Macam-macam Harga Minyak Acuan di Pasar Komoditas Internasional

Di Indonesia, orang-orang sering mempertanyakan berapa harga minyak dunia sekarang, seakan-akan hanya ada satu jenis harga minyak saja. Padahal, pelaku pasar komoditas dunia mengenal bermacam-macam harga minyak acuan yang masing-masing memiliki nominal berbeda. Apa saja macam-macam harga minyak acuan tersebut? Simak dalam artikel ini.

Macam Harga Minyak Acuan di Pasar Komoditas Internasional

Harga Minyak WTI (West Texas Intermediate)

Harga minyak WTI secara khusus merujuk pada minyak mentah asal Amerika Serikat yang bersifat “light sweet”, sehingga cocok untuk memproduksi bensin dan solar. Kualitasnya umum dianggap lebih rendah dibanding Brent, sehingga harganya di pasar komoditas internasional pun lebih murah. Contohnya saat artikel ini ditulis, harga minyak WTI berada pada USD73.40 per barel, sedangkan harga minyak Brent USD82.86 per barel.

Harga minyak WTI biasanya berfluktuasi mengikuti proyeksi supply-demand minyak di pasar global, serta kabar-kabar terkait produksi dan konsumsi di dalam negeri Amerika Serikat. Beberapa data yang rutin berpengaruh pada harga minyak WTI diantaranya laporan inventori mingguan dari American Petroleum Institute (API) dan US Energy Information Administration (EIA), serta laporan rig count dari Baker Hughes.

Harga Minyak Brent

Brent merupakan campuran minyak mentah dari 15 ladang minyak di Laut Utara, sehingga menjadi harga minyak acuan di Eropa. Namun demikian, saat ini sering juga digunakan sebagai referensi harga Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) di pasar komoditas internasional. Karenanya, selain bergerak mengikuti proyeksi supply-demand dan sentimen pasar global, harga minyak Brent juga sering bergolak menyusul pengumuman-pengumuman penting dari OPEC.

Harga Minyak Acuan Lainnya

Di samping harga minyak WTI dan Brent, terdapat pula standar acuan bagi berbagai jenis minyak lainnya yang dianggap kurang populer. Misalnya Dubai Crude yang biasanya hanya digunakan dalam perdagangan antar negara Timur Tengah, serta Canadian Crude yang khusus menjadi acuan minyak mentah produksi Kanada.

Baca Juga:   Goldman Sachs: Perang Harga Bisa Bikin Minyak Jadi 20 Dolar Saja

Ada pula Shanghai Crude yang baru saja diciptakan bulan Agustus 2018 sebagai bagian dari upaya Tiongkok untuk mengadakan harga minyak acuan sendiri bagi kawasan Asia Timur. Menurut otoritas Tiongkok, mengingat Asia juga merupakan salah satu produsen dan konsumen minyak mentah terbesar di dunia, maka perlu memiliki harga minyak acuan sendiri yang berbeda dengan kawasan Eropa dan Amerika. Namun, hingga saat ini, Brent dan WTI masih menjadi referensi utama di kalangan pelaku pasar dunia.

Tagged With :

Leave a Comment