Salah satu momen paling menyenangkan dalam perjalanan seorang pengusaha setiap harinya adalah ketika ide-ide liar anda menjadi nyata, sehingga usaha anda berkembang dan anda mulai memikirkan untuk merekrut karyawan. Sekilas, cara merekrut karyawan terlihat cukup muda. Cukup terima beberapa aplikasi, seleksi, dan pilih salah satu yang menurut anda memenuhi kriteria. Faktanya, rekrutmen karyawan adalah salah satu hal terpenting, disamping mempertahankan mereka dan membuatnya tetap termotivasi.
Tidak heran jika CEO umumnya berusaha maksimal agar bisa melakukannya dengan baik. Sayangnya, cara merekrut karyawan tidaklah semudah yang dibayangkan. Bahkan, para pemimpin yang telah berpengalaman sekalipun pernah membuat kesalahan saat merekrut karyawan. Dengan memahami kesalahan yang kerap dilakukan saat proses rekrutmen, anda bisa menghindarinya.
Cara Merekrut Karyawan: Hindari 3 Hal Ini…
Di era saat ini, mudah saja bagi karyawan untuk keluar dari pekerjaannya jika ada hal-hal yang tidak sesuai. Oleh sebab itu, cara merekrut karyawan harus benar-benar dilakukan dengan seksama. Berikut adalah 3 hal yang perlu anda perhatikan selama proses rekrutmen:
Jangan Mempekerjakan Orang Seperti Anda
Apa maksudnya? Kerap kali, proses rekrutment tampak seperti di kafetaria SMA, di mana setiap orang hanya berbicara kepada orang yang melihat dan berfikir seperti mereka. Sebagian dari proses ini terjadi di bawah sadar. Manusia secara almiah tertarik pada orang-orang yang sejalan dengan mereka. Sebagian lagi bersifat strategis – banyak pemimpin percaya bahwa mereka mestinya hanya memperkerjakan orang berdasarkan rujukan dari jejaringanya.
Tentunya, metode yang kedua ini memiliki tantangan sendiri, yakni, anda cenderung membangun sebuah perusahaan di mana orang-orangnya sama seperti anda. Akibatnya, tidak ada keanekaragaman di perusahaan, baik dari aspek pemikiran, ras, jenis kelamin, dan sebagainya. Keanekaragaman tidak hanya penting sebagai check and balance di sebuah perusahaan. Kurangnya keanekaragaman terbukti dapat merusak sebuah perusahaan.
Konsumen memiliki minat yang berbeda-beda. Jika perusahaan anda didominasi oleh satu budaya saja, anda tidak akan mampu menciptakan suatu produk yang cocok untuk konsumen yang beranekaragam. Daripada hanya mengandalkan rujukan dari jejaring anda, lebih baik ambil langkah untuk meneliti kekuatan dan kelemahan anda beserta tim secara seksama. Jika anda telah menemukan gap dari aspek keahlian maupun perspektif, maka fikirkan bidang pekerjaan dan jejaring yang paling cocok untuk mengisi gap tersebut.
Mencari Berdasarkan Storyline, Bukan Keyword
Proses rekrutmen membutuhkan banyak waktu. Bagi banyak pendiri perusahaan, sepertinya lebih mudah jika mencari layanan berbasis AI karena mereka bisa memilih berdasarkan kata kunci. Bahayanya adalah bahwa algoritma kerap kehilangan nuansa. Misalkan anda mencari seorang manager pemasaran digital dengan menggunakan kata kunci SEM dan SEO. Bagaimana jika anda mendapatkan resume dari seorang kandidat yang berpengalaman penuh di bidang “digital advertising” dan “search engine marketing.” Dua istilah tersebut bisa berarti sama, namun bisa juga dipahami keliru oleh manusia.
Logika yang sama juga berlaku saat anda mewawancarai pelamar. Kerap sekali, pimpinan perusahaan meminta pelamar datang membawa resume, dan ini sebenarnya merupakan pemborosan waktu. Lebih baik anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang langsung mengarah pada pengalaman kerja mereka. Kemudian, anda bisa menilai apakah mereka cocok dengan perusahaan anda atau tidak.
Memilih Kandidat Yang Menawar Anda
Seringkali, para pemilik perusahaan menghabiskan waktu berjam-jam berurusan dengan pelamar hingga akhir proses rekrutmen. Pada akhirnya, mereka menemukan bahwa pelamar tersebut sebenarnya tidak menginginkan pekerjaan yang dimaksud. Rekrutmen adalah jalan dua-arah. Anda mencari orang yang cocok untuk bisnis anda, dan orang tersebut juga mencari pekerjaan yang dirasa memuaskan dan sesuai keinginan.
Hal seperti ini perlu diketahui ketika anda berbicara dengan kandidat yang berusia lebih muda. Biasanya, generasi Millenial dan Gen-Z yakin bahwa kebahagiaan adalah kesuksesan baru, dan maknanya adalah uang lebih banyak. Pastikan bahwa proses wawancara sudah memuat berbagai aspek yang penting, sehingga kandidat tahu tentang perusahaan. Anda juga perlu menyampaikan budaya yang berlaku dan visi yang ingin dicapai perusahaan.
Cara Merekrut Karyawan: Kesimpulan
Pada akhirnya, begitu anda sampai pada nama-nama tertentu dan akan memasuki tahap penawaran surat perjanjian kerja, lakukan segala hal agar anda bisa bertemu langsung dan menghabiskan beberapa waktu dengan para kandidat. Ajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan mereka. Sampaikan hal-hal penting sehingga mereka merasa benar-benar siap dan senang untuk mengambil peran atau posisi yang ditawarkan.
Memulai sebuah perusahaan sama dengan memulai sebuah petualangan dengan canoe. Anda harus membangun kapal (sama dengan produk di perusahaan), dan mengarahkan kapal sesuai petunjuk kompas. Di perusahaan, arah ini sama dengan visi, dan anda juga harus memastikan orang-orang anda duduk di kursi yang tepat menghadap ke arah yang sama. Sekalipun anda memiliki kapal terbaik dan visi yang paling bagus, anda tidak akan pernah sampai di tujuan jika orang-orang yang ada di dalamnya tidak menjalankan fungsinya masing-masing.
Tagged With : manajemen bisnis • Manajemen Usaha