Membangun Kerjasama Tim: 4 Kebiasaan Baru bagi Pemimpin

Untuk memastikan semuanya berjalan lancar dalam bisnis, anda harus tetap bergantung kepada orang lain. Membangun kerjasama tim sangat penting demi keberhasilan sebuah organisasi, sama halnya dengan pentingnya pendapatan. Di satu sisi, nilai bisa menjadi sumber inspirasi dan semangat bagaimana sebuah tim bekerja. Namun di sisi lain, kebiasaan tertentu ternyata dapat berperan terhadap kemampuan tim untuk mendapai tujuannya secara lebih cepat.

Namun, kebiasaan juga membutuhkan upaya dan fokus perhatian. Sayangnya, inilah yang kerap kurang. Sejak Covid-19 menyerang, sebagian besar tim dan anggotanya berada di ambang batas. Waktu ekstra yang selama ini digunakan untuk pergi dan pulang kantor saat ini harus digunakan sambil menggunakan Zoom. Dampak dari peralihan ini terkadang terdengar kontra-intuitif: daripada bekerja lebih keras, orang lebih memilih bekerja lebih cerdas. Dalam hal ini, kebiasaan telah menjadi sahabat anda.

membangun kerjasama tim

Membangun Kerjasama Tim dengan Kebiasaan Baru

Dengan mengadopsi kebiasaan kinerja baru, anda bisa mengubah cara kerja dan cara membangun tim anda. Berikut adalah beberapa kebiasaan baru yang bisa anda manfaatkan untuk membangun kerjasama tim:

Kebiasaan Baru: Daripada berkata Ya, lebih baik bertanya “Apakah ini cara terbaik untuk menggunakan waktu saya?”
Seberapa sering: harian, mingguan, dan bulanan

Saat anda bekerja dari rumah, anda memiliki lebih banyak otonomi. Otonomi yang baru ini awalnya mungkin terasa aneh. Mungkin, anda tetap mengatur jadwal kerja yang sama, seperti halnya di kantor. Namun, bekerja dari rumah juga merupakan sebuah kesempatan untuk mendapatkan kembali energi dan waktu anda di rumah.

Daripada terjebak dalam aturan jadwal kerja yang lama, lebih baik anda mulai berfikir sebaliknya: berkata TIDAK bukan berarti anda tidak mau mengerjakan pekerjaan. Namun, artinya adalah anda mungkin bukan orang yang tepat atau terbaik untuk posisi tersebut. Buatlah inventarisasi atas semua pertemuan yang pernah andah hadiri.

Apakah rapat-rapat tersebut memang penting? Adakah orang lain yang bisa menggantikan anda? Apakah kehadiran di rapat-rapat tersebut menyita waktu anda untuk melakukan tugas yang sesungguhnya? Berhentilah sejenak, sebelum anda mengatakan Ya. Fikirkan dalam-dalam tentang bagaimana kinerja anda seharian dan bagaimana anda memberdayakan orang lain dalam tim.

Kebiasaan Baru: daripada mengerjakan tugas saja, cobalah bertanya, “Apakah saya orang yang paling tepat untuk ini?”
Seberapa sering: Setiap kali anda mengerjakan sesuatu

Ini adalah kebiasaan buruk berikutnya. Mungkin, anda terkadang berfikir, “Jika saya mengerjakannya sendiri, maka akan lebih cepat selesai.” Dalam jangka pendek, hal ini mungkin benar. Namun, jika dilakukan sendiri dan anda tidak mendelegasikan tugas atau mencari seseorang untuk mengerjakannya, berarti anda telah melewatkan satu tahap penting yang sesungguhnya bisa memaksimalkan efisiensi kerja dan bisa memberikan peluang bagi orang lain untuk mengemban suatu tanggung jawab.

Berhentilah sejenak dan dapatkan kembali kesadaran anda. Dengan cara ini, anda bisa berfikir bagaimana anda bekerja vs perasaan bahwa pekerjaan tersebutlah yang memiliki anda. Ini juga merupakan suatu cara untuk fokus pada usaha tim dibanding usaha pribadi. Kerjasama tim akan jauh lebih bermanfaat dalam jangka panjang, dibanding manfaat sejenak yang anda rasakan ketika anda yang mengerjakan suatu tugas sendiri.

Kebiasaan Baru: daripada bertahan dengan ide sendiri, cobalah bertanya, “Bagaimana saya bisa memberdayakan keahlian orang lain?”
Seberapa sering: Setiap kali anda memulai sebuah proyek baru

Perubahan persepsi ini juga perlu. Jika selama ini berfikir bahwa andalah yang memiliki semua ide, maka cobalah berfikir secara kolektif dan berdayakan kekuatan dan kemampuan orang-orang yang ada di dalam tim anda. Hentikan sejenak ide, proyek, dan tujuan pribadi anda, dan beralihlah ke keahlian tim. Dengan cara ini, anda bisa membangun kualitas hasil kerja, sekaligus membangun hubungan dengan sesama anggota tim.

Ide bersama akan jauh lebih baik daripada ide pribadi. Ide bersama akan dikerjakan bersama dan dipertanggungjawabkan bersama. Ada rasa memiliki di antara anggota tim, dibandingkan ide yang muncul dan dipertahankan oleh perorangan saja.

Kebiasaan baru: Daripada menunggu orang lain memerintah anda, maka cobalah bertanya, “Bagaimana saya bisa mengembangkan kinerja sendiri?”
Seberapa sering: setiap minggu

Kebiasaan melihat kembali ke belakang (evaluasi) setiap minggu sangat penting jika anda ingin membangun kerjasama tim yang solid. Hal tersebut tidak hanya memastikan siapa anda, namun juga membantu anda mengukur tingkat kepercayaan diri, kesehatan mental, dan efektivitas pekerjaan seiring waktu..

Daripada berfikir bahwa anda adalah korban keadaan, lebih baik berfikir sebaliknya. Anda bisa mengidentifikasi pola-pola apa yang berjalan baik dan yang tidak, serta mendapatkan kepercayaan diri dan kejelasan tentang bagaimana cara memanfaatkan perubahan tersebut.

Jika semua orang dalam tim bisa menerapkan empat kebiasaan baru di atas, maka membangun kerja sama tim dan mencapai tujuan bersama tidaklah terasa sulit. Anda bisa melakukannya jika memberdayakan semua anggota tim sejak dini.

Tagged With :

Leave a Comment