Saham batu bara termasuk salah satu pilihan favorit investor di Bursa Efek Indonesia. Potensi kenaikan harga sahamnya menggiurkan. Emiten batu baru juga sering bagi-bagi dividen jumbo. Namun, ada pula risiko dalam berinvestasi saham batu bara.
Banyak pemula nyangkut pada harga yang terlalu tinggi, sehingga terpaksa cut loss atau pasif dalam waktu lama. Hal ini karena saham batu bara tergolong jenis saham siklikal yang rutin mengalami naik-turun tajam.
Manfaatkanlah tiga (3) kiat khusus berikut ini agar investasi saham batu bara berlangsung sukses sampai cuan:
- Pahami karakteristik saham batu bara. Harga saham batu bara cenderung searah dengan tren harga komoditasnya. Semakin mahal harga batu bara, makin tinggi pula reli sahamnya. Sedangkan ketika harga batu bara ambles, sahamnya ikut terpuruk. Naik-turun harga batu bara sering kali bahkan lebih berdampak terhadap harga saham daripada kinerja perusahaannya.
- Saham batu bara paling prospektif biasanya berkaitan dengan emiten yang benar-benar memiliki hak konsesi dan ambil bagian dalam perdagangan batu bara, seperti PT Bukit Asam (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG), PT Indika Energy (INDY), dan lain-lain. Kalau ingin ikut memetik profit saat harga batu bara naik, pilihlah saham-saham seperti ini dan hindarilah saham-saham yang cuma beperan sebagai kontraktor tambang atau penyedia jasa lain bagi sektor batu bara.
- Periksalah PBV saham. Cara paling tepat untuk memeriksa valuasi saham batu bara adalah dengan pendekatan Price-to-Book Value (PBV). Nilai PBV terbaik berada di antara 0 sampai 1. Tak usah mempertimbangkan valuasi PER, karena kurang tepat bagi sektor ini.
Nah, apakah sekarang kamu sudah tahu saham batu bara mana yang layak dikoleksi? Jangan buru-buru memborong. Kamu juga perlu menganalisis saham secara teknikal untuk menemukan momen beli yang paling tepat.
Saham batu bara dapat dikoleksi dengan strategi nabung saham. Namun, taktik yang paling sesuai adalah menyerok saham setelah tren harga batu bara terkonfirmasi mengalami reversal (pembalikan) dari bearish menjadi bullish. Kalau kurang yakin, kamu bisa membeli secara bertahap saja alih-alih lump-sum.
Tagged With : komoditas • saham