Reksa dana telah muncul sebagai salah satu opsi investasi masa kini yang trendi dan menguntungkan bagi semua kalangan. Apabila reksa dana dulu identik sebagai investasinya orang-orang berada, maka kini keberadaannya makin dekat dengan masyarakat karena kemudahan investasi online dan modal awal yang rendah. Sejalan dengan dinamika tersebut, jumlah investor reksa dana Indonesia pun terus meningkat pesat.
Menurut laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juli 2018, jumlah investor reksa dana Indonesia telah melejit lebih dari 50 persen dalam setahun dari 545,635 menjadi 822,221 investor. Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2018 mengutip jumlah investor reksa dana yang lebih fantastis, yaitu 889,846 investor berdasarkan SID (Single Investor Identification).
Sejumlah faktor yang disinyalir mendorong pertambahan pesat jumlah investor reksa dana Indonesia antara lain keberadaan supermarket dan marketplace reksa dana online, misalnya Tanam Duit, iPotFund, Bareksa, BukaLapak, Tokopedia, dan lain-lain. Sebagaimana diketahui, supermarket dan marketplace reksa dana online memungkinkan siapa saja untuk mulai investasi dimana saja dan kapan saja melalui jaringan internet dengan modal awal sangat rendah, bahkan mulai dari Rp10,000 saja.
Investasi reksa dana juga tak membutuhkan analisis rumit seperti investasi saham, serta lebih likuid dibandingkan obligasi atau deposito. Calon investor cukup mendaftar ke supermarket reksa dana tertentu, menyetorkan dana, memilih produk reksa dana favorit, kemudian membiarkannya berkembang sesuai pengelolaan dana oleh Manajer Investasi. Apabila perlu dicairkan, maka redemption reksa dana bisa dilakukan dalam waktu singkat, lalu investasi plus imbal hasilnya sudah masuk ke rekening bank investor.
Meskipun demikian, menurut sebuah data OJK yang diolah oleh Bareksa, mayoritas investor reksa dana masih berpusat di pulau Jawa, yaitu 76.15 persen. Artinya, hanya 23.85 persen investor reksa dana yang berasal dari luar pulau Jawa. Masih belum diketahui penyebab pasti mengapa kesenjangan ini terjadi. Namun, seiring dengan makin maraknya edukasi mengenai pentingnya investasi serta berkembangnya supermarket dan marketplace reksa dana, maka dapat dipastikan kalau jumlah investor reksa dana akan terus meningkat.
Tagged With : reksadana