Membangun Budaya Kerja Yang Positif Dalam Organisasi

Membangun budaya kerja yang positif mestinya dimulai dari kepemimpinan. Ketika para pemimpin menunjukkan kondisi emosional yang baik, maka keseluruhan anggota tim akan mengikutinya. Pada akhirnya, kondisi ini akan membantu dalam membangun organisasi yang sehat. Jadi, bagaimana para pemimpin bisa menunjukkan kecerdasan emosional di perusahaan? Hal itu tentu ada kaitannya dengan pola fikir yang cekatan dan cerdas dalam praktek bisnis sehari-hari.

Budaya Kerja Yang Positif Dibangun dengan Cara ini…

Berikut adalah beberapa tips membangun budaya kerja yang positif serta ketangkasan emosional di dalam perusahaan:

budaya kerja yang positif

Tunjukkan Teladan

Para pemimpin sangat menentukan atmosfir atau suasana kerja di sebuah organisasi. Para manajer harus menunjukkan seperti apa itu ketangkasan emosional. Tidak mudah untuk memimpin dengan menunjukkan teladan, terutama jika ada kaitannya dengan emosi. Namun, jika para pemimpin secara sadar mengadopsi pola pikir yang adaptif dan positif, maka para karyawan juga akan mengikutinya.

Untuk menunjukkan ketangkasan emosional, para pemimpin harus bisa belajar dari kesalahan, mengelola emosi negatif dengan bijak, dan menghindari masalah yang merusak fikiran. Bersikaplah transparan terhadap karyawan ketika anda merasa frustrasi, sehingga mereka bisa melihat bagaimana ada mengatasi tantangan tersebut. Dengan anda memperlihatkan teladan, maka para anggota tim akan bergerak maju secara positif.

Bingkai Ulang Kesalahan

Intinya, jangan langsung menghukum jika ada yang berbuat salah. Jika itu dilakukan, maka karyawan anda akan merasa takut dengan kesalahan. Rasa takut ini adalah penghalang terciptanya budaya kerja yang positif dan ketangkasan emosional karyawan. Dalam budaya yang dipenuhi sanksi, tim seolah berjalan di atas cangkang telur untuk menghindari kesalahan. Kondisi seperti ini menghambat kreativitas dan kemauan untuk mengambil resiko.

Para pemimpin bisa membingkai ulang kesalahan menjadi peluang untuk belajar dan mendorong optimisme dan kecerdasan emosional. Berdayakan tim anda agar berkinerja lebih baik di masa mendatang. Saat karyawan tumbuh dan belajar dari kesalahan, maka organisasi secara keseluruhan akan bergerak maju. Membingkai ulang kesalahan secara positif juga akan membantu membangun rasa percaya di antara tim.

Dorong Keseimbangan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Cara lain membangun budaya kerja yang positif adalah mendorong terciptanya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, bukan hanya pada diri anda namun juga para karyawan. Karyawan yang kelelahan akan berjuang keras untuk tetap memelihara sikap positif. Jika mereka terus-menerus kelelahan, maka inilah saatnya melakukan perubahan. Lihat kembali budaya kerja organisasi anda dan fikirkan kembali bagaimana cara anda berkomunikasi dengan tim.

Jika tim anda bisa beristirahat dan santai sejenak, maka mereka bisa menghadapi tantangan kerja apapun di hadapan mereka. Para pemimpin bisa membangun suatu organisasi yang lebih cerdas dan tangkas dengan mendorong keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Pastikan para karyawan memanfaatkan waktu liburan dan menjauh dari pekerjaan di luar jam-jam kerja.

Tentunya, para pemimpin juga harus memanfaatkan waktu liburnya dan mengatur batas waktu kerja dengan baik. Para karyawan akan sulit menciptakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan jika mereka melihat boss mengirim email tengah malam.

Pekerjaan Orang Yang Tepat

Sebagai seorang pemimpin, bagaimana anda memilih karyawan dapat membentuk budaya perusahaan. Seorang karyawan baru mestinya lebih dari sekedar orang yang berbakat. Mereka juga harus memiliki budaya yang positif. Orang-orang seperti ini memudahkan anda mengembangkan tim kerja. Sebaliknya, orang baru yang pesimitis dapat menurunkan energi perusahaan.

Para pemimpin dapat memilih karyawan yang tepat dengan melakukan uji kepribadian dan perilaku selama proses seleksi. Anda juga bisa memasukkan karyawan selama interview untuk membantu menentukan siapa saja yang akan memberi nilai tambah positif bagi tim kerja. Perhatikan bagaimana calon kandidat berinteraksi dengan staf yang ada dan dengarkan intuisi anda. Dengan demikian, anda bisa tahu dengan siapa anda bekerja setiap hari.

Dorong Terciptanya Komunikasi Secara Terbuka

Budaya kerja yang positif akan terbangun jika komunikasi mengalir secara positif di dalam organisasi. Komunikasi adalah kunci kepercayaan, dan kepercayaan menjadi faktor penting dalam membangun ketangkasan emosional. Saat karyawan tidak bisa terbuka dengan masalah mereka, maka perusahaan anda tidak akan tumbuh. Mereka mungkin mengatasi rasa frustrasinya dengan menyendiri dan membiarkan masalah pekerjaan yang kecil menggerogoti pemikiran mereka.

Doronglah para pemimpin di perusahaan untuk terbuka dalam komunikasi dan menghindari percakapan yang bersifat menyudutkan dengan anggota tim. Dengan cara ini, anda bisa memberi peluang bagi tim kerja untuk berbicara tentang masalah yang sedang dihadapi. Para pemimpin bisa membentuk pola pikir dan mendorong sikap transaparan sebagai budaya kerja organisasi.

Pegang Teguh Nilai-Nilai Organisasi

Setiap organisasi memiliki serangkaian nilai yang mendorong praktik kerja mereka sehari-hari. Namun, tidak cukup hanya berkata “Perlakukan orang lain dengan respek!” atau “Buatlah pilihan yang etis!” Para pemimpin harus bertindak berdasarkan nilai-nilai tersebut. Jika karyawan melihat pemimpin mencaci maki bawahan atau membiarkan perilaku yang membahayakan bagi masyarakat, maka mereka bisa menilai kalau nilai-nilai perusahaan anda tidak lebih dari sekedar tirai jendela.

Terakhir, ciptakan peluang belajar bagi semua. Dengan cara ini, anda akan mampu menciptakan budaya kerja yang positif dan mendorong ketangkasan serta kecerdasan emosional semua pihak di dalam organisasi.

Tagged With :

Leave a Comment