3 Fungsi Stop Loss Dalam Trading Forex

Trader pemula seringkali mengabaikan fitur Stop Loss (SL) yang bisa dipasang saat melakukan open posisi pada platform trading forex, karena berbagai alasan. Ada yang berdalih kalau nantinya pasang Stop Loss, maka broker bisa mengintip dan memanipulasi harga agar trader mengalami kerugian lebih cepat. Ada pula yang beralasan, kalau sejak awal mengantisipasi rugi, maka kapan akan profit!? Padahal, pendapat-pendapat tersebut merupakan opini sesat.

Kesalahan Terbesar Investor Saham Pemula

Faktanya, Stop Loss merupakan salah satu fitur yang wajib diterapkan oleh para trader profesional. Mengapa? Karena kita semua tak bisa memperkirakan masa depan dengan akurasi 100 persen. Oleh karenanya, kita senantiasa harus bersiap siaga menghadapi berbagai kemungkinan. Selain itu, Stop Loss memiliki tiga fungsi kritis bagi trader forex:

1. Stop Loss Mencegah Kerugian Berlebihan

Dalam bisnis apapun, rugi merupakan suatu hal yang wajar. Termasuk dalam trading forex. Namun, seorang trader yang berpengalaman akan selalu berupaya untuk memperkecil kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Nah, fitur Stop Loss berperan penting untuk merealisasikan visi tersebut.

Dengan menggunakan Stop Loss, maka trader dapat mengatur proyeksi keuntungan dan risiko setiap posisi trading secara lebih proporsional. Umpamanya, trader menetapkan rasio Risk/Reward sebesar 1:2, maka ia akan menetapkan Stop Loss sebesar 20 pips untuk setiap target profit (TP) sebesar 40 pips. Apabila ia mengalami kerugian dalam satu posisi trading, maka ia hanya akan membutuhkan dua posisi trading lagi untuk mencapai keuntungan total.

2. Stop Loss Mencegah Margin Call (MC)

Jika trader tak menerapkan Stop Loss saat trading forex, maka ia bisa saja membiarkan posisi floating minus hingga ratusan atau bahkan ribuan pips. Pada akhirnya, akun trader akan terkena Margin Call, yaitu posisi trading ditutup otomatis karena kekurangan marjin dalam saldo akun.

Sebaliknya, jika trader telah menetapkan Stop Loss tertentu sejak awal dan tidak menggeser-gesernya, maka kerugian yang kebablasan seperti itu takkan terjadi. Trader pun terhindari dari desakan untuk injeksi saldo akun mendadak, karena level MC takkan terpicu.

3. Stop Loss Mengendalikan Intervensi Emosi Trader

Pernahkah merasa enggan melakukan Cut Loss saat menyaksikan posisi trading yang sedang floating minus? Godaan untuk mempertahankan posisi rugi itu biasanya bersumber dari harapan berlebihan seperti “Sebentar lagi tren-nya berbalik”, “Setelah ini pasti naik lagi”, atau sejenisnya. Padahal, sebagaimana kita semua tahu, masa depan itu tak pasti. Bagaimana kita bisa memastikan kalau posisi yang loss itu takkan merosot terus sampai kena MC? Salah-salah, isi akun bisa hangus dalam sekejap.

Apabila trader sudah menerapkan Stop Loss sejak awal, maka intervensi emosi yang berakibat fatal seperti itu dapat dihindari. Kita cukup disiplin saja menaati aturan Stop Loss yang telah ditentukan dan menahan tangan agar tak menggeser-geser Stop Loss.

Tagged With :

Leave a Comment