Dunia konsumen modern lebih dari sekedar transaksi sederhana. Di masa kini, perusahaan berbuat lebih dari sekedar menjual produk. Mereka menciptakan komunitas. Peralihan transformatif dalam pendekatan bisnis ini membantu perusahaan untuk mendorong munculnya berbagai bentuk ruang bagi konsumen untuk berinteraksi, terhubung satu sama lain, dan bahkan menjadi duta bagi produknya. Untuk itu, perusahaan memerlukan berbagai inisiatif kreatif untuk membangun komunitas konsumen.
Perusahaan-perusahaan terkenal seperti Lego, Apple, dan Harley-Davidson telah membangun komunitas konsumen, di mana konsumen berbagi cerita, minat, dan bahkan menjalin loyalitas dengan perusahaan. Mereka membentuk jejaring yang cukup luas, terdiri dari pada advokat setia bagi perusahaan.
Bagaimana Membangun Komunitas Konsumen Setia bagi Perusahaan?
Berikut adalah beberapa taktik yang bisa dilakukan perusahaan untuk membangun komunitas konsumen, dan kenapa pendekatan tersebut berhasil memperkuat loyalitas konsumen.
- Pertemukan Orang; Rencanakan sejenis even yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut perusahaan. Perkumpulan semacam ini menciptakan suatu ruang bagi konsumen untuk saling terhubungan, sehingga dapat memperkuat komunitas konsumen melalui kegiatan berbagi pengalaman dan minat. Alhasil, brand anda lebih dari sekedar produk, namun juga menjadi sesuatu yang mempertemukan dan mengikat orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
- Kenali kebutuhan konsumen. Setiap konsumen tentunya ingin diperlukan sebaik mungkin, dan kebutuhan mereka terpenuhi. Oleh sebab itu, cobalah identifikasi kebutuhan konsumen sebelum mereka memintanya, dan jadilah sumber daya yang konsisten dan handal, ketika mereka berusaha mencari apa yang mereka butuhkan. Kepercayaan semacam ini akan membantu membangun hubungan jangka panjang dan mendorong rasa sosial kemasyarakatan melalui informasi mulut ke mulut.
- Dapatkan Feedback Konsumen secara Teratur. Setiap perusahaan memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh dan meningkatkan jangkauan konsumen. Hubungan dengan konsumen, yakni tumbuh dan tahan lama, akan membantu perusahaan tetap fokus memenuhi kebutuhan konsumen. Hal semacam ini akan menciptakan suatu proses yang konsisten dan berulang, untuk menemukan apa yang diinginkan konsumen. Atur jadwal pertemuan dan diskusi untuk mengetahui apa yang ada di fikiran mereka dan jadikan ajang tersebut sebagai forum berbagi pengetahuan.
- Temukan Komunitas Yang Belum Terlayani. Upaya meningkatkan nilai perusahaan bagi masyarakat tidaklah sulit, ketika anda memahami apa yang mereka butuhkan dan merespon dengan sumber yang sesuai dalam jangka panjang. Banyak perusahaan yang hanya sekedar melontarkan wacana, tidak benar-benar berupaya untuk terhubung dengan masyarakat yang tidak terlayani oleh pasar. Tidak ada yang lebih baik daripada mendengarkan suara yang tidak terdengar di masyarakat. Ketika perusahaan mampu melakukan hal itu, maka mereka akan tumbuh lebih cepat dibanding yang lain.
- Buat Konten Dan Pengalaman Eksklusif. Satu lagu cara membangun komunitas konsumen adalah dengan menawarkan konten atau pengalaman eksklusif bagi mereka. Hal ini dapat membangun rasa memiliki, eksklusivitas, dan interaksi antara masyarakat dengan perusahaan. Ide ini tidak hanya meningkatkan loyalitas konsumen, namun juga dapat mengubah konsumen menjadi advokat bagi perusahaan, sehingga jangkauan dan dampak keberadaan perusahaan bagi masyarakat semakin besar.
- Bangun hubungan positif dengan orang-orang yang ada di komunitas. Menjadi perusahaan yang berorientasi konsumen adalah suatu pilihan yang fantastis. Kita sedang berada di era informasi; artinya, branding, image, dan hubungan semakin mahal. Dengan memperluas ekosistem untuk melayani masyarakat secara lebih luas di mana perusahaan, karyawan, dan konsumen tinggal, maka perusahaan akan menikmati keunggulan kompetitif dibanding perusahaan lain.
- Biarkan mereka menjadi diri sendiri. Jika dilakukan dengan benar, interaksi dalam komunitas adalah salah satu cara termurah untuk mempromosikan suatu bisnis, namun diperlukan keberanian dan rasa percaya diri untuk itu. Untuk membangun komunitas yang sukses, perusahaan harus mengalihkan fokus dari manajemen ke monitoring secara berkala.
- Berikan nilai tambah. Nilai mestinya menjadi inti dari upaya anda membangun komunitas konsumen. Jangan melupakan alasan kenapa seseorang mau bergabung dengan komunitas anda, apa yang membuat mereka mau berinteraksi secara berkala, dan apa yang bisa membuat mereka mengajak orang lain untuk mau bergabung dengan komunitas tersebut.
- Pastikan nilai perusahaan selaras. Ketika anda berhubungan dengan komunitas yang berusia muda, cobalah tawarkan sesuatu yang sesuai dengan usia mereka. Misalnya, ketika anda berinisiatif menggunakan AI untuk menyelaraskan berbagai komunitas berdasarkan pola pikir (mindset), maka peserta akan merasa mereka berada di dunianya secara cepat dan natural. Sebagian orang membutuhkan formalitas dan struktur, dan sebagian lagi memilih belajar dari orang lain dan bertukar ide dengan pakar. Setiap kelompok berkontribusi terhadap ekosistem.
Membangun komunitas konsumen tidak jauh-jauh dari upaya meningkatkan interaksi antar konsumen. Oleh sebab itu, prioritaskanlah interaksi yang sesungguhnya, bukan sekedar konten promosi. Ketika perusahaan aktif mendengar, merespon, dan menciptakan nilai berdasarkan feedback dari masyarakat, maka mereka akan membangun kepercayaan dan loyalitas. Otentisitas mendorong terbangunnya koneksi yang lebih dalam, dan pada akhirnya menjadikan konsumen lebih dari sekedar pembeli saja, melainkan advokat perusahaan.
Tagged With : customer service • Manajemen Usaha • marketing