Sejumlah iklan properti saat ini menyuarakan wacana betapa aset berupa tanah, rumah, atau apartemen dapat melindungi kekayaan kita dalam masa krisis. Apakah wacana ini reliabel? Ada beberapa sudut pandang terkait wacana tersebut. Dalam jangka pendek, investasi properti jelas bukan pilihan bagus. Namun, apabila Anda memiliki persediaan cash cukup melimpah dan menargetkan return jangka panjang, maka properti dapat dipertimbangkan.
Mengapa properti bukan pilihan bagus untuk jangka pendek? Pertama, kita harus memahami bahwa krisis akibat epidemi virus Corona (COVID-19) saat ini sangat memukul sektor real estate di seluruh dunia. Kedua, investasi properti memiliki sifat inheren berupa “profitabel dalam jangka panjang”.
Bisnis yang pertama kali terimbas adalah beragam layanan non-esensial dan pariwisata, seperti perhotelan, restoran, gedung pertemuan, pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya. Bisnis-bisnis itu hanya boleh beroperasi dalam waktu terbatas per hari-nya, sedangkan pengunjung sepi karena dilakukannya pembatasan fisik (physical distancing). Persewaan apartemen dan rumah juga mengalami kemerosotan, karena banyak orang kehilangan mata pencaharian atau pendapatan mereka sehingga tak mampu membayar sewa.
Sektor ini kemungkinan baru akan pulih bertahap setelah ditemukannya vaksin untuk virus Corona. Bahkan setelah vaksin ditemukan, masyarakat belum tentu akan langsung memperoleh pendapatan cukup untuk berbelanja dan menyewa hunian dengan anggaran yang sama besar dengan sebelumnya. Apabila Anda berminat untuk investasi jangka pendek, ada opsi lebih prospektif seperti menyimpan dana dalam obligasi pemerintah yang aman atau bertaruh pada pemulihan bursa saham yang spekulatif.
Di sisi lain, apabila Anda termasuk investor yang memiliki persediaan cash memadai, maka krisis ini merupakan kesempatan emas untuk menambah portofolio di bidang properti. Tunggu hingga krisis meluas dan mendorong penurunan harga properti yang diinginkan. Pada saat itu, Anda bisa memperoleh aset yang menguntungkan dengan harga terdiskon dan bunga KPR lebih rendah. Namun, ya, jangan harap akan langsung balik modal atau memperoleh imbal hasil melimpah dalam waktu dekat. Investasi properti sejatinya memiliki jangka waktu panjang antara 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan lebih lama lagi.
Tagged With : Investasi Obligasi • properti • saham