa menciptakan suatu persepsi negatif atas nilai produk, dan hal ini juga dapat berpengaruhi negatif terhadap persepsi konsumen atas nilai produk anda di masa mendatang.
Jadi, memotong harga demi menarik konsumen atau untuk mengatasi persaingan bukanlah jawabannya. Yang benar adalah anda harus membuat ‘alasan’ yang tepat bagi konsumen untuk datang ke restoran anda. Waktu yang baik datang setelah waktu buruk berlalu, dan sebaliknya. Tidak ada yang abadi. Jadi, belajarlah untuk mengelola resoran anda melalui jalur yang menempatkan anda di posisi yang baik untuk memaksimalkan keuntungan. Semoga beberapa tips mengelola bisnis restoran di atas membantu anda menghadapi situasi sulit akibat pandemi covid-19.
Tagged With : Bisnis Kuliner • Bisnis Restoran • Cara Bisnis Rumah Makan