Bila berbicara tentang investasi yang mempunyai resiko paling minim orang umumnya akan menyebut reksadana atau emas. Dibandingkan deposito keduanya memang berpeluang memberikan keuntungan yang besar, tapi bukan berarti keuntungan antara dua instrument investasi tersebut sama. Kedua produk ini bagi investor pemula memang sangat cocok, sekali lagi karena tingkat resikonya yang rendah. Namun hingga sekarang masih banyak orang yang belum memahami mana yang paling menguntungkan antara kedua produk ini.
Membandingkan Produk Investasi Reksadana dan Emas
Secara umum yang namanya investasi memang berpeluang untuk mendapatkan keuntungan bagi pemilik modal. Bagi Anda yang hingga kini masih bingung memilih yang mana dari kedua produk tersebut, berikut ulasannya.
Modal investasi yang dibutuhkan
Emas
Saat ini tersedia semakin banyak pilihan untuk membeli emas. Harga 1 gram emas berkisar pada angka 650 ribu, tapi ini artinya bukanlah modal minimal yang dibutuhkan untuk mulai berinvestasi pada logam mulia ini. Dengan membeli emas pada Pegadaian yaitu produk tabungan emas kamu dapat membeli emas dengan jumlah yang sangat kecil, yaitu 0.01 gram saja, yang artinya berharga 6050 rupiah.
Tapi Anda juga dibebani biaya-biaya lain, yaitu tarif jasa titip selama 12 bulan sebesar 30 ribu, ditambah 10 ribu untuk biaya-biaya lainnya. Jadi bila digabungkan semuanya Anda sudah bisa memulai investasi dengan modal kecil sekitar 50 ribu rupiah saja. Setelah itu sedikit demi sedikit Anda bisa menambah nilai investasi atau melakukan top up dalam jumlah berapa pun.
Sebagaimana tabungan biasa yang Anda simpan di bank, tabungan berbentuk emas juga gampang dicairkan bila sewaktu-waktu Anda ada keperluan mendadak. Pencairan tabungan emas dapat dilakukan bila saldonya sudah sama dengan harga 1 gram emas pada masa berlaku.
Reksadana
Untuk berinvestasi pada reksadana pasar paling tidak Anda harus menyediakan dana sebesar 100 ribu. Meskipun begitu perlu diketahui bahwa produk reksadana tersedia dalam berbagai varian. Artinya dana minimum investasi pun bisa tidak sama untuk masing-masing produk. Orang yang ditugaskan untuk mengelola investasi (manajer investasi) akan menawarkan berbagai produk kepada investor.
Contohnya pada instrument investasi reksadana pasar uang Sucorinvest Money Market Fund, modal minimal yang dibutuhkan adalah 250 ribu rupiah, sementara pada pasar uang Nikko Indonesia, paling tidak Anda harus menyerahkan modal sebesar 1 juta rupiah untuk bisa berpartisipasi.
Bentuk Fisik
Emas
Pada investasi dalam bentuk emas, tentu saja Anda akan mendapatkan logam mulia tersebut yang secara fisik dapat dilihat serta disentuh. Hal ini termasuk pada produk tabungan emas yang dapat dicetak juga bentuk fisiknya bila sudah mencapai ukuran tertentu. Tapi Anda harus membayar ongkos cetaknya yang tentunya harganya semakin mahal bila ukuran emasnya semakin berat.
Reksadana
Sebaliknya, investasi pada reksadana secara fisik tidak akan terlihat. Himpunan dana dari masyarakat ini dipusatkan untuk dikelola pada pasar uang, misalnya obligasi, Surat Utang Negara, serta deposito. Investor hanya bertugas untuk menyetor dana dan kemudian manajer investasi yang akan mengelola dana tersebut. Meskipun demikian Anda tak perlu khawatir karena tetap dapat memonitornya karena setiap bulan investor akan mendapatkan laporan tertulis tentang aktivitas investasi Anda via pos atau email dari perusahaan/manajer investasi.
