Tips Menentukan Target Profit Untuk Jual-Beli Saham

Banyak investor pemula merasa kebingungan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk ambil profit. Umpama harga sudah naik cukup tinggi, apakah ini waktunya untuk jual? atau hold dulu hingga lebih tinggi lagi? Atau jika harga mulai berbalik turun sebelum mencapai target profit (TP) Anda, apakah sebaiknya langsung dilepas, atau ditahan?

Apabila termasuk diantara investor pemula yang sering menderita dilema semacam itu, maka ketiga petunjuk di bawah ini kemungkinan dapat memberikan sedikit pencerahan bagi Anda.

1. Tentukan Target Profit Pada Level Tertinggi Sebelumnya

Pada dasarnya, tips pertama ini selaras dengan tata cara trading teknikal dan cocok diterapkan apabila sebelumnya Anda telah melakukan “buy on weakness”, alias beli saham saat harga sedang terkoreksi. Target profit bisa ditentukan pada level tertinggi paling dekat yang pernah tercapai sebelum harga terkoreksi.

2. Tentukan Target Profit Berjenjang

Apabila Anda berniat untuk trading saham dengan beli lalu jual lagi dalam waktu singkat, maka keuntungan antara beberapa puluh rupiah saja boleh jadi mudah didapat. Namun, jika Anda ingin mengeruk keuntungan jumlah besar dalam jangka panjang, maka harus senantiasa bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk. Caranya dengan menetapkan target berjenjang.

Sebagai contoh, perhatikan grafik harga saham Telkom Indonesia (TLKM) berikut ini. Apabila Anda telah membeli saham TLKM saat harganya sekitar Rp3500-3600 per lembar, maka target profit bisa ditempatkan pada beberapa titik antara level 4000, 4400, dan 4800.

Tips Menentukan Target Profit Untuk Jual-Beli Saham

Perhatikan bahwa setiap level target bertepatan dengan level tertinggi sebelumnya. Apabila sudah mencapai salah satu level target, tapi balik turun lagi, Anda dapat pula melakukan evaluasi ulang apakah layak untuk beli lagi saham di level rendah (sekitar 3500-an) untuk meraup cuan ketika kelah harga naik lagi.

3. Jangan Menentukan Target Profit Tanpa Ancang-Ancang Cut Loss

Setelah menentukan target profit, jangan lantas bersantai ria dan ongkang-ongkang kaki. Harga saham bisa naik, tetapi juga bisa turun. Untuk itu, jangan lupa untuk menentukan level Cut Loss tertentu untuk mengantisipasi kemungkinan harga bergerak ke arah yang berlawanan dengan harapan Anda.

Umpama pada contoh di atas, setelah membeli saham TLKM pada kisaran harga Rp3500-3600, Anda tetapkan Cut Loss pada kisaran 3200. Setelah harga naik mencapai level 4000, Anda jual sebagian koleksi saham TLKM Anda (ambil profit parsial) sambil memindahkan level Cut Loss ke harga beli sebelumnya di kisaran 3500-3600. Dengan demikian, apabila harga naik lagi ke kisaran 4400, Anda bisa dapat untung tambahan. Sedangkan jika harga berbalik turun lagi, maka setidaknya Anda akan impas pada sebagian saham yang masih tersisa.

Tagged With :

Leave a Comment