Harga minyak rata-rata pada tahun 2022 mencapai lebih dari $100 per barel. Kemudian menurun sampai rata-rata $80 per barel pada tahun 2023. Bagaimana dengan prediksi harga minyak tahun 2024? Apakah harga minyak akan meningkat lagi atau justru menurun lebih lanjut?
Sejumlah trader mensinyalir harga minyak bakal meningkat seiring dengan memanasnya tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah. Akan tetapi, para analis justru memprediksi harga minyak tahun 2024 tidak akan jauh dari rentang harganya saat ini. Hasil survei Reuters terbaru atas 34 analis dan ekonom menghasilkan perkiraan harga minyak pada tahun 2024 sebesar $78.84 per barel untuk crude oil tipe WTI dan $82.56 untuk Brent.
Harga minyak mentah tipe Brent mencapai rekor tertinggi tahun 2023 pada $98 per barel tepat seminggu sebelum pecahnya perang Israel-Palestina. Sejak saat itu, harga terus menurun sampai ditutup pada $76 di akhir tahun 2023.
Fenomena ini membuktikan bahwa gejolak Timur Tengah yang sedang berlangsung tidaklah berdampak besar terhadap harga minyak dunia. Harga minyak dunia pada akhir tahun lalu juga mengabaikan dua berita penting lain, yakni perang Rusia-Ukraina yang berkelanjutan serta penurunan kuota produksi oleh kartel OPEC+.
Laporan US Energy Information Administration (EIA) menjelaskan, “Pasar global telah menyesuaikan diri dengan dinamika perdagangan baru, dengan minyak mentah dari Rusia menemukan destinasi (ekspor) di luar Uni Eropa, dan permintaan minyak mentah global tidak mencapai ekspektasi. Dinamika tersebut mengimbangi dampak pembatasan pasokan minyak mentah OPEC+.”
OPEC+ terus berusaha mengendalikan harga minyak, tetapi banyak negara produsen minyak yang menggenjot output dan menantang dominasi mereka. Produksi minyak Amerika Serikat terus menerus mencetak rekor tertinggi baru. Demikian pula dengan Brazil –diundang untuk bergabung dengan OPEC+ mulai Januari 2024, tetapi ogah menurunkan produksinya–.
Para analis memperkirakan peningkatan produksi minyak pada negara-negara non-OPEC+ akan mengimbangi imbas dari risiko geopolitik serta pemangkasan output OPEC+. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi global yang lemah bakal memperlambat permintaan minyak di berbagai negara. Keseimbangan antara faktor-faktor yang positif dan negatif tersebut berpotensi menjaga stabilitas harga minyak dunia pada tahun 2024.
Tagged With : analisa fundamental • minyak