Salah satu jenis investasi yang menguntungkan dan ideal adalah property karena nilainya yang terus bertambah. Apalagi bagi anak muda, kesuksesan membeli property pertama dapat dikatakan sebagai salah satu indicator kesuksesan. Inilah sebabnya Anda perlu mempunyai strategi yang benar untuk mewujudkan impian Anda tersebut.
Jangan tergesa-gesa saat berniat membeli property karena Anda harus mencermati dan mempelajari banyak hal. Selain itu banyak orang yang harus melewati proses panjang dan rumit dalam pembelian property. Anda juga perlu meneliti metode pembayaran yang paling sesuai untuk Anda. Nah, sebelum membeli property untuk tujuan investasi, ketahui beberapa hal berikut ini.
10 Panduan Memulai Berinvestasi Properti
Panduan ini bisa menjadi referensi Anda yang berniat memulai investasi dalam bidang property.
- Lokasi
Saat hendak membeli rumah, ruko, tanah, atau property lainnya sebaiknya memang terletak di lokasi yang strategis. Dapat dikatakan kalau lokasi adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam membeli property. Lokasi juga akan berdampak pada nilai suatu property, atau harga jualnya. Umumnya rumah atau hunian dengan akses yang mudah ke berbagai tempat, mulai dari sekolah, layanan kesehatan, transportasi, perbelanjaan, dan fasilitas umum lainnya harganya akan lebih mahal dibandingkan rumah di lokasi yang jauh dengan sarana tersebut.
- Dana
Selain biaya pokok ada biaya lain-lain yang menjadi beban pembeli dan bagi orang yang baru pertama kali membeli property hal ini bisa cukup mengejutkan. Biaya-biaya lain dalam pembelian property yang perlu Anda ketahui adalah.
- Tanda jadi – Kerap disebut Uang Tanda Jadi atau ITJ yang umumnya ditetapkan oleh pengembang. Tapi bila pembelian property tersebut tidak dengan perantara pengembang, tapi pasar sekunder maka jumlah ITJ dapat ditetapkan oleh penjual. ITJ berfungsi sebagai pemesanan atau biaya booking.
- Uang muka – Berikutnya adalah pembayaran uang muka atau DP bila memang Anda berniat melanjutkan pembelian property, sekali lagi bila pembelian rumah dilakukan kepada pengembang. Bila pembelian lewat pasar sekunder jumlah uang muka umumnya antara 20% hingga 50% dan ditentukan oleh bank terkait.
- Angsuran – Besarnya cicilan rumah seharusnya tidak lebih besar dari 1/3 gaji Anda atau dengan suami/istri.
- Pengembang yang professional dan terpercaya
Untuk mengetahui apakah suatu developer terpercaya atau tidak adalah dengan menyelidikan rekam jejak yang bersangkutan dalam bisnis properti. Pengembang dapat dikatakan berpengalaman bila sudah menjalankan bisnisnya paling tidak selama 5 tahun. Ketahui dari klien-klien pengembang terdahulu apakah saat serah terima tepat waktu, apakah hasil bangunan bermutu baik, dan sebagainya yang terkait dengan properti incaran Anda.
- Survey harga
Yang penting jangan sampai tergesa-gesa dalam pembelian properti, karena sebelumnya Anda idealnya melakukan survey harga dahulu untuk mengetahui harga umum yang berlaku. Anda dapat memperoleh informasi ini secara online atau dengan riset pasar. Dengan demikian Anda bisa menetapkan harga terbaik sesuai ketersediaan dana.
- Fasilitas yang tersedia
Jangan enggan bertanya sedetail mungkin fasilitas yang disediakan oleh developer. Anda juga dapat pergi ke lokasi perumahan incaran Anda untuk melihat-lihat fasilitas internal serta fasilitas umum yang tersedia. Yang termasuk fasilitas internal adalah infrastruktur dalam kompleks perumahan, seperti tempat ibadah, playground, tempat olahraga, gerbang kompleks perumahan. Sementara fasilitas umum adalah pusat layanan kesehatan, perbelanjaan, kantor, pendidikan, transportasi, dan sebagainya.
