Sebelumnya, ada sejenis review restoran yang sangat membantu: yakni, kritik produk di koran. Namun, munculnya situs-situs review seperti Yelp, Goole Maps, dan TripAdvisor ikut membantu menyebarkan informasi tersebut. Saat ini, setiap orang yang berjalan memasuki toko anda berpeluang untuk didengar suara dan opininya. Di sinilah pentingnya review konsumen. Meskipun konsumen-konsumen biasa anda nampaknya tidak berperan banyak, namun tahukah anda bahwa review mereka sangat penting dan membantu orang asing menentukan di mana mereka membelanjakan uangnya.
Ada suatu trend yang sangat membantu meningkatkan peluang agar restoran anda ditemukan calon konsumen dan meningkatkan trafik ke perusahana anda. Perlu diingat bahwa banyaknya jumlah review belum tentu berpengaruh terhadap trafik ke restoran anda. Sekalipun jumlah review meningkat, termasuk di platform media sosial, bisa jadi review tersebut tidak begitu berguna, karena tidak menggambarkan pengalaman lengkap konsumen.
Pentingnya Review Konsumen pada Bisnis Restoran
Kita sedang bergerak menuju fase berikut dalam evolusi review, di mana riset menunjukkan bahwa kesukaan konsumen telah beralih, dari teks ke video. Namun, belum banyak yang menyadari hal ini. Jadi, perusahaan yang pertama mengadopsi sistem review baru ini berpeluang untuk menonjol di tengah ribuan review berbasis teks dan berpeluang mengalahkan para pesaingnya. Berikut beberapa hal yang perlu anda ketahui terkait pentingnya review konsumen, terutama bagi anda yang sedang menjalankan bisnis restoran:
Keterbatasan Review Teks dan Rating Star
Konsumen menghargai review dan rating Star sebagai gambaran tentang ekspektasi seperti apa yang bisa mereka buat tentang sebuah produk, namun mereka kerap dihadapkan dengan informasi yang terlalu banyak. Misalnya, di satu kota kecil saja, bisa jadi ada ratusan restoran, dan masing-masing restoran memiliki ribuan review. Paradoks pilihan semacam ini memaksa konsumen untuk melihat ‘restoran yang ramai pengunjung’ sebagai ukuran rasa.
Akibatnya, konsumen kerap menyederhanakan pilihannya dengan memilih perusahaan dengan rating tertinggi, misalnya, memiliki restoran dengan Opsi A, bintang minimal 4,6 dan review lebih dari 4 ribuan, dan Opsi B dengan rating 4,5 star dan review minimal 3.900 an. Fokus terhadap angka-angka semacam ini bisa mengabaikan kualitas, padahal selisih rating dan reviewnya hanya sedikit.
Bagaimana Konsumen Membuat Solusi Sendiri
Banyak orang menyadari keterbatasan penggunaan review berbasis teks dan rating Star, dan mereka membuat keputusan dengan mengunjungi rata-rata 2,5 situs review yang berbeda dan 3.5 sumber yang berbeda. Ini adalah temuan dari Recommendation Research Study pada Tahun 2023, sebuah survey kuantitatif yang dilakukan pada 560 orang di Amerika Serikat, yang berkunjung ke restoran minimal sekali sebulan dan menggunakan rekomendasi online atau situs review.
Anda mungkin heran mengapa konsumen merasa perlu mengecek banyak sumber. Bahkan, ditemukan juga bahwa 75% respon lebih menghargai informasi mulut ke mulut sebagai review yang paling berpengaruh, diikuti oleh rating Star (47%) dan review (39%). Sumber mana yang benar-benar digunakan dan mana yang paling utama tergantung pada banyak faktor, mulai dari usia seseorang hingga alasan mengapa mereka makan di luar rumah. Tidak heran jika review mulut ke mulut masih menjadi ‘peluru ampuh’ untuk menarik konsumen baru. Meskipun penyebarannya lebih lama di lingkungan fisik, namun saat ini kita mudah menemukan video review yang berfungsi sama dengan review mulut ke mulut.
Taktik Pemasaran Yang Benar-Benar Dibutuhkan Konsumen
Pentingnya review konsumen dari mulut ke mulut tidak diragukan dan dinilai sangat berpengaruh, karena ada lapisan kepercayaan antara seseorang dengan sumber rujukannya, misalnya, antara dua orang teman dekat. Namun, anda tidak bisa bergantung kepada rekomendasi mulut ke mulut saja setiap kali anda hendak makan di luar atau saat berlibur. Di sinilah pentingnya review konsumen berbasis video.
Ternyata, sebagian besar konsumen setuju bahwa video review merupakan sumber review yang lebih terpercaya dibanding review berbasis teks. Video sebagai sebuah media dapat memberikan efek lebih dalam dan berfungsi sebagai jendela yang otentik dan transparan untuk melihat pengalaman makan para konsumen. Video memperlihat segala sesuatunya lebih cepat dan lebih akurat, seperti dekorasi restoran, pencahayaan, suasana, keberhasihan, dan tingkat pengunjung.
Bagaimana Cara Memulia Adopsi Review Berbasis Video?
Pentingnya review konsumen tidak diragukan lagi. Namun kemudian muncul sebuah pertanyaan, “Bagaimana cara memulainya?” Faktanya, setiap orang yang masuk ke restoran anda adalah konten kreator potensial. Sebelum anda memulai mendorong konsumen memposting video, dibanding memberikan review berupa teks, ada suatu tahap yang tidak boleh ditinggalkan. Anda perlu menyusun rencana dengan tujuan yang terukur dan memutuskan bagaimana cara melibatkan tim. Namun, anda tidak mesti memulai dari nol. Ada banyak sumber inspirasi di luar sana.
Misalnya, ada restoran yang memasang tulisan di depan toko bahwa konsumen bisa menerima diskon hingga 20% jika membagikan video review. Ada tahapan untuk itu, yakni: mengikuti akun Instagram restoran, membuat cerita dan memuat tagging ke akun perusahaan, dan menunjukkan bukti apa yang membuat mereka datang ke toko anda. Diskon 20% tersedia untuk 4 orang, yakni 5% masing-masingnya.
Ini adalah contoh bagaimana mendorong konsumen untuk memberikan video review. Anda bisa mempelajari cerita sukses para pengusaha restoran, sekalipun bisnis anda bukan restoran. Semoga informasi tentang pentingnya review konsumen tersebut membantu. Selamat mencoba!
Tagged With : manajemen bisnis