Imbal hasil
Emas
Tak dapat disangkal bahwa hingga kini investasi dalam logam mulia emas memang difavoritkan, paling tidak pada tahun 2018. Sesuai data yang tercatat pada WGC (Wordl Gold Council) nilai emas meningkat di tahun tersebut. Investasi emas juga merupakan pilihan terbaik bila kondisi perekonomian sedang kurang stabil misalnya akibat faktor geopolitik dan dampak makro perekonomian global.
Anda bisa melihat pada kondisi yang terjadi di bulan januari 2017, dimana nilai 1 gram emas Antam adalah 596 ribu rupiah dan setahun kemudian, di bulan januari 2018 harga jual emas sudah meningkat menjadi 635 ribu rupiah. Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh banyak hal dan pada keadaan tersebut dapat dihitung bahwa ada imbal hasil sekitar 6% dalam setahun yang bisa diperoleh investor.
Semakin lama menyimpan emas keuntungannya pun akan semakin meningkat bisa dengan nilai yang sama atau pun berbeda. Satu keunggulan lagi dari emas adalah dapat digadaikan bila Anda secara mendadak membutuhkan dana. Emas tersebut dapat dibawa ke Pegadaian dan bila kondisi keuangan sudah membaik Anda bisa menebusnya kembali. Dengan begitu Anda tak perlu menjualnya cepat-cepat.
Reksadana
Investasi reksadana pada pasar uang juga cukup menjanjikan dengan peluang mendapatkan keuntungan yang mencapai sekitar 4% per tahun. Bagi Anda yang baru terjun dalam bidang investasi tentu informasi tersebut cukup menarik. Meskipun demikian tak semua produk investasi reksadana selalu dapat memberikan imbal hasil per tahun sebesar 4%. Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah return tersebut sehingga bisa saja terjadi kenaikan atau penurunan. Jadi sebelum memilih produk investasi reksadana yang paling menguntungkan dan cocok bagi Anda sebaiknya carilah informasi sedetail mungkin akan kinerja reksadana pasar uang tersebut.
Para investor yang sudah berpengalaman menyarankan untuk memilih reksadana saham dan berbagai produk reksadana yang tersedia. Reksadana saham menjanjikan imbal hasil yang cukup besar, tapi juga dibayangi oleh resiko yang cukup besar. Seperti prinsip high risk and high return.
Mana yang Lebih Menguntungkan
Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya relative karena bergantung kepada jangka waktu yang Anda pilih dalam investasi. Logam mulia emas lebih cocok dipilih sebagai investasi jangka panjang. Alasannya karena dalam waktu setahun harga emas pasti akan meningkat walaupun umumnya nilai emas mengalami fluktuasi.
Namun bila Anda berniat investasi dalam jangka pendek, misalnya hanya untuk durasi satu atau dua tahun, produk investasi yang paling cocok adalah pasar uang. Sifatnya yang stabil dibandingkan instrument investasi lain membuat reksadana pasar uang dapat dibilang yang paling aman. Tapi Anda tak perlu khawatir karena reksadana pasar uang juga dapat digunakan untuk investasi jangka panjang. Syaratnya Anda harus cermat dalam memonitor kinerja investasi Anda. Jadi bila sewaktu-waktu ada produk yang mempunyai kinerja lebih baik sebaiknya memang segera mengalihkannya.
Satu hal lagi yang cukup penting terkait investasi adalah menyebarkan modal Anda pada berbagai produk investasi untuk meminimalkan resiko. Misalnya salah satu produk investasi Anda tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan atau bahkan merugi Anda tak perlu khawatir karena masih mempunyai produk investasi lain yang bisa diandalkan. Intinya jangan meletakkan seluruh telur Anda pada satu keranjang.
Modal untuk investasi masa depan Anda seharusnya juga dana yang menganggur dan bukan dana yang dibutuhkan dalam waktu dekat misalnya untuk operasional sehari-hari, dana cadangan, dana untuk tabungan pendidikan, asuransi, kesehatan, dan sebagainya. Bila investasi mengalami resiko kondisi financial Anda tidak akan terguncang bila demikian.
Selamat berinvestasi.
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:
Tagged With : emas • investasi • reksadana