Mungkin, banyak yang bertanya, “Seperti apakah pentingnya bisnis real estate di tengah pandemi virus corona?” Ketika banyak orang dibuat pusing dengan urusan makan, tagihan bulanan, maupun cicilan kredit, apakah aktivitas terkait industri real estate masih dinilai esensial? Masih pentingkah urusan-urusan seperti pembangunan rumah atau investasi real estate dalam kondisi seperti ini?
Ternyata, Christopher Krebs dari Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) Amerika Serikat berpendapat bahwa bisnis real estate masih esensial di tengah pandemi covid-19. Beberapa hari yang lalu, Krebs menyebut bisnis real estate merupakan infrastruktur penting bagi negara. Hal ini dinyatakan dalam sebuah memorandum, yang berisi tidak hanya real estate, namun juga masalah kesehatan, pertanian, transportasi, dan sektor ekonomi lainnya.
Peran Esensial Bisnis Real Estate di Tengah Pandemi
Berikut adalah aktivitas dan profesi sektor real estate yang dianggap esensial sebagai peran bisnis real estate di tengah pandemi virus corona menurut CISA:
- Aktivitas real estate komersil maupun pemukiman, termasuk layanan perumahan;
- Pegwai kantor pemerintahan yang melakukan kegiatan terkait hak milik, notaris, dan layanan pencatatan terkait gadai dan transaksi lainnya;
- Pekerja yang bertanggung jawab untuk penyewaan properti pemukiman bagi individu maupun keluarga;
- Staf yang bertanggung jawab menangani manajemen properti, pemeliharaan, dan layanan terkait yang bisa mengkoordinasikan pihak-pihak terkait jika terjadi situasi darurat dan membutuhkan perhatian segera. Bagian ini termasuk staf yang menangani penerimaan kiriman, surat-menyurat, dan tugas penting lainnya;
- Pekerja yang melaksanakan kegiatan terkait pembangunan perumahan, untuk memastikan ketersediaan unit tambahan, jika saja persediaan perumahan yang ada saat ini tidak mencukupi;
- Pekerja yang mendukung tugas pembangunan perumahan, termasuk staf yang menjadi penghubung dengan instansi pemerintahan terkait proses pembangunan dan pengembangan, seperti inspeksi, perizinan, dan review rencana yang bisa diubah untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Pendapat yang dituangkan dalam memorandum sepanjang 15 halaman ini merupakan berita baik bagi kelompok dagang besar. Kelompok dagang ini telah lama berupaya agar bisnis real estate mendapat status sebagai bisnis esensial, ketika negara-negara bagian, maupun pemerintah kota sedang melakukan perubahan-perubahan yang cenderung tidak berpihak kepada bisnis non-esensial. Menurut mereka, kebutuhan pokok manusia adalah makanan, air, dan tempat tinggal. Jadi, real estate layak diperlakukan sebagai bisnis esensial di tengah pandemi virus corona ini.
Kondisi Bisnis Real Estate di Tengah Pandemi
Pandemi virus corona telah memberikan tekanan yang besar bagi seluruh lapisan masyarakat. Banyak penduduk yang menjual rumahnya. Banyak keluarga yang disuruh pindah oleh pemilik real estate karena tidak lagi mampu membayar sewa. Hal ini menjadi perhatian bagi sejumlah asosiasi di Amerika Serikat. Memorandum yang dikeluarkan oleh CISA disasarkan pada surat bersama yang diajukan oleh sejumlah asosiasi, seperti Mortgage Bankers Association and National Association of Home Builders (NAHB), National Association of Realtors (NAR), dan American Land Title Association.
Berikut adalah beberapa fakta yang disajikan asosiasi ini untuk memperkuat pendapat bahwa real estate termasuk bisnis esensial di tengah pandemi:
- Menurut NAR, setiap penjualan dua unit rumah akan menghasilkan satu lapangan kerja di Amerika Serikat. pada Tahun 2018, dampak ekonomi dari bisnis penjualan rumah sangat besar, yakni mencapai $85,000. Jadi, peran bisnis real estate di tengah pandemi tidak akan jauh berbeda dengan kondisi normalnya.
- Dalam sebuah surat terpisah, NAHB bersama 90 organisasi dan pemasok menyampaikan bahwa sektor perumahan menyumbang sekitar 14,6% terhadap PDB Amerika Serikat. Jadi, perumahan merupakan salah satu penggerak perekonomian. Oleh sebab itu, harus dipastikan bahwa para pekerja dan profesional di bidang real estate tidak kehilangan pekerjaannya akibat pandemi virus corona ini. Jika industri konstruksi dan rantai pasoknya terganggu, maka akan menimbulkan efek domino yang bisa menghantam perekonomian negara secara signifikan.
- Menurut NAHB, ada lima negara bagian yang saat ini membatalkan kegiatan sektor konstruksi dan mengalihkan anggarannya untuk penanganan covid-19. Kelima negara bagian tersebut adalah New York, Washington, Vermont, Pennsylvania, dan Michigan.
- Meskipun aktivitas yang mengharuskan bertemu langsung sudah sangat dibatasi selama pandemi, kunjungan virtual dan appraisal masih terus dilakukan antara pembeli dan penjual.
Jika dikelompokkan sebagai bisnis esensial, maka sektor real estate memegang tanggung jawab khusus dan peluang untuk melanjutkan operasinya. Artinya, para pelaku di industri ini memiliki kewajiban untuk patuh terhadap instruksi pemerintah terkait sektor esensial selama pandemi.
Jadi, peran utama bisnis real estate di tengah pandemi adalah memastikan ketersediaan unit perumahan bagi penduduk yang terdampak. Di tengah krisis seperti ini, kebutuhan pokok masyarakat, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal harus tetap terpenuhi. Itulah sebabnya CISA sepakat bahwa industri real estate harus masuk dalam kategori sektor esensial, karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Tagged With : industri real estate • investasi properti • investasi real estate • properti • real estate