Dalam dunia forex, ada beberapa istilah teknis yang perlu anda pahami sejak dini. Di antaranya adalah istilah leverage. Istilah ini memang kerap digunakan demikian, karena sulit menemukan padanan yang pas dalam Bahasa Indonesia. Leverage diartikan sebagai penggunaan sejumlah uang (disebut modal) yang akan diinvestasikan dalam bentuk mata uang, sekuritas, maupun saham. Namun, istilah ini lebih sering digunakan dalam dunia perdagangan mata uang (forex). Konsep leverage dalam trading forex mengacuu kepada penggunaan uang yang dipinjam dari broker oleh trader, sehingga trader bisa berdagang pada posisi yang lebih besar.
Leverage Dalam Trading Forex : Apa Manfaatnya?
Dengan leverage, keuntungan yang diharapkan dari aktivitas dagang yang positif bisa berlipat ganda. Namun sebenarnya, leverage dalam forex ibarat pisau yang memiliki dua mata. Artinya, jika keuntungan dari trading menggunakan leverage bisa berlipat ganda, maka kerugiannya juga. Jadi, trader forex harus benar-benar mempelajari bagaimana cara mengelola leverage dan harus memiliki strategi manajemen resiko untuk meminimalisir kerugian.
Pasar forex merupakan yang terbesar di dunia. Nilai uang yang beredar tiap harinya lebih dari $5 triliyun. Forex trading melibatkan aktivitas membeli dan menjual suku bunga mata yang, dengan tujuan agar nilai jualnya lebih tinggi daripada nilai pembelian. Selisih harga beli dan harga jual inilah yang merupakan profit atau keuntungan bagi trader. Lalu, bagaimana peran leverage dalam trading foex?
Investor menggunakan leverage untuk memaksimalkan profit. Salah satu kelebihan dari pasar forex adalah tawaran leverage tertinggi kepada investor. Pada intinya, leverage adalah pinjaman yang diberikan oleh broker forex kepada investor. Untuk itu, akun forex milik trader dibangun sedemikian rupa sehingga trader bisa melakukan trading dengan dana minim atau dana pinjaman. Sebagian broker membatasi jumlah leverage yang bisa digunakan oleh trader pemula.
Namun biasanya, trader bisa mengatur jumlah atau besaran nilai dagang berdasarkan leverage yang diinginkan. Namun, broker biasanya mengharuskan agar ada saldo yang tersisa di rekening tersebut. Inilah yang disebut initial margin. Nilainya bervariasi antar broker, tergantung besaran yang diperdagangkan.
Contoh Leverage Dalam Trading Forex
Jika seorang investor membeli mata yang EUR/USD senilai $100.000, maka ia akan diminta menyisakan minimal $1.000 di dalam rekening sebagai margin. Dalam kasus ini, maka rasio leverage yang diharuskan broker adalah 1% atau ($1.000/100.000). Rasio leverage menunjukkan berapa kali lipat nilai uang diperdagangkan karena margin yang ditahan oleh broker. Jadi, rasio leverage sama dengan 100:1 ($100.000/$1.000). Dengan kata lain, untuk setiap deposit sebesar $1.000, seorang investor bisa memperdagangkan $100.000 pada pair mata uang tertentu.
Logikanya, semakin rendah margin yang diharuskan oleh broker, maka semakin banyak jumlah leverage yang bisa digunakan pada setiap trading. Namun, broker bisa saja menetapkan syarat margin yang lebih tinggi, tergantung mata uang yang diperdagangkan. Misalnya, kurs pound Inggris vs yen Jepang termasuk volatile. Artinya, pasangan mata uang ini bisa berfluktuasi secara cepat sehingga kurs-nya tidak stabil. Pada kasus ini, broker mungkin menaikkan jaminan (margin), misalnya, hingga 5%, terutama untuk kasus-kasus mata yang yang volatile atau selama periode ketidakstabilan.
Untuk kasus di atas, dengan rasio 100:1, berarti broker mewajibkan adanya jaminan di akun trading sebesar 1% dari total nilai yang diperdagangkan. Standar yang digunakan adalah 100.000 unit mata uang. Sementara itu, rasio yang paling lazim digunakan adalah 50:1, 100:1, atau pada kasus yang volatile, bisa mencapai 200:1. Sebaliknya, banyak broker yang memperbolehkan investor melakukan eksekusi perdagangan dalam nilai yang kecil, seperti $10.000 hingga $50.000. Artinya, margin-nya lebih rendah. Namun, akun baru biasanya dibatasi agar tidak ikut dalam leveraga 200:1.
Rasio yang paling banyak adalah 50:1 dan 100:1. Rasio leverage 50:1 berarti bahwa syarat margin minimum untuk trader adalah 1/50 = 2%. Jadi, untuk setiap trading sebesar $50.000, dibutuhkan jaminan sebesar $1.000. Perlu diingat bahwa syarat margin ini akan terus berfluktuasi, tergantung leverage yang digunakan untuk mata uang tersebut dan apa yang diharuskan broker.
Resiko Leverage Dalam Trading Forex
Meskipun seorang trader diharapkan mampu menghasilkan profit yang besar dengan menggunakan leverage dalam trading forex, pinjaman ini juga bisa merugikan investor. Misalnya, jika mata uang yang anda perdagangkan ternyata bergerak berlawanan dengan arah yang anda harapkan, maka leverage akan membuat potensi kerugian anda berlipat ganda. Untuk mencegah bencana yang lebih besar, maka trader forex biasanya menggunakan gaya trading yang ketat, seperti menggunakan perintah stop loss untuk mengendalikan kerugian yang bisa terjadi. Stop Loss adalah perintah bagi trader untuk keluar dari ruang dagang saat nilai mata uang mencapai level tertentu. Dengan cara ini, kerugian dapat dikendalikan.
Dengan kata, trader membutuhkan strategi manajemen resiko yang solid untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga. Dengan strategi yang baik, trader bisa mengambil keputusan dengan cepat saat terjadi kondisi yang merugikan.
Tagged With : broker forex • Resiko Trading Forex • Sistem Trading Forex