Setiap bisnis membutuhkan suatu cara sendiri untuk menginformasikan produk dan jasanya kepada konsumen. Saluran pemasaran yang digunakan berbeda dari satu bisnis ke bisnis lain, dan bisa berubah seiring tumbuhnya sebuah perusahaan. Sama halnya dengan aspek bisnis lainnya, pemasaran tetaplah membutuhkan investasi. Di tahap awal beroperasinya perusahaan, anda membutuhkan tips pemasaran bisnis baru, sehingga investasi yang anda tanamkan digunakan secara efektif untuk pemasaran.
Tips Pemasaran Bisnis Baru: Cerdas Memilih Strategi
Bayangkan anda baru saja mengembangkan dua produk baru. Produk A menunjukkan sinyal positif, karena sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan konsumen dan data percobaan validasinya. Namun, anda tidak memiliki anggaran pemasaran untuk produk ini. Produk B belum divalidasi, namun anda mengalokasikan anggaran pemasaran yang besaran untuk produk ini. Produk mana yang anda pilih?
Kebanyakan pendiri bisnis yang berpengalaman akan memilih Produk A, karena jika produk B tidak menyelesaikan masalahnya, maka pemasaran sekalipun tidak akan membantu. Investasi di bidang pemasaran dapat melipatgandakan pertumbuhan usaha, sementara pendorong utama pertumbuhan adalah kecocokan antara produk dengan permintaan pasar.
Jika produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, maka tidak ada yang dapat dilipatgandakan. Mencoba memasarkan sesuatu tanpa kecocokan produk dengan pasar sama saja membangun rumah tanpa fondasi. Hasilnya tidak akan kuat dan tahan lama. Faktanya, berinvestasi di bidang pemasaran terlalu dini dalam siklus sebuah perusahaan baru adalah suatu cara meningkatkan skala bisnis secara prematur. Menurut project Startup Genome, ini adalah ‘senjata pembunuh’ utama bagi perusahaan baru.
Tips Pemasaran Bisnis Baru: Contoh Kasus
Jika anda sedang mencari tips pemasaran bisnis baru, maka belajar dari kesuksesan para pendahulu adalah salah satu caranya. Berikut adalah beberapa contoh kasus pemasaran bisnis baru sebagai bahan pembelajaran bagi anda:
Dropbox
Salah satu perusahaan teknologi terbesar saat ini, yakni Dropbox, dikatakan sukses menciptakan pertumbuhan di awal beroperasinya perusahan tanpa investasi besar-besaran di bidang pemasaran. Versi awal Dropbox diketahui sangat sesuai dengan kebutuhan pasar. Tim pendirinya menemukan bahwa perusahaan berkembang secara organik karena pemasaran dari mulut ke mulut serta sebuah video tutorial sederhana yang menyajikan proposisi nilai dari solusi teknologi yang ditawarkan.
Karena video yang dibuat menjadi viral, Dropbox kemudian menciptakan sebuah referral program. Melalui program ini, perusahaan memberikan insentif bagi penggunaan, dan hal ini semakin mendorong promosi dari mulut ke mulut. Alhasil, perusahaan mampu tumbuh 3900% dalam 15 bulan saja!
Segment
Perusahaan platform data ini menunjukkan contoh pentingnya kesesuaian produk dan pasar (product-market fit) dalam konteks bisnis-ke-bisnis (B2B). Tim pendiri berhasilkan mengumpulkan modal mendekati $600 ribu setelah berpartisipasi pada Y Combinator di tahun 2011. Namun, setelah mencoba membangun dan merealisasikan dua ide yang berbeda (ClassMetric dan Segment.io) selama 1 tahun, tim menghabiskan hampir semua modal yang terkumpul tanpa hasil yang memuaskan.
Kemudian, tim pendiri mencoba menguji apakah analytics.js (sebuah pustaka data pengguna yang sederhana dan dibangun selama proses pembanguna Segment.io) bisa menjadi bidang usaha sendiri. Mereka membuat sebuah landing page yang berisi formulir pendaftaran melalui email dan mempostingnya di Hacker News. Uji sederhana ini ternyata mampu menarik lebih banyak calon pengguna dalam beberapa hari saja, dibanding usaha 1 tahun yang menghabiskan nyaris setengah juta dollar.
Tips Pemasaran Bisnis Baru: Kesimpulan
Meskipun pemasaran sangat penting bagi semua bisnis, perusahaan yang baru beroperasi harus tetap memvalidasi dan menguji ide-ide mereka untuk memastikan bahkan produk atau jasa yang ditawarkan menunjukkan indikasi product-market fit yang baik. Pengujian tersebut tidak harus menggunakan anggaran yang besar. Terkadang, memilih platform yang tepat sudah cukup untuk melihat apakah produk yang akan anda luncurkan benar-benar akan menjawab kebutuhan pasar.
Selain itu, tips pemasaran bisnis baru berikutnya adalah mencari model bisnis yang cocok dan kemudian melakukan investasi pemasaran pada model tersebut. Tidak ada larangan bagi anda berinvestasi besar-besaran pada model yang sudah divalidasi kecocokannya dengan permintaan pasarn. Pasalnya, anda tidak menyodorkan produk yang tidak dibutuhkan ke tangan orang lain. Sebaliknya, produk atau jasa anda akan mengisi ‘ruang kosong’ yang masih ada di pasaran.
Saat ini, Dropbox menginvestasikan hampir $800 juta per tahun untuk iklan. Namun, angka sebanyak ini tentunya tidak diperlukan di hari-hari pertama beroperasinya usaha anda. Bahkan, Dropbox tidak melakukannya di awal berdirinya perusahaan, karena mereka bisa tumbuh cepat hanya dengan mengandalkan sebuah referral program.’
Terakhir, perlu diingat bahwa pemasaran adalah salah satu istilah yang artinya berbeda-beda bagi setiap orang. Bagi kebanyakan orang, investasi di bidang pemasaran sama dengan menghabiskan anggaran untuk tujuan promosi, dan inilah yang menjadi fokus pembahasan pada post kali ini. Namun dalam teorinya, marketing mix yang sesungguhnya terdiri dari produk, tempat, harga, dan promosi. Dengan definisi ini, semua perusahaan baru pada dasarnya telah melakukan investasi di bidang pemasaran, karena produk adalah bagian dari marketing mix.
Tagged With : marketing • pemasaran bisnis • Strategi Pemasaran Produk