- KPR
Untuk meringankan dalam membeli rumah umumnya orang berupaya memanfaatkan KPR. Hal ini juga membuat vendor serta agen real estate lebih percaya akan keseriusan Anda untuk membeli suatu properti bila telah mendapat persetujuan KPR. Intinya KPR akan meningkatkan kepercayaan kepada konsumen dan mengantisipasi kegagalan pembelian properti karena alasan keuangan.
- Memilih tenor yang pas
Bank menyediakan berbagai jenis tenor, mulai dari 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, hingga 20 tahun. Dengan demikian debitur dapat memilih tenor sesuai tingkat kesanggupannya. Jadi Anda harus memilih tenor yang sesuai dengan kemampuan bayar Anda. Bila belum mampu membayar cicilan dengan tenor yang pendek sebaiknya tidak memaksakan diri. Jadi pertimbangkan segala sesuatunya dengan cermat. Jangan sampai gaji Anda habis hanya untuk membayar hutang karena masih ada banyak kebutuhan sehari-hari yang memerlukan uang.
- Surat pembelian tanah
Cermati sertifikat tanah developer secara detail dan sebaiknya memang berkonsultasi dengan notaris. Notaris yang berwenang membantu penerbitan akta tanah akan membantu Anda mengetahui hak-hak Anda, termasuk menginformasikan status tanah perumahan. Tak hanya perlu mengetahui status sebuah kavling saja, tapi seluruh kavling pada kompleks incaran Anda juga harus dipastikan statusnya.
- Dana tambahan
Beberapa dana tambahan yang perlu Anda persiapkan dalam pembelian property adalah:
- Bank – Bila Anda memilih pembelian property menggunakan KPR artinya pihak bank harus melakukan pemeriksaan atas kelengkapan berkas dan ini selalu berbayar. Nasabah menanggung biaya appraisal atau biaya survey untuk asset property sebelum dilakukan pembelian. Ada harga pasar yang berlaku untuk jasa pengecekan sertifikat tanah sekaligus harga pasaran properti yang berlaku.
Untuk keperluan ini paling tidak Anda mempersiapkan dana sekitar 500 ribu hingga 1 juta rupiah. Selain itu ada pula biaya provisi bank yang besarnya antara 0.5% – 1% dari keseluruhan pinjaman. Berikutnya adalah biaya administrasi bank sejumlah antara 250 ribu sampai 500 ribu rupiah atau perhitungannya dapat ditetapkan sesuai persentase keseluruhan pinjaman. - Asuransi – Biaya asuransi dimaksud adalah asuransi jiwa sebesar 1% hingga 2% dari jumlah keseluruhan pinjaman, serta asuransi kebakaran sejumlah 1% dari jumlah total pinjaman.
- Notaris – Notaris berperan sangat penting dalam transaksi property karena membantu Anda menangani berbagai sertifikat jual beli dan akta-akta tanah. Tarif jasa notaris ini menjadi tanggungjawab pembeli dan besarannya disesuaikan dengan layanan jasa yang diperlukan pembeli. Layanan yang dimaksud adalah pembuatan Akta Pembebanan Hak Tanggungan, Akta Jual Beli serta biaya balik nama, perjanjian kredit, serta pengecekan sertifikat.
- Pajak – Dalam transaksi yang berkaitan dengan properti atau apa pun Anda tentu tak dapat melewatkan kewajiban pajak, baik pembelian dilakukan lewat KPR atau cash. Pajak dimaksud adalah BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan). Rumus perhitungannya adalah: 5 % x (harga transaksi – Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak / NJOPTKP). Terkait nilai NJOPTKP ini ditetapkan sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.
- Waktu serah terima
Anda harus memastikan waktu serah terima properti Anda bila pembayaran sudah selesai. Anda juga perlu mengetahui kebijakan bila terjadi ketidaksesuaian dengan perjanjian atau mungkin keterlambatan serta konsekuensi yang harus dijalani pengembang. Hal ini walaupun terlihat sepele tapi juga merupakan faktor penting saat membeli properti.
Panduan di atas perlu kiranya dipelajari dan dipahami dulu sebelum pembelian hunian atau property pertama Anda. Menjadi pembeli yang smart akan menghindarkan Anda dari kekecewaan karena yang terjadi di lapangan tak sesuai keinginan Anda. Nah, semoga bermanfaat!
Silahkan beri penilaian untuk artikel ini:
Tagged With : bisnis • investasi • properti