Cara Menarik Konsumen di Liburan Akhir Tahun oleh Retail

Liburan akhir tahun kali ini tentunya tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Demikian juga dengan kebiasaan belanja di musim liburan ini. Kita tidak bisa menjadikan perilaku konsumen di masa lalu sebagai patokan. Virus corona telah mengubah bagaimana, kapan, dan di mana masyarakat berbelanja. Menurut sebuah laporan di Think With Google, sebanyak 83% konsumen mengaku bahwa pandemi telah mengubah kebiasaan belanja mereka. Artinya, cara menarik konsumen bagi seller juga akan berubah.

Tentunya, liburan akhir tahun adalah momen yang sangat penting bagi retailer atau seller di seluruh dunia. Selama liburan ini, penduduk biasanya menghabiskan waktu untuk berlibur, berbelanja, dan menyenangkan diri. Setelah bekerja sepanjang tahun, mereka ingin memanjakan diri dan menyambut tahun yang baru.

cara menarik konsumen

Cara Menarik Konsumen Oleh Perusahaan Retail

Namun, pandemi telah mengubah banyak hal. Sebuah laporan terbaru dari Alignable menunjukkan bagaimana situasi yang sedang dihadapi para pengusaha retail. Bahkan, 69% responden memprediksi akan terjadi penurunan penjualan di kuartal keempat ini dibanding periode yang sama tahun lalu.  Yang lebih buruk lagi, sebanyak 63% dari perusahaan ini justru menghasilkan penjualan yang tidak seimbang selama Q4.

Lalu, bagaimana cara menarik konsumen yang dapat diterapkan para pengusaha retail di musim liburan ini? Berikut adalah beberapa strateginya:

Menyasar Online Shopper

Menurut sejumlah survey, kuncinya adalah mendorong strategi pemasaran produk dengan sistem online. Untuk musim liburan kali ini, Think With Google melaporkan bahwa 74% shopper berencana berbelanja online tahun ini. Bahkan lebih khusus lagi, sebuah survey yang dilakukan Adelphic terhadap penduduk amerika yang melakukan streaming content televisi menunjukkan kenaikan pengguna streaming hingga 62%. Sebagian besar dari segmen penduduk ini juga berencana melakukan online shopping selama liburan.

Berita baiknya adalah penjualan e-commerce mengalami kenaikan yang sangat berarti. Sebuah laporan dari biro sensus menunjukkan kenaikan penjualan online sebesar 44.5% pada kwartal kedua tahun 2020, dibanding kwartal kedua tahun 2019. Senada dengan itu, eMarketer juga melakukan penyesuaian terhadap prediksi penjualan retail tahun ini, di mana mereka memprediksi bahwa penjualan online kemungkinan besar akar tumbuh sebesar 32.4% tahun ini, hingga mencapai $784.5 milyar.

Bertindak Reaktif, Bukan Proaktif

Sebuah penelitian baru yang dilakukan PayPal menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan. Sebagian besar retailer di Amerika Serikat justru mengambil sikap reaktif, alias pendekatan wait-and-see selama liburan ini. Ini adalah pendekatan yang salah. Sebagian retailer harus proaktif dalam menemukan cara-cara baru yang inovatif dan berbasis teknologi untuk menjangkau konsumen di lingkungan yang baru.

Sekalipun 20% pemilik UMKM yang ikut dalam survey mengatakan bahwa masa depan mereka tergantung kepada hasil yang diperoleh selama liburan akhir tahun ini, 57% di antaranya bahkan belum memulai persiapan. Sebagian besar mengaku tidak akan menambah jumlah karyawan dalam menyambut liburan akhir tahun.

Jika kondisinya hampir sama dengan yang anda alami, maka mulailah mengambil inisiatif. Untuk mengimbangi penurunan penjualan yang sudah diprediksi, fikirkanlah cara mengembangkan jangkauan pemasaran anda. Survey oleh PayPal tersebut menunjukkan kalau 39% retailer berencana menjual produknya menggunakan marketplace digital, seperti Amazon dan Etsy, sementara 31% akan menjual produknya melalui akun media sosial.

Keselamatan adalah Yang Pertama

Salah satu alasan kenapa konsumen memilih berbelanja online tahun adalah karena kekhawatiran akan virus corona. Jadi, anda bebas menentukan bagaimana caranya konsumen merasa aman berbelanja di toko anda. Menurut laporan PayPal, 81% retail berencana mengambil langkah antisipasi untuk memastikan keamanan pengunjung.

Salah satu cara melakukan hal ini adalah membatasi kontak fisik dan membantu konsumen menerapkan social distancing. PayPal melaporkan bahwa 46% responden survey berencana menawarkan jasa antar-jemput. Sementara itu, Think With Google melaporkan bahwa 50% shopper berencana akan memanfaatkan jasa pengiriman yang disediakan oleh retailer, bahkan setelah imbauan pembatasan sosial ditarik kembali.

Senada dengan itu, 46% responden pada survey PayPal berencana menjadikan pemakaian masker sebagai keharusan bagi konsumen yang ingin datang ke toko. Demikian juga dengan aturan physical distancing. Sebanyak 34% berencana akan meletakkan hand sanitizer di toko.

Pembayaran Digital

Satu lagi cara menarik konsumen yang bisa diterapkan para pengusaha UMKM di musim liburan ini adalah menawarkan pilihan pembayaran digital. Layanan ini membuat konsumen merasa lebih aman, karena mereka tidak harus tukar-menukar uang kertas dan tidak harus menyerahkan kartu kredit ke staf toko. Menurut PayPal, 34% retailer yang menjadi responden survey berencanakan menerapkan pilihan pembayaran non-tunai.

Solusi digital juga mempermudah konsumen dalam berbelanja, serta lebih fleksibel. Konsumen sudah menerapkan hal ini. Menurut laporan dari CardFlight, transaksi pembayaran tanpa kontak, mulai dari smartphone hingga kartu kredit, meningkat 107% dari minggu pertama Maret hingga minggu terakhir Juni.

Itulah beberapa cara menarik konsumen yang diterapkan perusahaan retail dalam menyongsong liburan akhir tahun yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semoga bisa menginspirasi.

Tagged With :

Leave a Comment