Banyak trader dan investor yang mengetahui bahwa minyak mentah (Crude Oil) termasuk salah satu komoditas yang dapat diperdagangkan secara online. Namun, ada beberapa fakta tentang komoditas minyak mentah yang jarang dikenal awam. Para trader perlu memahami fakta-fakta ini dulu sebelum mulai trading, agar dapat melakukan analisis pasar dengan tepat.
- Minyak mentah memiliki komposisi berbeda sesuai lokasi asalnya.
Minyak mentah dapat diklasifikasikan menjadi sedikitnya empat kategori, yakni light, medium, heavy, dan extra heavy. Minyak mentah asal Laut Utara (Eropa) yang dikenal dengan istilah Brent termasuk kategori light. Namun, WTI asal Amerika Serikat berstatus lebih light daripada Brent. Sebaliknya, minyak mentah asal Timur Tengah umumnya lebih heavy. Inilah sebabnya mengapa ada banyak sekali harga minyak mentah di pasar global.
- Setengah produksi minyak dunia dikuasai oleh lima negara.
Per tahun 2017, lima negara berkontribusi pada setengah dari output minyak mentah global. Negara mana sajakah itu? AS, Arab Saudi, Rusia, Iran, dan Kanada. Inilah sebabnya mengapa berita-berita dari negara-negara itu sangat mempengaruhi harga minyak dunia. Namun, output Iran kemungkinan sekarang sudah jauh lebih rendah sehubungan dengan sanksi yang dijatuhkan Presiden AS Donald Trump terhadap Teheran.
- Produksi minyak AS berpusat pada dua negara bagian.
Negara bagian Texas dan North Dakota memproduksi lebih banyak minyak dibanding semua negara di dunia, kecuali Arab Saudi dan Rusia. Ada pula aktivitas penambangan minyak di beberapa negara bagian lain, seperti Alaska, tetapi kontribusinya lebih kecil. Akibatnya, gangguan produksi migas di Texas dan North Dakota juga dapat mempengaruhi harga minyak global. Misalnya jika terjadi badai atau bencana alam katastrofik lainnya.
- Harga minyak dapat dipengaruhi oleh hal-hal di luar pasar migas.
Saat membaca berita-berita seputar harga minyak, trader pemula boleh jadi bingung kenapa laporan menyinggung pula hal-hal seperti nilai tukar Dolar AS atau data ekonomi China yang tak berhubungan sama sekali dengan komoditas. Alasannya sederhana saja, yaitu karena ada hal-hal di luar pasar migas yang dapat mempengaruhi supply-demand terhadap minyak.
Dolar AS dipergunakan sebagai alat pembayaran dalam jual-beli migas internasional. Ketika kurs Dolar AS jatuh, maka harga minyak jadi lebih murah bagi negara-negara yang tidak menggunakan mata uang tersebut. Tak pelak, permintaan emas hitam ini bakal meningkat.
Demikian pula dengan data ekonomi China yang lebih baik. Karena China termasuk negara importir minyak utama, maka kinerja ekonomi yang lebih baik berkontribusi dalam mendongkrak harga minyak lantaran pasar berharap permintaan dari negeri Panda bakal meningkat.
Tagged With : analisa fundamental • komoditas • minyak