Cara Mengembalikan Kebahagiaan: Keinginan Vs Prioritas

Dibukanya kembali aktivitas perekonomian mungkin memberi anda banyak peluang untuk meningkatkan kembali semangat berusaha, jika anda memiliki sedikit uang cadangan. Bagaimana cara mengembalikan kebahagiaan anda saat ini? Manfaatkanlah ‘kelaparan’ untuk berbelanja yang terjadi di seluruh daerah. Ketika pemerintah melakukan vaksinasi secara lebih luas, masyarakat mulai bisa beraktivitas kembali, meski harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun, masyarakat sudah bisa lagi makan di restoran, menghabiskan waktu libur di pantai, menonton film di bioskop, naik pesawat udara, dan sebagainya.

Cara Mengembalikan Kebahagiaan: Pandemi Vs Pengeluaran

Memang benar, jutaan orang masih mencoba mendapatkan pekerjaan mereka kembali. Namun secara kolektif, perekonomian mulai bergerak kembali. Para pemilik bisnis sudah bisa membuka usahanya kembali. Bagi sebagian orang, hasrat untuk berbelanja seperti terhambat dalam satu tahun terakhir. Bagi mereka, ini adalah momen seumur hidup di mana sekalipun anda memiliki uang, tapi tidak bisa menggunakannya untuk berbelanja maupun untuk membuka usaha.

Rasanya mungkin aneh bagi sebagian orang. Namun saat ini, besar kemungkinan kalau mereka sudah bisa menggunakan uangnya kembali sebagai cara mengembalikan kebahagiaan yang seolah-olah terkekang selama lebih dari satu tahun. Meski demikian, bukan berarti setiap orang bisa berbelanja sembarangan. Inilah saatnya membahas bagaimana memaksimalkan uang anda melalui pengeluaran yang produktif dan strategis.

Untuk membahas cara mengembalikan kebahagiaan anda melalui pengeluaran yang bertanggung jawab, seorang perencana keuangan di Chicago bernama Brian Thompson, memulainya dengan mengajukan dua pertanyaan: “Apa yang akan anda beli dengan uang anda?” dan “Mengapa anda benar-benar membelinya?” Tidak ada jawaban yang salah untuk kedua pertanyaan ini.

Cara Mengembalikan Kebahagiaan: Apa Makna Uang Bagi Anda?

Menurut Thompson, setiap jawab harus diartikan tanpa praduga. Namun, perlakukanlah dengan empati agar mereka bisa memastikan apa makna uang tersebut bagi mereka, antara lain:

Uang Adalah Kekuasaan

Hal pertama yang perlu difikirkan adalah tabungan. Tabungan bukan hanya dibutuhkan ketika mobil anda tiba-tiba rusak atau saat anda sakit. Memiliki uang yang ‘bebas’ berarti anda tidak akan terikat dengan orang lain, baik itu orang lain yang memperlakukan anda seperti sampah atau seorang boss yang meremehkan anda. Anda memiliki uang cadangan untuk digunakan saat darurat. Tabungan adalah kekuasaan, dan kekuasaan datang dalam berbagai bentuk. Kekuasaan mungkin datang dari pilihan yang anda buat atau dari bagaimana anda memandang kehidupan.

Tetapkan Prioritas Berbelanja

Menurut sejumlah peneliti, pengalaman berbelanja akan membawa lebih banyak kepuasaan. Jadi, ada yang berpendapat bahwa cara mengembalikan kebahagiaan termasuk berbelanja lebih banyak. Tentunya, hal ini hanya berlaku bagi orang yang memiliki banyak uang, bukan bagi orang dari strata sosial ekonomi yang lebih rendah. Lalu, pengalaman seperti apa yang dapat membantu seseorang membuat prioritas saat membelanjakan uangnya?

Setelah satu tahun dilanda resesi ekonomi, sebagian orang mulai mengadopsi suatu pendekatan yang lebih sempit dan difokuskan pada hal-hal yang mungkin tidak akan bisa mereka lakukan lagi. Misalnya, mungkin mereka tidak akan punya kesempatan lagi menonton konser Jogn Prine atau makan makanan yang dibuat oleh cheff terkenal. Jika pandemi bisa menghilangkan kesempatan itu, maka mereka akan memprioritaskan untuk menonton konser atau membeli makanan spesial tersebut.  Dengan kata lain, setiap orang punya prioritas sendiri dalam menggunakan uangnya. Contoh lainnya adalah menghadiri pesta syukuran sahabat, berlibur bersama keluarga, dan sebagainya.

Kendalikan Diri Sendiri

Hanya karena banyak kesenangan yang kelihatannya hanya datang sekali, bukan berarti anda mengejar semuanya secara bersamaan. Orang yang memiliki penghasilan besar sekalipun bisa terlibat hutang secara tiba-tiba. Salah satunya adalah karena menggunakan kartu kredit tanpa kendali. Berbelanja secara berlebihan bisa membuat anda terlilit hutang besar. Jadi, mengendalikan diri adalah salah satu cara mengembalikan kebahagiaan dengan secara bertanggung jawab.

Berbagi

Jika anda termasuk jutaan orang yang beruntung dan lebih mapan secara finansial saat ini dibanding awal tahun 2020, maka tidak ada salahnya memberikan sesuatu kepada orang lain. Rasanya mungkin akan terasa baik bagi anda. Misalnya, jika anda seorang advokat, mungkin anda bisa membantu klien anda dengan biaya cuma-cuma. Atau, anda bisa menyumbangkan uang untuk amal, membantu panti asuhan, atau yayasan anak yatim.

Berbagi adalah cara mengembalikan kebahagiaan secara cerdas dan bertanggung jawab. Banyak orang lain di luar sana tidak seberuntung anda. Saat anda memiliki uang ‘bebas,’ jutaan orang bahkan tidak berani bermimpi membeli makanan enak karena mereka belum mendapatkan kembali pekerjaan yang hilang akibat pandemi.

Berbelanja mungkin bisa mengembalikan sebagian dari kebahagiaan anda, namun lakukanlah secara bertanggung jawab. Tetapkan hal yang paling prioritas, yakni hal yang dapat mempengaruhi kebahagiaan keluarga. Setelah itu, prioritaskanlah penggunaan uang anda untuk hal-hal yang penting dan bermanfaat bagi diri anda, keluarga, dan orang lain. Itulah cara mengembalikan kebahagiaan yang hakiki.

Tagged With :

Leave a Comment