Mengenal Switching Reksa Dana dan Sejumlah Keuntungannya

Transaksi switching kurang populer dibandingkan pembelian (subscription) dan penjualan (redemption) dalam investasi reksa dana. Tak semua platform investasi reksa dana online menyediakan fasilitas switching. Para investor reksa dana pemula pun jarang menerima edukasi komplit tentang topik ini. Tapi, transaksi switching reksa dana sebenarnya mengandung sejumlah keuntungan yang cukup menggiurkan.

Switching Reksa Dana dan Sejumlah Keuntungannya

Apa itu switching reksa dana? Switching adalah transaksi berupa pengalihan saldo dari satu produk reksa dana ke produk reksa dana lain secara langsung, sehingga investor tak perlu repot melakukan penjualan dan pembelian reksa dana sendiri.

Contoh transaksi switching: Bursa saham mulai menggeliat, sehingga Anda tertarik untuk mengalihkan saldo investasi dari produk reksa dana Sucorinvest Bond Fund ke Sucorinvest Maxi Fund. Untuk itu, Anda melakukan switching melalui aplikasi investasi online yang Anda punya. Dalam hitungan hari, unit penyertaan Anda dalam Sucorinvest Bond Fund akan cair dan saldonya langsung masuk ke Sucorinvest Maxi Fund.

Transaksi switching biasanya hanya dapat dilaksanakan antara dua produk reksa dana di bawah pengelolaan manajer investasi yang sama. Prosesnya jauh lebih cepat daripada jika Anda melakukan penjualan unit penyertaan Sucorinvest Bond Fund dulu, menunggu dana cair ke rekening bank Anda, lalu menyetorkannya lagi untuk membeli unit penyertaan Sucorinvest Maxi Fund.

Transaksi switching reksa dana hanya mengenakan biaya satu kali saja, atau bahkan gratis (tergantung kebijakan manajer investasi). Ini lebih menghemat biaya investasi, karena transaksi penjualan dan pembelian reksa dana biasanya kena biaya terpisah.

Singkatnya, ada dua keuntungan switching utama, yakni cepat dan hemat. Selain itu, switching memungkinkan kita untuk lebih sigap dalam menanggapi momentum perubahan di pasar keuangan.

Ketika kinerja saham mulai bangkit, kita dapat mengalihkan dana investasi ke produk reksa dana saham. Kalau kinerja saham memburuk, kita bisa mengalihkannya lagi ke produk reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana pasar uang.

Kemudahan ini tentu sangat atraktif. Akan tetapi, kemudahan transaksi switching reksa dana bukannya tanpa kelemahan sama sekali. Transaksi switching yang dapat terlaksana dengan sekali klik mungkin akan menggoda investor untuk sering berpindah-pindah produk reksa dana dalam waktu singkat. Padahal, pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana mungkin membutuhkan waktu cukup lama untuk mencapai tingkat yang memuaskan.

Sebelum melaksanakan switching, sebaiknya melakukan introspeksi terlebih dahulu tentang target investasi Anda dan kondisi pasar terkini. Jangan sampai pindah-pindah produk reksa dana terus tanpa menghasilkan keuntungan yang sesuai harapan.

Tagged With :

Leave a Comment