Cara Menentukan Strategi Trading Forex yang Menguntungkan

Strategi trading forex sangat beragam, mulai dari scalping, swing-trading, day-trading, long-term-trading, autotrading, dan masih banyak lagi. Pemula sering kebingungan menghadapi aneka pilihan ini, bertanya-tanya bagaimana cara menentukan strategi trading forex yang cocok dan menguntungkan.

Cara Menentukan Strategi Trading Forex yang Menguntungkan

Suatu strategi trading forex belum tentu cocok bagi semua orang. Ada trader yang lebih sukses dalam scalping, tetapi tekor saat menjajal swing-trading. Ada trader yang berhasil cuan melimpah dalam day-trading secara manual, tetapi bangkrut dalam sekejap saat mencoba trading dengan robot forex.

Ketika seorang trader menjalankan strategi trading yang cocok dengannya, niscaya ia dapat meraup cuap. Tapi kalau strateginya tidak sesuai, maka ia kemungkinan akan berulang kali menderita kerugian karena kesalahan yang sama. Inilah pentingnya menentukan strategi trading forex yang benar-benar sesuai bagi setiap trader.

Bagaimana caranya? Trader dapat menentukan strategi trading forex yang menguntungkan dengan tiga langkah berikut ini:

1. Tentukan Minat Risiko Kamu

Kalau kamu termasuk orang yang berani ambil risiko dan menanggung rugi, maka kamu cocok menjalankan strategi trading forex yang bersifat agresif. Kamu bisa trading menggunakan leverage yang sangat tinggi serta merisikokan maksimal 5% modal pada tiap posisi trading. Kamu bisa mencoba teknik-teknik high risk seperti scalping, news trading, dan hedging.

Kalau kamu lebih suka cari aman, maka kamu cocok menjalankan strategi trading forex yang bersifat konservatif. Kamu akan lebih nyaman trading dengan leverage maksimal 1:100, serta merisikokan maksimal 2-3% modal pada tiap posisi trading. Kamu bisa mencoba teknik-teknik seperti day trading, swing trading, dan trading jangka panjang.

2. Tentukan Waktu Trading Kamu

Para full-time trader dapat main forex kapan saja. Tetapi mayoritas trader hanya dapat mengalokasikan waktu di luar jam kerja biasa. Hal ini sangat memengaruhi pemilihan strategi trading yang tepat.

Trader agresif akan lebih untung pada sesi Eropa dan New York, sehingga mereka bisa mulai trading sepulang dari kantor. Sedangkan trader konservatif akan lebih untung pada sesi Asia/Australia dan Eropa, sehingga lebih baik mulai trading sebelum berangkat ke kantor.

3. Tentukan Aturan Entry dan Exit Kamu

Entry adalah titik harga di mana trader membuka posisi trading, baik beli maupun jual. Sedangkan exit merupakan titik harga di mana trader menutup posisi trading, baik dalam kondisi untung maupun rugi.

Trader semestinya tidak asal jual dan beli, melainkan menentukan titik-titik entry dan exit berdasarkan analisis atas pergerakan kurs-kurs mata uang di pasar. Ada analisis teknikal, analisis fundamental, beserta berbagai jenis indikator dan grafik yang kompleks.

Seorang pemula dapat mencoba satu per satu setiap alat analisis pada akun trading akun demo. Ini merupakan medium pembelajaran yang gratis dan bebas risiko. Lakukanlah trial-and-error alias mencoba-coba semua referensi tersedia sampai mampu menyusun aturan entry dan exit dengan Win Rate minimal 55%.

Ketika seorang trader berhasil menang setidaknya 55 kali dari 100 posisi trading, maka langkah berikutnya adalah mengetahui apakah cuan yang diperoleh cukup berimbang dengan risikonya. Jika strategi trading forex tersebut memiliki Win Rate yang tinggi dan cuan yang melimpah, maka trader dapat menerapkannya pada akun riil. Sedangkan jika strategi yang punya Win Rate tinggi itu malah merugi atau cuannya sedikit, berarti trader perlu mengevaluasi money management yang diterapkannya.

Tagged With :

Leave a Comment