Semakin banyak ibu rumah tangga masa kini yang menyadari pentingnya berinvestasi bagi masa depan keluarga. Ada ibu rumah tangga yang menyisihkan jatah uang belanja untuk membeli 1 gram emas tiap bulan. Ada pula ibu rumah tangga sekaligus karyawan yang memotong sebagian pendapatannya untuk berinvestasi saham. Masih banyak lagi contoh-contoh lainnya. Namun, manakah pilihan investasi yang tepat untuk ibu rumah tangga?
Kita hidup dalam era digital yang sarat pilihan. Opsi aset investasi pun jauh lebih melimpah daripada sebelumnya, mulai dari properti, emas, Surat Berharga Negara, saham, forex, kripto, dan lain sebagainya. Banyaknya pilihan ini sering membuat calon investor kebingungan.
Masyarakat Indonesia sering menganggap emas sebagai investasi yang tepat untuk ibu rumah tangga. Padahal, itu belum tentu benar.
Seiring dengan makin mahalnya harga emas, banyak ibu rumah tangga saat ini berinvestasi dalam emas mini yang sebenarnya sangat sulit untuk mencapai keuntungan dalam waktu dekat. Pilihan investasi emas lebih cocok untuk tujuan investasi dalam jangka waktu sangat panjang, yakni antara 5 sampai 10 tahun ke depan.
Ibu rumah tangga dari kelas menengah ke bawah sering gagal memetik cuan dari investasi emas, karena kondisi keuangan keluarga mungkin memaksa mereka untuk menggadaikan atau bahkan menjual simpanan emas untuk menalangi krisis sewaktu-waktu. Bahkan sekalipun sudah berkomitmen untuk tidak mengambil tabungan, situasi mendesak seringkali tak menyediakan pilihan lain. Oleh karena itu, emas belum tentu menjadi investasi yang tepat untuk ibu rumah tangga.
Ada beberapa jenis investasi lain yang lebih sesuai bagi IRT. Berikut ini tiga (3) diantaranya:
- Reksa Dana Pasar Uang
Investasi dalam reksa dana dapat dimulai dengan modal sangat kecil, yakni Rp10.000 saja, melalui aplikasi online yang bebas diunduh pada ponsel kita. Jenis reksa dana pasar uang juga memiliki risiko yang sangat kecil, bahkan nyaris tidak pernah minus. Hal ini menjadikannya pilihan investasi yang aman, sekaligus dapat ditarik sewaktu-waktu.
Kekurangannya hanya satu. Pertumbuhan reksa dana pasar uang sangat lambat. Data tahun 2022 menunjukkan pertumbuhan jenis investasi ini menghasilkan kenaikan sekitar 4 persen dalam setahun.
- Surat Berharga Negara (SBN)
Ketika membeli Surat Berharga Negara, kita menyetorkan sejumlah modal untuk memperoleh imbalan berupa kupon secara berkala. Modal awal itu sendiri akan “dikunci” dalam SBN hingga jatuh tempo yang telah ditentukan.
Ibu rumah tangga yang berminat menyimpan uang dalam waktu sekitar 1-3 tahun dapat memilih SBN. Namun, perlu diperhatikan juga ketentuan SBN tersebut. Apabila ingin bisa mencairkan sewaktu-waktu, sebaiknya pilihlah SBN yang memiliki fitur tradable atau boleh diperjualbelikan. Modal minimal hanya sebesar Rp1 juta.
- Menabung Saham Dividen
Saham memiliki risiko tinggi, tetapi juga memiliki potensi cuan lebih besar daripada emas, reksa dana, maupun SBN. Saham dividen yang memiliki fundamental bagus dapat menjadi pilihan investasi yang tepat bagi ibu rumah tangga. Saham-saham seperti ini ini dapat ditemukan dalam IDX High Dividend 20 maupun analisis fundamental mandiri.
Modal minimal untuk berinvestasi akan bervariasi sesuai dengan harga per lot dari saham yang diminati. Mulai dari Rp87.000 untuk 1 lot saham Sidomuncul, sampai dengan Rp488.000 untuk saham Bank BNI.
Tagged With : investasi • reksadana • saham • surat