Harga Minyak Negatif Pekan Ini, Apa Artinya Bagi Kita?

Harga minyak menghiasi headline berita ekonomi dunia pekan ini, karena terjadinya suatu fenomena aneh untuk pertama kalinya dalam sejarah. Fenomena itu adalah jatuhnya harga minyak mentah tipe WTI ke teritori negatif. Tak tanggung-tanggung, posisinya bahkan mencapai -USD40 per barel! Tapi, apa artinya ini bagi kita? Apakah itu berarti harga BBM akan menjadi gratis? Sayang sekali, makna harga minyak negatif ini mungkin tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat umum.

Macam Harga Minyak Acuan di Pasar Komoditas Internasional

Pada hari Selasa, harga minyak negatif itu hanya berlaku untuk kontrak minyak mentah berjangka tipe WTI untuk pengiriman bulan Mei. Dalam kurun waktu yang sama, kontrak minyak berjangka untuk pengiriman bulan Juni, Juli, dan seterusnya sama-sama masih dibanderol harga di atas nol. Jadi, bagaimana mungkin harga untuk pengiriman Mei saja yang menjadi negatif?

Perlu diketahui, permintaan terhadap minyak telah merosot drastis sejak berbagai negara mulai memberlakukan lockdown untuk membendung pandemi COVID-19. Pabrik-pabrik pengilangan telah mengurangi penyerapan minyak-nya seiring dengan dihentikannya transportasi darat, laut, udara, dan aktivitas manufaktur di seluruh belahan dunia.

Di sisi lain, para produsen minyak masih terus mengebor bumi dan menambah persediaan (inventori) minyak global. Dalam situasi ini, para produsen minyak terpaksa menyimpan stok di tanki-tanki mereka. Kapasitas tanki minyak yang terbatas semakin berkurang hingga tak ada tempat lagi untuk menyimpannya. Akibatnya, para trader di pasar futures bersedia untuk membayar orang lain demi melepas kontrak minyak berjangka yang ada di tangan mereka.

Inilah latar belakang harga minyak negatif tersebut. Situasi tersebut berarti harga BBM di pasaran akan makin murah. Namun, harga BBM juga tidak mungkin menjadi gratis atau pun negatif. Mengapa? Karena minyak mentah yang baru diangkat dari bumi akan membutuhkan pemrosesan dulu sebelum dapat didistribusikan sebagai BBM. Biaya pemrosesan itu akan direfleksikan pula pada harga BBM.

Sebaliknya, harga minyak negatif justru merugikan bagi perusahaan-perusahaan sektor migas dan pertambangan. Margin laba makin minim karena digilas kemerosotan harga minyak, sehingga perusahaan bisa jadi mencetak rugi bersih dalam kuartal ini dan terpaksa memecat karyawan.

Harga komoditas energi dan tambang lain seperti LNG dan batubara juga memiliki keterkaitan erat dengan harga minyak mentah, sehingga perusahaan yang bergerak di bidang-bidang ini akan ikut menanggung pukulan dahsyat. Para investor yang memegang saham atau obligasi dari perusahaan-perusahaan itu patut untuk bersikap waspada.

Tagged With :

Leave a Comment