Mengapa Upaya Ramah Lingkungan di Industri Restoran Menjadi Penting?

Konsumen di era digital saat ini ingin melihat bagaimana perusahaan berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan hidup. Aspek ini bahkan menjadi salah satu pertimbangan untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan. Hal yang sama juga berlaku untuk restoran. Konsumen menginginkan adanya upaya ramah lingkungan di industri restoran. Hal ini mendorong restoran untuk lebih banyak menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang, mengurangi limbah, dan mengurangi jejak karbon.

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Restoran Nasional di Amerika Serikat pada Tahun 2023 menunjukkan bahwa 75% orang dewasa di AS menunjukkan bahwa mereka berkemungkinan lebih besar untuk berkunjung ke sebuah restoran yang menerapkan praktek-praktek bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

upaya ramah lingkungan di industri restoran

Yang lebih menarik lagi adalah siapa yang sebenarnya menggerakkan trend baru ini. Riset tersebut menunjukkan bahwa Gen Z dan konsumen millenial 27% berpeluang lebih tinggi melakukan transaksi di perusahaan yang peduli dengan lingkungannya. Meskipun generasi ini tidak memiliki daya beli yang sama dengan Baby Boomers, hal ini akan berubah dalam beberapa tahun ke depan.

Pengaruh Upaya Ramah Lingkungan di Industri Restoran

Bagi restoran, upaya-upaya ramah lingkungan terus berkembang. Karena semakin besarnya tuntutan konsumen terhadap upaya-upaya ramah lingkungan, sebagian besar restoran memulai dengan hal-hal sederhana: misalnya, meniadakan sedotan plastik, beralih ke pembukus makanan atau lap tangan yang bisa didaur ulang, atau menawarkan wadah makanan/minuman yang bisa digunakan kembali. Sebagian lagi berusaha mengurangi limbah dengan mengganti peralatan makan sekali pakai dengan piring, sendok, atau wadah makanan yang bisa dipakai berulang.

Upaya-upaya ramah lingkungan terkadang bisa diimbangi dengan perubahan harga, yang sepertinya lebih bisa diterima. Faktanya, lebih 60% konsumen di AS menyatakan bersedia membayar lebih untuk produk yang dikemas dengan bahan yang ramah lingkungan. Inisiatif berikutnya adalah peralatan yang hemat energi, yang saat ini juga digunakan secara luas di berbagai industri. Ketika isu keberlanjutan lingkungan hidup masuk semakin mendalam ke dunia industri, maka banyak area perubahan yang sudah diterapkan. Lalu, apa berikutnya?

Upaya Ramah Lingkungan di Industri Restoran: Teknologi

Berbicara tentang teknologi di industri restoran, dan banyak orang berfikir menggunakan robot untuk mengirimkan makanan atau membuat pesanan menggunakan QR code. Namun, teknologi di belakang layar ini juga semakin meluas penggunaannya di industri restoran, dan telah mengubah secara drastis bagaimana restoran beroperasi dan mengembangkan upaya-upaya ramah lingkungannya.

Salah satu peluang yang kerap terabaikan untuk menciptakan perubahan yang berarti adalah penanganan minyak goreng. Menurut EPA, hotel dan restoran di AS menghasilkan setidaknya 3 milyar galon limbah minyak goreng setiap tahunnya. Di masa lalu, minyak goreng didistribusikan dalam jirigen. Jika dibutuhkan, karyawan memasukkan minyak baru ke dalam penggorengan dan memindahkan minyak panas bekas ke wadah lain, dan kemudian dibuang di luar bangunan restoran. Hal ini bisa memicu resiko keamanan, karena penanganan minyak panas yang berat, lantai yang berminyak, maupun bahaya lain.

Dari sudut pandangan keberlanjutan lingkungan hidup, penanganan minyak secara manual bisa mengakibatkan limbah, seperti minyak tumpah atau bocor, dan meminimalisir peluang penggunaan minyak secara efisien. Minyak kerap digunakan secara berlebihan atau tidak disaring secara memadai, sehingga dapat mengurangi kualitas makanan. Atau, ada kecenderungan membuang minyak terlalu cepat, sehingga penggunaan minyak semakin boros, yang dapat menyebabkan kenaikan biaya operasional sekaligus menambah limbah yang tidak diperlukan.

Upaya Ramah Lingkungan di Industri Restoran: Penanganan Minyak Goreng

Untuk menciptakan suatu pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap penanganan minyak, sejumlah restoran mulai menggunakan otomatisasi, seperti dashboard yang menyajikan informasi penggunaan real-time, atau teknologi lainnya. Penggunaan jirigen minyak tradisional yang dibeli dari grosir atau pusat perbelanjaan bisa memicu masalah logistik, penyimpanan, dan penggunaan.

Ketika pimpinan perusahaan fokus pada penanganan penggunaan minyak secara berkelanjutan, maka tentu akan ditemukan berbagai alternatif untuk mengurangi limbah minyak goreng. Karena minyak goreng dikirimkan ke konsumen dalam jumlah besar, maka dapat meminimalisir penggunaan kemasan plastik, kardus, dan sisa-sisa minyak di pabrik.

Penggunaan dashboard online bisa membantu restoran mengoptimalkan penggunaan minyak dengan menyediakan informasi real-time tentang volume dan filtrasi. Dengan menjaga jadwal filtrasi yang teratur, operator makanan bisa mengurangi limbah minyak untuk menghemat biaya, sekaligus memastikan minyak berkualitas tinggi dan rasa makanan tetap terjaga.

Tuntutan terhadap upaya ramah lingkungan dan berkelanjutan bukanlah hal baru, namun semakin meningkat dan akan semakin cepat dari waktu ke waktu. Upaya ramah lingkungan di industri restoran sebenarnya bukan hanya terkait minyak goreng dan limbah plastik. Banyak aspek lain yang perlu menjadi perhatian pengusaha jika ingin perusahaannya diberi ‘label’ sebagai perusahaan yang menerapkan upaya berkelanjutan dan ramah lingkungan. Inilah saatnya kita bertindak dan membentuk standard emas baru di industri restoran ramah lingkungan secara bersama-sama.

Tagged With :

Leave a Comment