Kebanyakan trader mengira kurs mata uang di pasar forex hanya terpengaruh oleh data ekonomi negara penerbit mata uang dan masalah-masalah geopolitik saja. Namun, tahukah Anda bahwa harga komoditas juga memiliki dampak signifikan terhadap mata uang tertentu!?
Mata uang-mata uang yang mudah terpengaruh oleh harga komoditas itu biasanya dijuluki sebagai “commodity dollar (comdoll)” atau dolar komoditas. Tiga dolar komoditas paling terkenal adalah dolar Australia (AUD), dolar New Zealand (NZD), serta dolar Kanada (CAD). Harga komoditas apa saja yang berkorelasi dengan ketiga mata uang itu? Mari kita simak selengkapnya.
- Dolar Australia dan harga bijih besi
Australia mengekspor banyak sekali ragam komoditas hasil tambang dan pertanian setiap tahunnya. Tapi, bijih besi merupakan komoditi ekspor Australia terbesar. Bukan hanya menambah pundi-pundi negeri Kanguru, penambangan bijih besi juga telah menyerap banyak sekali tenaga kerja.
Jadi, tak heran jika harga bijih besi sangat berpengaruh bagi kurs AUD. Apabila harga bijih besi naik, AUD cenderung menguat terhadap USD. Selain bijih besi, harga komoditas lain yang kadang-kadang memengaruhi AUD adalah tembaga dan emas.
- Dolar New Zealand dan harga susu
Tahukah kamu bahwa New Zealand memenuhi sekitar sepertiga kebutuhan susu dunia? Dunia mengandalkan New Zealand untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Di sisi lain, produk susu dan turunannya (dairy) mencakup 35 persen dari total nilai ekspor komoditas New Zealand.
Inilah sebabnya mengapa perubahan harga susu sering memengaruhi kurs NZD, khususnya perubahan yang tercatat dalam lelang Global Dairy Trade (GDT). Kenaikan harga susu dalam GDT yang lebih tinggi dari ekspektasi berpotensi mendorong penguatan NZD, demikian pula sebaliknya.
- Dolar Kanada dan harga minyak mentah
Hasil ekstraksi migas merupakan ekspor utama bagi Kanada. Negeri bersimbol daun mapel ini menyalurkan mayoritas minyaknya ke Amerika Serikat di mana pabrik-pabrik pengilangan berada.
Alhasil, kurs USD/CAD sangat sensitif terhadap perubahan harga minyak mentah tipe WTI (West Texas Intermediate). Kenaikan harga minyak WTI akan menguntungkan bagi CAD atau mengakibatkan USD/CAD merosot. Sedangkan penurunan harga minyak mentah WTI berpotensi lebih menguntungkan bagi USD karena status AS sebagai importir minyak Kanada.
Di luar korelasi ketiga mata uang dia atas dengan harga komoditas, masih ada banyak lagi yang lain. Umpamanya, karena Indonesia merupakan negara importir minyak neto maka kurs Rupiah cenderung jatuh ketika harga minyak mentah meningkat. Trader forex sebaiknya memahami keterkaitan harga komoditas dengan mata uang yang dipertukarkannya di pasar forex, kemudian mencermatinya setiap kali akan trading mata uang tersebut.
Tagged With : analisa fundamental • minyak • trading forex