Guna mencegah terjadinya situasi krisis tak terduga, kita perlu menyisihkan uang secara khusus sebagai dana darurat. Dana darurat ini biasanya mencapai 3-4 kali lipat nilai kebutuhan bulanan, karena nantinya akan dipergunakan untuk mengantisipasi situasi “kejutan” tertentu. Misalnya, mendadak di-PHK.
Tak sedikit orang yang merasa enggan untuk menyisihkan dana darurat, karena dianggap sebagai dana menganggur secara sia-sia. Apabila dana tersebut disimpan dalam rekening tabungan saja pun bisa jadi nilainya akan terus menyusut karena “termakan” oleh biaya administrasi bank. Sedangkan apabila dana darurat dimasukkan ke dalam aset investasi seperti saham, maka bisa terjadi situasi gawat ganda di mana Anda di-PHK dan krisis sedang melanda bursa.
Sebenarnya, tak ada salahnya menginvestasikan dana darurat. Hanya saja, Anda harus berhati-hati dalam memilih aset investasi-nya. Pilihlah aset paling aman dan likuid. Artinya, prospek penyusutan nilai aset tersebut sangat rendah, sedangkan dana dapat dicairkan kapan saja. Anda boleh jadi tak bisa mengharapkan keuntungan fantastis hingga berpuluh persen setahun dari aset-aset investasi aman dan likuid ini, tetapi setidaknya dana akan selalu tersedia ketika Anda membutuhkannya. Nilai uang Anda pun terjaga dari penyusutan akibat inflasi.
Aset investasi apa sajakah itu? Inilah dia:
- Valuta Asing (Valas)
Valas dalam hal ini berbeda dengan trading forex. Investasi valas di sini artinya, Anda menyimpan uang dalam mata uang asing seperti Dolar AS dan Euro yang nilai tukarnya terus mengalami penguatan terhadap Rupiah dari waktu ke waktu. Agar dana aman dari kemungkinan pencurian, bukalah deposito valas di bank. Apabila Anda memperoleh pembayaran kerja via rekening bank asing atau PayPal, tak ada salahnya menyisakan dana darurat dalam rekening tersebut.
- Emas
Aktivitas jual-beli emas saat ini sudah jauh lebih lancar dibandingkan beberapa tahun lalu. Untuk menjual kembali emas batangan, Anda dapat langsung membawanya ke gerai Antam. Aplikasi jual-beli emas online bahkan memfasilitasi setoran dan penarikan dana secara nyaris instan.
- Deposito
Untuk menyimpan dana darurat, pilihlah deposito bertenor 1 bulan saja dengan fitur Automatic Rollover Plus (ARO+). Dengan demikian, dana darurat akan menghasilkan bunga terus menerus hingga tiba waktunya ditarik untuk mengatasi krisis keuangan. Untuk mencegah terkena denda lantaran pencairan di luar jadwal, bukalah deposito di bank yang tak mengenakan penalti.
Nah, diantara ketiga aset investasi tersebut, manakah yang akan Anda pilih sebagai wahana penyimpanan dana darurat? Investasi manapun yang Anda pilih, perhatikanlah reputasi perusahaan fasilitator investasi tersebut. Jangan sampai dana darurat Anda dibawa lari oknum penipu, hanya karena Anda tak teliti saat menilik latar belakang dan perijinan perusahaan.
Tagged With : cara mengatur keuangan • investasi masa depan