Manajemen portofolio adalah kombinasi antara ilmu pengetahuan, analisis, dan seni untuk mampu membaca kondisi pasar, memprediksi perilaku konsumen, serta menemukan peluang investasi yang mungkin tidak disadari orang lain. Ada beberapa jenis manajemen portofolio investasi yang dapat digunakan trader profesional. Mereka memerlukan sejumlah keahlian, seperti model matematis yang digunakan untuk menganalisis trend investasi.
Manajemen portofolio bukanlah layanan satu untuk semua. Sebelum anda berinvestasi, anda tentu ingin tahu gaya dan jenis manajemen portofolio yang paling cocok untuk memenuhi kebutuhan finansial anda. Tujuan dari manajemen portofolio adalah untuk memaksimalkan keuntungan, sekaligus meminimalisir resiko. Manajemen portofolio adalah suatu tindakan penyeimbang untuk menghasilkan jenis pendapatan yang diinginkan investor tanpa harus menanggung resiko yang berlebihan.
Tujuan ini dapat dicapai melalui analisis secara seksama terhadap alokasi aset portofolio, diversifikasi, serta penyeimbangan ulang secara berkala dalam berbagai gaya manajemen. Suatu gaya manajemen mungkin berfungsi lebih baik dibanding gaya manajemen lain. Jadi, anda harus mengetahui apa saja yang ada pada setiap strategi manajemen portofolio.
Sekilas Pandang Tentang Jenis Manajemen Portofolio
Ada beberapa jenis manajemen portofolio. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi, investor harus menimbang keduanya secara seksama sebelum mengambil keputusan:
Manajemen Portofolio Aktif
Gaya manajemen portofolio aktif dipimpin oleh seorang manajer dana atau tim analisis investasi yang memantau pasar secara aktif, menganalisis surat berharga, dan membuat prediksi tentang arah pasar. Pemilihan aset didasarkan pada analisis rasio dan metodologi investasi lainnya. Manajer portofolio biasanya merupakan elemen yang penting, karena mereka mengambil kebijakan final tentang apa yang harus dibeli dan dijual. Beberapa karakteristik umum dari manajemen portofolio aktif antara lain:
- Gaya manajemen aktif bisa memiliki kinerja yang lebih buruk atau lebih baik dari rata-rata pasar. Tipe manajemen ini mencoba mengalahkan rata-rata pasar.
- Memiliki resiko yang lebih tinggi karena keputusan yang diambil tidak selamanya akurat.
- Memiliki fee yang lebih besar, karena tipe manajemen ini mengharuskan tim analisis melakukan pengawasan secara ketat, dan manajer harus memilih instrumen investasi berdasarkan kriteria trading masing-masing.
- Cocok untuk investor yang menyukai diversifikasi dalam portofolio investasi dan investor yang tidak takut terhadap resiko.
- Cocok bagi investor yang mungkin tidak memiliki waktu khusus untuk mengelola portofolio investasinya sendiri.
Manajemen Portofolio Pasif
Bentuk yang paling populer dari jenis manajemen portofolio ini adalah reksa dana indeks (index fund). Tipe manajemen ini tidak mencoba menghitung waktu atau memilih instrumen investasi khusus untuk membangun portofolio. Baberapa karakteristik dari jenis manajemen portofolio ini antara lain:
- Memiliki biaya yang lebih rendah, karena manajer investasi tidak harus memilih sekuritas, menentukan level alokasi aset, atau mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.
- Hanya mencoba menelusuri suatu indeks, tidak mengantisipasi resiko, sehingga investor harus mengantisipasi resiko fluktuasi yang cukup keras. Namun pada kondisi tertentu, portofolio pasif bisa saja mengalahkan portofolio aktif.
- Cocok untuk investor yang ingin investasinya ikut dipengaruhi pergerakan pasar. Akibatnya, investasi pasif bisa saja lebih mudah berubah-ubah (volatile) dibanding portofolio aktif.
Manajemen Portofolio Diskresi
Pada jenis manajemen portofolio ini, manajer membuat semua keputusan investasi tanpa masukan dari investor. Reksadana, hedge fund, dan instrumen investasi sejenis lainnya menggunakan gaya manajemen diskresi untuk berinvestasi. Bagi investor yang tidak memiliki waktu untuk investasi atau tidak memiliki dasar tentang investasi, bantuan dari manajer investasi profesional mungkin sangat membantu.
Namun, ketergantungan terhadap orang lain untuk membuat pilihan investasi mungkin juga beresiko bagi anda. Anda mungkin tidak bisa menilai resikonya secara akurat. Manajer mungkin berinvestasi lebih konservatif atau bahkan lebih agresif dari yang anda harapkan.
Manajemen Portofolio Non-Diskresi
Bertentangan dengan jenis manajemen portofolio sebelumnya, pada gaya manajemen ini, investor lah yang membuat semua kebijakan, sementara manajer hanya berperan sebagai mitra konsultasi. Sebagian besar penasehat keuangan termasuk kategori ini karena mereka mendampingi investasi di tahap pertimbangan. Namun pada akhirnya, investor lah yang membuat keputusan final.
Keuntungan dari gaya ini adalah kebebasan yang dimiliki investor untuk membuat pilihan dan memandu portofolio, sementara manajemen masih tetap mendapatkan nasehat dan opini ahli dari manajer investor. Gaya ini cocok bagi investor yang memiliki waktu untuk memantau investasi atau memiliki pengetahuan yang cukup mumpuni tentang pasar dan investasi.
Jenis Manajemen Portofolio: Kesimpulan
Pengetahuan tentang jenis manajemen portofolio sangat penting agar anda berhasil sebagai seorang investor. Bagi investor yang tidak memiliki waktu untuk memantau portofolio, tidak bisa up-to-date dengan apa yang terjadi di pasar, atau tidak memiliki pengetahuan tentang cara memilih saham, obligasi, atau instrumen investasi lainnya, maka mereka bisa mengandalkan manajemen profesional.
Namun, jika investor memiliki waktu dan pengetahuan yang cukup untuk memantau portofolio investasinya, maka jenis manajemen non-diskresi adalah pilihan yang sesuai. Lalu, yang mana pilihan anda?
Tagged With : manajer investasi • portofolio investasi • reksadana