Investasi Pada Emiten Start-up Di Bursa Efek Indonesia

Bisnis start-up sedang naik daun dalam dua tahun terakhir, meskipun sebenarnya sudah banyak bermunculan sejak akhir tahun 1990-an. Ciri khas bisnis di sektor ini adalah perusahaan baru berkembang dan bergerak di bidang teknologi, web, internet dan penyediaan produk-produk terkait; sangat cocok dengan kemajuan jaman dan kebutuhan era revolusi industri 4.0, sehingga menarik perhatian kalangan milenial dan golongan ekonomi menengah ke atas.

Investasi Emiten Startup

Sejumlah perusahaan start-up yang populer antara lain Go-jek, Bukalapak, dan Tokopedia, memang belum melantai di Bursa Efek Indonesia, sehingga investor umum boleh jadi kesulitan untuk ikut membeli saham mereka. Namun, sebenarnya sudah ada sejumlah perusahaan start-up lain yang sudah meluncurkan initial public offering (IPO), sehingga masuk dalam golongan langka emiten start-up di BEI. Mana saja emiten start-up tersebut?

1. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (kode saham KIOS)

KIOS bergerak di bidang e-commerce dengan konsep online to offline (020) yang berfokus pada pengembangan UMKM dan toko kelontong di daerah.

2. PT M Cash Integrasi Tbk (kode saham MCAS)

Apakah Anda pernah mengisi pulsa ponsel? Tentu pernah pula mendapatkan pesan singkat notifikasi sukses pengisian pulsa dari MCAS. Fokus usahanya terletak pada sistem pembayaran digital yang mampu mengakomodasi orang-orang yang sudah familiar dengan perbankan maupun belum. Namun, MCAS juga punya investasi besar di perusahaan emiten start-up satu lagi dalam daftar ini, yaitu PT NFC Indonesia Tbk.

3. PT NFC Indonesia Tbk (kode saham NFCX)

Beberapa contoh produk NFCX antara lain selaluada.com, tawarin.com, dan Oona TV. Namun, misinya ke depan adalah untuk menjadi digital exchange hub, dengan melakukan pengembangan atas empat platform bisnis, yakni bursa digital (digital exchange), bursa iklan digital, bursa platform komunikasi, media, dan hiburan.

Menyusul ketiga emiten start-up tersebut, kini ada satu lagi perusahaan rintisan sektor teknologi yang akan IPO, yakni PT Yelooo Integra Datanet Tbk. Produsen produk modem rental bermerek Passpod tersebut dijadwalkan melantai di bursa mulai akhir bulan Oktober 2018, dengan tujuan untuk menghimpun dana bagi ekspansi usaha yang lebih luas lagi.

Pada umumnya, harga saham-saham emiten start-up ini masih murah, sehingga tak dibutuhkan dana besar untuk memborongnya. Namun, karena sektor ini sangat padat teknologi dan menuntut inovasi berkelanjutan, maka wajib hukumnya untuk menelaah manajemen dan performa perusahaan terlebih dahulu sebelum menanamkan dana.

Tagged With :

Leave a Comment