Reksa Dana mulai sering disebut-sebut sebagai opsi investasi generasi muda dalam dua tahun terakhir. Namun, tak sedikit orang yang menolak untuk berkecimpung dalam reksa dana dengan berbagai alasan. Padahal, alasan-alasan itu bisa jadi sekedar mitos yang tidak benar.
Berikut ini tiga mitos yang paling viral, tetapi sesungguhnya menyesatkan, mengenai investasi reksa dana di Indonesia. Anda juga bisa menyimak kebenarannya dalam uraian di bawah ini.
1. Pendaftaran Untuk Investasi Reksa Dana Itu Berbelit-belit
Pendapat ini boleh jadi benar, apabila Anda ingin berinvestasi reksa dana sekitar sepuluh atau dua puluh tahun lalu. Pada masa-masa itu, reksa dana hanya dapat dibuka pada perusahaan pengelola aset secara langsung atau melalui agen-agen tertentu yang kantornya hanya berlokasi di kota-kota besar. Namun, situasi sudah berubah.
Saat ini pendaftaran sudah bisa dilakukan online. Bahkan, apabila Anda bergabung dengan marketplace reksa dana online, Anda bisa memilih sendiri antara puluhan hingga ratusan jenis reksa dana, hanya dengan melakukan satu kali pendaftaran saja.
2. Modal Awal Investasi Reksa Dana Itu Mahal
Sekali lagi, pendapat ini “pernah benar” bertahun-tahun lalu. Agar bisa memenuhi syarat minimum penyertaan dalam investasi reksa dana, orang-orang harus terlebih dahulu menabung hingga puluhan juta. Namun, saat ini sudah tidak berlaku lagi.
Penyertaan minimum masa kini dalam investasi reksa dana bisa dilakukan dengan modal serendah Rp10.000 saja! Jumlahnya bahkan kemungkinan lebih rendah daripada harga kopi di warkop langganan Anda.
3. Risiko Investasi Reksa Dana Itu Sangat Tinggi
Klaim ini seringkali dilontarkan oleh orang-orang yang keberatan menitipkan dananya kepada pihak lain. Karena pemikiran tersebut, mereka khawatir dana bakal ditilep oleh Manajer Investasi yang mengelola reksa dana. Padahal, asalkan Anda memilih produk reksa dana yang dikelola oleh perusahaan terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka kemungkinan tersebut tak akan terjadi.
Risiko investasi reksa dana satu-satunya bersumber dari kemungkinan kerugian akibat fluktuasi harga aset investasi. Namun, inipun dapat dikendalikan. Apabila Anda menginginkan reksa dana berisiko rendah, maka dapat memilih jenis reksa dana pasar uang. Apabila Anda tak keberatan menanggung risiko lebih tinggi, maka pilihlah jenis reksa dana saham. Terdapat berbagai jenis reksa dana dengan proporsi risiko dan prospek keuntungan berbeda-beda. Jadi, tak perlu takut, Anda bisa memilih sendiri mana yang lebih cocok dengan selera Anda.
Tagged With : investasi modal kecil • reksadana