Prediksi Reksa Dana yang Untung Tahun 2025

Reksa dana berkinerja cenderung beragam pada tahun 2024. Reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap relatif stabil, merangkak naik dengan perlahan tapi pasti. Namun, banyak reksa dana saham membukukan kinerja negatif sepanjang tahun karena IHSG berkubang dalam zona merah.

Bagaimana prediksi reksa dana tahun 2025? Jenis reksa dana mana yang bakal paling cuan? Simak ulasan singkatnya dalam artikel ini.

Dana Kelolaan Reksa Dana Turun Bagaimana Prospeknya Ke Depan

Beberapa pakar reksa dana Indonesia mengungkapkan sedikit optimisme mengenai nasib reksa dana saham tahun depan. Alasannya, Federal Reserve AS dan Bank Indonesia sama-sama berpeluang menurunkan suku bunga acuan lebih lanjut. Perubahan kebijakan moneter seperti ini dapat menyokong Indeks Harga Saham Gabungan dan kinerja saham-saham dalam negeri.

Reksa dana saham masih layak jadi pilihan kalau kamu memiliki tujuan investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun), khususnya tipe reksa dana indeks dan reksa dana multicap. Keduanya sama-sama mengalokasikan dana investor ke saham dari berbagai lapisan dan sektor, sehingga memiliki diversifikasi yang lebih baik daripada reksa dana saham yang berfokus pada satu bidang saja.

Kalau kamu ingin berinvestasi dalam jangka waktu lebih pendek, reksa dana pendapatan tetap berpotensi lebih menjanjikan. Pasalnya, kinerja obligasi biasanya semakin ciamik dalam situasi suku bunga yang lebih rendah.

Sejumlah manajer investasi merancang reksa dana pendapatan tetap spesial untuk menawarkan potensi cuan ganda dari pertumbuhan NAB sekaligus pembagian dividen secara berkala. Hal ini memungkinkan investor untuk mengantongi laba lebih cepat untuk diinvestasikan kembali maupun dinikmati sebagai self-reward.

Bagaimana dengan reksa dana pasar uang? Reksa dana pasar uang masih menjadi salah satu pilihan investasi paling aman pada tahun 2025. Kalau kamu membutuhkan wahana untuk menyimpan dana darurat tanpa beban biaya admin, maka reksa dana pasar uang-lah jawabannya. Hanya saja, pertumbuhan nilai aktiva bersih kemungkinan melambat seiring dengan penurunan suku bunga acuan bank sentral.

Prospek pertumbuhan reksa dana pasar uang tahun 2025 terancam semakin tertinggal dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Instrumen ini tidak cocok bagi investor yang ingin mengembangkan portofolio dengan cepat.

Tagged With :

Leave a Comment