Investasi Real Estate Vs. Saham: Peluang dan Resiko

Apakah anda sedang mempertimbangkan jenis investasi untuk masa depan? Ada yang beranggapan bahwa real estate adalah pilihan investasi yang lebih baik dibanding saham. Ada pula yang menganggapnya mitos semata. Lalu, manakah yang benar? Sebenarnya, jika ada yang mengatakan bahwa investasi real estate lebih baik dibanding investasi di pasar finansial, maka itu adalah pandangan yang semput. Masing-masing investasi ini memiliki karakteristik (keunggulan dan kelemahan) masing-masing.

Fakta Mengenai Investasi Real Estate Modern?

Sebagian orang, terutama di wilayah perkotaan, berinvestasi di bidang real estate dengan cara yang konvensional. Mereka lebih memilih menyewakan rumah atau gedung yang dimiliki dibanding menjualnya. Apa alasannya? Karena orang tua mereka juga melakukan hal yang sama di masa lalu. Ada yang membeli rumah dan menyewakannya karena mereka tidak tahu cara menggunakannya dengan baik.

investasi real estate

Bagi banyak investor, real estate adalah kategori investasi yang sangat emosional. Investasi ini bisa memicu masalah jika investornya sendiri tidak mampu menganalisis keuntungannya secara objektif. Sebenarnya, investasi real estate tidaklah cocok untuk semua orang, karena investasi ini sebenarnya memiliki resiko tersendiri. Bahkan, sekalipun cocok, tetap saja investor harus mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi investasi di luar properti.

Hampir mustahil untuk membandingkan pendapatan dari investasi real estate yang dikelola secara pribadi dengan pendapatan dari pasar saham yang basisnya sangat luas. Meskipun datanya tersedia, banyak faktor yang sangat mempengaruhinya, seperti wilayah, aturan perpajakan, aliran kas, harga beli, biaya-biaya, dan faktor lainnya. Akibatnya, pendapatan dari masing-masing instrumen investasi yang berbeda tidak akan pernah bisa dibandingkan.

Di zaman internet seperti sekarang ini, pendekatan investasi sudah mengalami banyak pergeseran. Di bidang investasi real estate sebagai contoh, seseorang bisa mendapatkan keuntungan dari investasi properti tanpa harus terjun langsung mengelola banyak investasi secara fisik. Salah satu pilihannya adalah Real Estate Investment Trusts (REITs), yang hadir dalam berbagai bentuk, sehingga bisa dipilih sesuai tujuan investasi anda. Misalnya, anda bisa membeli REIT properti sewaan yang berinvestasi di daerah tertentu atau dana investasi properti komersil di negara anda atau di seluruh dunia.

Baca Juga:   Jenis Investasi Terbaik untuk Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang

Perbandingan Investasi Real Estate vs Saham

Di Amerika Serikat, Index REIT menunjukkan tingkat penghasilan hingga 12.50% per tahun. Meskipun real estate termasuk kelas aset yang cukup labil karena sangat sensitif terhadap suku bunga, pendapatan dari investasi ini sebenarnya cukup menjanjikan.

Sebaliknya, pasar saham memiliki sejumlah keunggulan daribanding real estate, terutama dari sudut pandang investasi. Di antaranya adalah:

  • Tidak membutuhkan modal yang besar untuk bisa berinvestasi;
  • Kerugian hanya terjadi pada investasi awal;
  • Banyak data yang tersedia untuk membantu calon investasi membandingkan beberapa investasi dan menilai resikonya;
  • Likuiditasnya lebih baik, karena surat berharga bisa dijual kapan saja jika anda membutuhkan uang;
  • Nilai asset anda di-update secara terus-menerus sehingga anda bisa mengetahui posisi investasi anda setiap saat.

Sebaliknya, investasi dalam bentuk persewaan properti memberikan pendapatan secara terus-menerus bagi investor. Selain itu, investasi real estate membantu investor melindungi diri dari inflasi. Namun, investasi ini juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya:

  • Real estate sangat tidak likuid, karena proses penjualan properti mungkin membutuhkan waktu yang lama;
  • Modal awal sangat besar;
  • Investor harus menyediakan dana cadangan untuk membayar biaya reparasi yang bisa terjadi secara tiba-tiba, terutama di bangunan tipe kondo, atau setidaknya untuk biaya pemeliharaan rutin;
  • Seiring dengan waktu, anda juga harus melakukan perbaikan terhadap properti jika ingin menagih biaya sewa yang lebih tinggi atau jika anda ingin menjualnya.
  • Jika ingin menjual properti, anda juga harus mengeluarkan biaya komisi. Biaya komisi penjualan biasanya mencapai 5% hingga 6% dari harga jual.

Sama halnya dengan pasar saham, sebenarnya ada banyak faktor eksternal yang tidak bisa anda kendalikan saat melakukan investasi real estate. Misalnya, bisa saja ada tuan tanah baru yang datang ke wilayah anda, sehingga terjadi persaingan harga sewa, atau terjadi gejolak di pasar real estate. Semua ini bisa membuat harga sewa properti mengalami penurunan.

Baca Juga:   Apakah Properti Merupakan Pilihan Investasi Bagus Saat Krisis?

Investasi Real Estate: Peluang Vs. Resiko

Sebagai seorang pemilik properti, anda harus tanggap terhadap setiap masalah yang muncul. Jika properti yang dikelola cukup banyak, anda bisa menyewa seorang manajer properti, namun harus dipastikan bahwa biayanya bisa ditutupi dari pendapatan sewa properti anda.  Sebaliknya, investasi dalam bentuk reksadana properti atau ETF bisa dilakukan darimana saja. Namun sekali lagi, anda mungkin membutuhkan bantuan seorang penasehat keuangan untuk menghemat waktu serta meningkatkan peluang profit melalui perencanaan investasi secara matang.

Waktu adalah uang, terutama bagi para profesional yang sangat sibuk. Waktu yang dihemat dari pengelolaan investasi mungkin bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produktif lain. Namun sekali lagi, anda sebagai investor harus benar-benar menimbang peluang keuntungan dan resiko dari investasi real estate, baik secara fisik maupun dalam bentuk surat berharga.

Tagged With :

Leave a Comment