Trend Perilaku Konsumen Saat ini: Adakah Ekspektasi Yang Berubah?

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan secara drastis dalam kehidupan masyarakat saat ini. Bagaimana tidak, semua orang harus menyesuaikan diri secara cepat dengan pola hidup normal yang baru. Perubahan yang sama juga terjadi pada trend perilaku konsumen saat berbelanja. Cara berbelanja konsumen berbeda jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya.  Pergolakan yang terjadi di Tahun 2020 ini membuat minat dan keinginan konsumen berubah. Akibatnya, dunia bisnis juga harus berubah, sesuai dengan perilaku konsumen.

Trend Perilaku Konsumen di Tahun 2020

Jika anda menjalankan usaha dan sedang mencari berbagai cara untuk membangun kepercayaan konsumen dan berinteraksi dengan cara baru, maka pastikan anda memperhatikan beberapa trend perilaku konsumen di tahun ini, antara lain:

trend perilaku konsumen
Lebih Memilih Belanja Online

Perilaku baru ini diperkirakan tidak akan berubah sekalipun pandemi covid-19 berakhir. Saat ini, konsumen memang memiliki ruang gerak terbatas karena dihimbau untuk tetap berada di rumah dan menerapkan social distancing. Akibatnya, sebagian besar penduduk berbelanja online untuk berbagai kebutuhannya. Ini bisa menjadi suatu kebiasaan baru.

Sebuah penelitian yang dilakukan McKinsey baru-baru ini menunjukkan bahwa banyak konsumen yang berencana tetap berbelanja online meskipun krisis dan pandemi berakhir. Penelitian ini menemukan bahwa produk-produk seperti obat over-the-counter, kebutuhan harian, perlengkapan rumah, dan produk perawatan diri mengalami kenaikan penjualan online lebih dari 30%.

Hal yang sama juga berlaku untuk makanan yang melayani takeout dan delivery, produk fitness dan kebugaran, vitamin, suplemen, dan produk perawatan anak. Bahkan, di awal Desember ini sebuah penelitian lain menemukan bahwa hampir separuh penduduk di Amerika berencana berbelanja online dibanding berbelanja di toko untuk kebutuhan liburan.

Jika Tidak Online, Berarti Tidak Ada Transaksi

Sebuah survey oleh EY menunjukkan bahwa sistem pembayaran tanpa kontak (contactless) menjadi metode yang dipilih konsumen saat membeli barang di toko. Beberapa hal menarik terkait trend perilaku konsumen yang ditemukan dalam survey ini antara lain:

  • Lebih separuh responden dalam survey tersebut menjawab bahwa mereka lebih jarang membayar dengan uang tunai.
  • Konsumen di toko kelontong banyak yang memilih menggunakan jalur checkout mandiri atau memilih toko yang melayani pembayaran contactless.
  • Semakin banyak toko retail menawarkan layanan antar
  • Banyak restoran menawarkan QR Code sebagai pengganti menu cetak. Piring kertas menggantikan piring kaca atau keramik, dan kantong makanan takeout diletakkan di luar pintu depan, sehingga konsumen bisa mengambilnya sendiri.
  • Konsumen bahkan bisa membeli mobil tanpa harus masuk ke toko/dealer mobil.
Semua Jenis Usaha Harus Mengikuti Panduan Kesehatan Dan Kebersihan

Satu lagi trend perilaku konsumen yang mesti diantisipasi pelaku usaha adalah bahwa konsumen menyukai usaha yang memprioritaskan kesehatan dan kebersihan. Misalnya adalah menyediakan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer atau tisu disinfektan. Konsumen juga memilih perusahaan yang mengutamakan transparansi, seperti menyediakan alat pembersih yang bisa dilihat langsung oleh konsumen.

Anda juga harus memperhatikan keamanan karyawan. Sebanyak 82% dari konsumen yang berpartisipasi dalam survey mengatakan bahwa langkah-langkah keamanan harus tersedia, dan aspek tersebut mempengaruhi apakah konsumen bersedia atau tidak mendatangi sebuah badan usaha. Oleh sebab itu, banyak usaha, terutama hotel dan jasa rental memberikan penekanan khusus terhadap aspek kebersihan dan keselamatan. Dengan demikian, konsumen akan merasa nyaman menggunakan jasa mereka.

Pembelian Direct-to-Consumer (DTC) Meningkat

Ketika belanja online semakin meningkat, maka para pemilik brand merasa [erlu untuk menyediakan layanan penjualan langsung ke konsumen. Misalnya, sejumlah brand makanan dan minuman menemukan bahwa konsumen mereka lebih memilih membeli produk favorit mereka langsung dari website perusahaan dibanding datang ke toko kelontong. Konsumen merasa lebih yakin akan ketersediaan produk jika mengunjungi website produsen secara langsung.

Selain itu, survey Totem Media menunjukkan bahwa di penghujung tahun ini, hanya sekitar seperlima brand DTC yang melaporkan terjadinya penurunan penjualan. Sementara itu, empat per lima (4/5) retail tradisional (yang tidak melayani DTC) justru mengalami penurunan penjualan.

Loyalitas Brand Justru Berkurang

Sebuah survey terhadap konsumen menunjukkan bahwa separuh responden pernah mencoba brand dan produk baru sejak bermulanya krisis kesehatan global akibat corona virus. Seperti diprediksi, konsumen yang pernah mengalami masalah atau keterlambatan pengiriman produk melaporkan loyalitas yang lebih rendah terhadap brand tersebut.

Survey McKinsey menghubungkan penurunan pasokan barang dengan terjadinya gangguan di rantai pasok. Salah satu survey McKinsey menunjukkan bahwa 75% responden di Amerika Serikat pernah mencoba retailer atau brand baru. Alasan mereka pindah ke produsen lain umumnya berkaitan dengan nilai produk, ketersediaan produk, dan kenyamanan.

Survey lain menemukan bahwa hampir separuh konsumen pernah berganti pilihan brand atau produk. Konsumen saat ini sangat memperhatikan perilaku etis di sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, perilaku dan tuntutan konsumen yang berkembang pesat diperkirakan akan ikut membentuk perekonomian dalam beberapa tahun ke depan.

Tagged With :

Leave a Comment