Tips Manajemen Sumber Daya Manusia: Stop Mengabaikan Kebahagiaan Karyawan!

Kita semua mungkin pernah mendengar pepatah, “Anda bisa menggiring seekor kuda ke dalam air, namun anda tidak bisa membuatnya minum,” bukan? Dalam konteks lingkungan bisnis saat ini, pepatah ini ada benarnya: anda bisa mendorong produktivitas karyawan, namun anda tidak bisa menjamin hal itu berhasil. Dengan kata lain, dalam menjalankan manajemen sumber daya manusia di perusahaan, langkah-langkah yang hanya difokuskan untuk membentuk perilaku produktivitas yang diharapkan belum tentu membawa outcome yang diinginkan.

Daripada memaksa karyawan untuk bekerja sesuai keinginan anda, akan lebih baik jika anda membangun fondasi sistem kerja yang baik, yakni: kebahagiaan. Inilah yang terpenting dalam manajemen sumber daya manusia di lingkungan bisnis. Ketika karyawan senang, mereka akan lebih berdaya. Ketika mereka berdaya, mereka akan lebih produktif.

manajemen sumber daya manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebahagiaan Yang Seperti Apa?

Dibutuhkan perhatian yang cukup untuk mengelola sumber daya manusia di perusahaan. Namun, tidak mustahil untuk membangun suatu lingkungan kerja di mana semua orang merasa senang. Kebahagiaan karyawan nyaris tenggelam sejak tahun 2020, sekalipun telah banyak perubahan dan perbaikan yang diupayakan oleh para pemilik bisnis. Kenaikan gaji, fleksibilitas kerja, dan tunjangan hanyalah beberapa contohnya.

Namun, di tengah ketidakpastian perekonomian, inflasi yang tinggi, dan perasaan adanya manajemen mikro di kantor, rasa terasing, dan penekanan yang berlebih terhadap produktivitas (dan terkadang mengorbankan kesukaan karyawan), kebahagiaan karyawan telah jauh berkurang. Sebagaimana dikutip pada Forbes, berikut adalah beberapa temuan studi tentang manajemen sumber daya manusia dalam  tiga tahun terakhir:

  • Sejak tahun 2020 hingga 2023, kebahagiaan karyawan turun 10 kali lipat lebih cepat dibanding 3 tahun sebelumnya;
  • 68% karyawan cenderung tidak aktif dan diam di tempat kerja (tidak puas namun diam), namun ada juga yang menunjukkan ketidakpuasannya secara terbuka dan menyampaikannya kepada rekan kerja;
  • 65% karyawan menyatakan bahwa pekerjaan mereka memicu stress level sedang hingga berat;
  • Quit level (rasio pekerja yang berhenti) mengalami penurunan di Tahun 2023, namun 39% karyawan yang baru bekerja kurang dari 6 bulan menyatakan berencana berhenti segera. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang merasa tidak puas, meskipun sudah berganti pekerjaan.

Secara keseluruhan, banyak karyawan belum ingin berhenti dari pekerjaannya karena kondisi perekonomian yang tidak bisa diprediksi. Namun, bukan berarti mereka bahagia. Mereka hanya berusaha bertahan di tengah ketidakbahagiaannya, melakukan pekerjaan seminimal mungkinkan, dan hal ini berpotensi berdampak negatif terhadap budaya kerja di perusahaan anda.

Kuncinya bukanlah mencoba  menyisihkan atau menyingkirkan karyawan yang kurang bahagia tersebut. Namun, tunjukkan kepada semua orang bahwa anda peduli dengan mereka. Caranya adalah dengan berinvestasi pada program yang bertujuan meningkatkan kebahagiaan karyawan. Inilah esensi dari manajemen sumber daya manusia yang baik. Cari tahu apa yang membuat orang lain tidak bahagia di tempat kerja dan cobalah mencari solusi yang mungkin dikerjakan. Percayalah, kerja keras anda akan sebanding dengan hasilnya.

Manajemen Sumber Daya Manusia: Manfaat Meningkatkan Kebahagiaan Karyawan

Jangan percaya bahwa kebahagiaan tidak memiliki dampak yang terukur. Sejumlah riset terbaru menunjukkan bahwa kebahagiaan dapat mengubah etika kerja dan kesehatan karyawan secara signifikan. Berikut adalah beberapa hasil riset tentang manfaat meningkatkan karyawan, sebagaimana dikutip di Forbes:

  • Sebuah studi di Oxford Tahun 2019 menemukan hubungan sebab-akibat antara kebahagiaan dengan produktivitas – lebih khusus lagi: karyawan yang bahagia 13% lebih produktif;
  • Sebuah studi lain menemukan bahwa kebahagiaan membuat seseorang berkinerja jauh lebih baik dan lebih sukses;

Intinya, karyawan yang bahagia berkinerja lebih baik dan bertahan lebih lama di perusahaan. Sesederhana itu. Itulah sebabnya, daripada fokus pada kinerja tahun ini, para pemimpin sebaiknya mengalihkan perhatian dan fokus pada kebahagiaan karyawan : kinerja yang lebih tinggi hasilnya secara alamiah.

Manajemen Sumber Daya Manusia: Cara Meningkatkan Kebahagiaan Karyawan

Meningkatkan kebahagiaan karyawan bukanlah sebuah teka-teki, melainkan sebuah proses yang membutuhkan waktu dan membutuhkan dedikasi serta komitmen. Namun, berita baiknya adalah ada beberapa strategi yang bisa anda terapkan dalam manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kebahagiaan karyawan:

  • Pastikan keberadaan setiap orang bermanfaat di perusahaan. Rasa bermanfaat pada diri akan mendorong antusiasme, perhatian, dan interaksi yang lebih baik. Namun, ketika karyawan terlihat hanya mengejar gaji, dan mereka tidak melihat atau peduli dengan kenapa mereka ada di perusahaan itu, maka hal ini merupakan pertanda orang tersebut tidak produktif.
  • Hargai upaya setiap orang. Riset menunjukkan bahwa menghargai kinerja karyawan dengan reward yang berarti dapat membantu meningkatkan kebahagiaannya. Karyawan merasa senang ketika mereka tahu bahwa kinerja mereka dilihat dan dihargai. Hal ini khususnya berlaku bagi karyawan tidak selalu terlihat bekerja di kantor atau hasil kerjanya tidak terlihat secara fisik;
  • Dorong karyawan untuk membangun persahabatan di tempat kerja. Menjaga keseimbangan antara kerja keras dan relaksana bukanlah pekerjaan mudah. Namun, salah satu hal yang perlu diingat adalah persahabatan di tempat kerja bisa memberikan dampak yang besar terhadap kebahagiaan karyawan.

Tiga tips meningkatkan kebahagiaan karyawan di atas tidak membutuhkan banyak anggaran, bukan? Manajemen sumber daya manusia tidaklah serumit yang dibayangkan, sepanjang anda bisa membaca situasi, mengenali masalah, dan mencari solusinya dengan baik.

Tagged With :

Leave a Comment