Swing-trading merupakan salah satu gaya trading yang populer di kalangan trader forex, saham, maupun kripto. Tapi, apa itu swing-trading? Bagaimana pula cara melakukan swing-trading? Artikel ini akan mengulas singkat lima langkah swing-trading yang bisa langsung dipraktekkan.
Swing-trading adalah strategi yang mengincar cuan dari ayunan (swing) pergerakan harga yang fluktuatif. Penerapannya tidak terikat pada timeframe tertentu, sehingga seorang swing-trader dapat mempertahankan posisi floating dalam waktu bervariasi mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu.
Strategi swing-trading mengandalkan indikator dan berbagai teknik analisis teknikal untuk mengidentifikasi swing low (titik terendah) dan swing high (titik tertinggi) dalam suatu siklus pergerakan harga, kemudian menggunakannya untuk memprediksi pergerakan harga berikutnya.
Pemula dapat mencoba swing-trading dengan mengikuti lima (5) langkah berikut ini:
- Buka grafik harga pada timeframe D1 (Daily). Timeframe lain juga dapat dipergunakan untuk swing-trading, tetapi pemula disarankan memulai dengan D1 terlebih dahulu.
- Gambarlah level-level resistance dan support yang terlihat pada tampilan grafik tersebut. Tekniknya dapat menggunakan penarikan garis tren yang naik-turun ataupun garis horizontal biasa.
- Perhatikan momentum yang sedang terjadi saat ini. Apakah momentumnya bullish, bearish, atau sideways? Apabila ingin menerapkan teknik trend-following (mengikuti tren), bersiap-siaplah untuk mencari sinyal trading sesuai dengan momentum tersebut. Sedangkan jika ingin menerapkan teknik contrarian (berlawanan dengan tren), carilah tanda-tanda perubahan tren.
- Pantau terus hingga muncul sinyal jual atau beli yang jelas pada grafik tersebut. Manfaatkanlah indikator teknikal seperti RSI dan Stochastic, serta pola-pola candlestik yang dapat menjadi sinyal trading dengan akurasi cukup baik.
- Setelah menemukan sinyal trading yang bisa dieksekusi, segera tentukan pula level-level take-profit (TP) dan stop-loss (SL). TP pada posisi beli biasanya setara dengan titik swing high terakhir serta situasi volatilitas pasar terkini, sedangkan SL dapat disesuaikan dengan rasio risk/reward. Sebaliknya, TP pada posisi jual akan setara dengan titik swing low terakhir.
Teknik ini sepintas terlihat sederhana dan lebih fleksibel daripada scalping ataupun day-trading. Trader tidak harus tergesa-gesa menutup posisi trading, karena tidak ada batas waktu tertentu untuk posisi floating. Kendati demikian, trader sebenarnya justru harus waspada terhadap fleksibilitas ini.
Banyak swing-trader gagal karena membuka terlalu banyak posisi dalam waktu yang bersamaan, sehingga terkena margin call. Banyak juga swing-trader merasa enggan untuk melaksanakan cut loss sesuai rencana awal, sehingga posisi trading mengalami floating minus hingga ratusan pips dan “nyangkut” dalam waktu yang terlalu lama.
Kunci sukses strategi swing-trading adalah kemahiran, kejelian, dan kedisiplinan. Trader harus mahir dan jeli dalam memanfaatkan grafik dan indikator untuk menemukan peluang trading yang menguntungkan. Trader juga harus disiplin dalam melaksanakan rencana trading yang telah dibuat.
Tagged With : analisa teknikal • trading forex