Pada post sebelumnya dibahas tentang pentingnya membangun budaya organisasi yang positif dan efektif dan dipenuhi rasa syukur, serta cara untuk melakukannya. Apresiasi terhadap karyawan, baik atas waktunya maupun kinerjanya adalah hal yang sangat penting. Memberi karyawan waktu untuk menikmati kehidupan pribadinya, setidaknya pada hari libur, dan memberi mereka penghargaan atas setiap pencapaiannya dapat meningkatkan semangat kerja dan produktivitas karyawan, karena mereka merasa dihargai dan dianggap penting oleh perusahaan.
Bagian terbaiknya adalah bahwa pengakuan dari perusahaan tidak mesti harus datang dalam bentuk uang. Bagi kebanyakan orang, hati yang senang dan merasa dihargai jauh lebih penting daripada insentif finansial semata. Oleh sebab itu, lebih banyak orang memilih bertahan di perusahaan yang menghargai mereka dibanding perusahaan yang menawarkan gaji besar.
Bagaimana Membangun Budaya Organisasi Yang Positif?
Untuk membangun budaya organisasi yang sehat dan diisi orang-orang yang tidak mengeluh sepanjang hari, maka berikut adalah beberapa tips tambahan yang bisa anda terapkan:
Berikan Teladan mulai Dari Atas
Sebagai pemimpin di perusahaan, anda adalah contoh teladan bagi para bawahan. Untuk menjadikan rasa syukur sebagai bagian dari budaya kerja di perusahaan anda, maka mulailah dari para pemimpin yang ada di perusahaan. Manajer harus selalu mencari peluang untuk menunjukkan apresiasi yang sesungguhnya terhadap orang-orang di sekitarnya melalui komunikasi personal, di dalam rapat, maupun dalam interaksi sehari-hari.
Ketika pimpinan menunjukkan dan menyebarkan sikap positif, maka karyawan akan menirunya. Mereka berpeluang lebih betah di perusahaan, di mana mereka benar-benar merasa dihargai. Jadi, latihlah para pimpinan di perusahaan untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih, dan selalu cari peluang untuk melakukannya sesering mungkin.
Berikan Tool dan Peluang Yang Dibutuhkan
Untuk membangun budaya organisasi yang positif dan efektif, maka setiap orang harus memiliki cara dan peluang mengungkapkannya secara natural, dengan cara senyaman mungkin bagi mereka. Tool digital, seperti program penghargaan yang disertai feed sosial atau aplikasi pengiriman pesan di internal perusahaan, bisa diberdayakan untuk menyampaikan dan menyebarkan sikap bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh lini di perusahaan.
Bagi mereka yang tidak menggunakan komputer, maka cobalah siapkan sebuah spot atau corner khusus yang bisa diakses setiap orang. Misalnya, bisa berupa majalah dinding, yang dilengkap kertas tempel, dekorasi, sticker, dan pena, sehingga siapapun bisa meninggalkan pesan dan apresiasi secara tertulis. Namun, jika anda sudah menyediakannya namun tidak digunakan oleh karyawan, maka lihat kembali ke strategi ketiga, yakni, keterlibatan para pemimpin secara aktif. Jika para pimpinan sudah melakukannya, karyawan akan mengikuti.
Membangun Budaya Organisasi Yang Positif: Cara Mengungkapkan Rasa Terima Kasih
Sesuatu yang sederhana, seperti ucapan terima kasih bisa memperbaiki berbagai aspek dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Selama sikap tersebut murni dan penuh arti, maka dampaknya terhadap pemberi maupun penerima akan sangat signifikan, karena dapat menciptakan suatu siklus perasaan senang yang menyebar kepada setiap orang. Kuncinya adalah diungkapkan dan diucapkan. Rasa terima kasih yang tidak diungkapkan sama dengan pepatah, “jika sebatang pohon tumbang di hutan dan tidak ada yang mendengarnya, apakah suaranya berarti?” Demikian juga dengan rasa syukur dan terima kasih yang tidak disampaikan.
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara mengungkapkan atau menunjukkannya? Jawaban paling sederhana adalah tersenyum, setulus mungkin. Di masa-masa penuh tekanan, karyawan cenderung mudah stress dan kelelahan. Ketika anda menunjukkan sikap tenang dan tetap tersenyum, aura positif tersebut akan menyebar ke semua orang di perusahaan. Selain memberikan penghargaan secara resmi kepada karyawan atau tim terbaik, Berikut adalah tiga tahap untuk anda mengungkapkan rasa terima kasih:
- Hubungi orang yang dimaksud dan sampaikan hal baik yang telah mereka lakukan bagi perusahaan. Misalnya, seorang karyawan menjadi ‘juru bicara’ yang baik di media sosial, sehingga perusahaan mendapatkan perhatian lebih dari publik, dalam arti positif.
- Hargai upaya yang mereka lakukan untuk mencapainya. Misalnya, anda bisa menyampaikan, “jika anda tidak piawai dalam menggunakan media sosial untuk menyampaikan informasi tentang perusahaan kepada masyarakat, mungkin perusahaan belum sepopuler ini di masyarakat.”
- Sampaikan apa arti dari pekerjaan mereka bagi perusahaan. Misalnya, “Anda tidak hanya bekerja sesuai jadwal, namun juga mendukung perusahaan di masa-masa sulit, sehingga perusahaan bisa mengatasi permasalahan secara lebih cepat dan efektif. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tanpa anda.”
Bayangkan jika anda yang menerima ucapan semacam itu. Rasanya pasti bahagia, bukan? Rasa terima kasih yang tulus adalah cara tercepat dan paling meyakinkan untuk meningkatkan semangat kerja dan mengoptimalkan potensi karyawan. Ketika seseorang berada di level motivasi tertinggi, maka ia akan lebih kreatif, lebih mudah bekerjasama, lebih banyak ide, dan lebih menyenangkan bagi orang lain. Di pihak lain, orang yang mengungkapkan rasa terima kasih juga akan merasakan perasaan yang sama, yakni lebih optimis, lebih senang, dan energik. Jadi, jika anda ingin membangun budaya organisasi yang positif, maka mulailah dengan membudayakan kebiasaan berterima kasih dan bersyukur.
Tagged With : manajemen bisnis