Kadang orang mesti banting tulang dan memeras keringat untuk mengais rezeki. Tapi ada juga duit yang bisa datang tanpa diduga.
Tidak percaya? Orang yang menang kuis contohnya. Mungkin niat awalnya iseng belaka. Tapi ternyata menang juga.
Contoh lain: menang undian tabungan hingga miliaran rupiah. Bahkan bisa jadi orang itu baru tahu menang undian setelah dihubungi pihak bank.
Yang juga bisa dikatakan rezeki nomplok adalah bonus dari kantor. Terutama bila nominalnya begitu besar melebihi dugaan.
Kira-kira bagaimana cara memaksimalkan duit yang datang tak terduga itu agar manfaatnya terasa? Soalnya ada kecenderungan dana yang tak diprediksi dianggap sebagai kesempatan untuk berfoya-foya.
Tidak salah jika menggunakan rezeki nomplok itu untuk perayaan. Namun seyogianya ada alokasi dari durian runtuh itu yang disisihkan untuk hal lain yang lebih berfaedah.
Berikut ini beberapa contohnya:
1. Simpan di deposito
Tabungan reguler di bank sudah biasa. Bunganya tak seberapa, kalah jika dibandingkan dengan nilai inflasi yang terus meningkat tiap tahun.
Daripada menyimpan dana tak terduga itu di tabungan, mending tanam di deposito. Suku bunga deposito jauh lebih tinggi daripada tabungan.
Tapi harus diperhatikan, sekali masuk deposito, uang tak bisa ditarik seenak hati. Ada jangka waktu deposito, minimal 3 bulan.
Jadi selama dalam periode itu uang di deposito mesti mengendap. Kalau kita menariknya, ada biaya penalti yang mesti dibayar.
Sebaiknya ambil periode terlama. Makin lama periode, keuntungan dari bunga deposito makin besar.
2. Bikin tabungan darurat
Bila belum punya, kinilah saatnya membuat tabungan darurat dari duit yang datang tak terduga itu. Seperti tersurat dari namanya, tabungan darurat adalah tabungan yang digunakan untuk kebutuhan darurat.
Misalnya ada anggota keluarga yang tertabrak mobil di jalan dan mesti segera dirawat. Beberapa rumah sakit meminta deposit alias uang jaminan dulu sebelum melakukan tindakan.
Nah, deposit itu bisa diambil dari tabungan darurat ini. Dengan begitu, tindakan bisa langsung dilakukan untuk menyelamatkan nyawa saudara yang tertimpa musibah.
Tak jarang kejadian seperti ini berakhir dengan nestapa karena tak adanya dana darurat. Idealnya, tabungan dana darurat berisi 5-10 kali penghasilan per bulan, tergantung jumlah kepala dalam keluarga.
3. Lunasi utang
Rezeki nomplok bakal lebih berguna jika digunakan untuk melunasi utang segera kalau ada. Utang adalah beban. Tentu tak ada orang yang mau hidup menanggung beban.
Bilapun tak bisa digunakan langsung untuk pelunasan, paling tidak dapat mengurangi jumlah utang. Atau mungkin masih punya tunggakan?
Prioritaskan tunggakan itu dulu. Lebih-lebih bila tunggakan sudah beranak-pinak. Tidak mau dong hidup selamanya dalam cengkeraman utang.
4. Tanam sebagai investasi
Poin pertama yang membahas deposito di atas bisa dikategorikan sebagai investasi. Tapi ini investasi buat pemula banget.
Hukum yang berlaku dalam investasi adalah makin besar risiko, makin besar pula potensi keuntungan. Sedangkan risiko deposito kecil, bahkan dapat dikatakan tidak ada.
Bila hendak memaksimalkan duit yang datang tak terduga itu betul-betul, coba tanam sebagai investasi. Tak perlu langsung memutarnya di bursa saham.
Kalau belum berpengalaman, coba dulu investasi yang ramah pemula. Contohnya reksadana.
Saat ini investasi reksadana pun bisa dilakukan dengan praktis lewat marketplace. Tidak harus datang langsung ke perusahaan manajer investasi.
Investasi lain yang mudah dan murah adalah emas. Nilai emas dari tahun ke tahun selalu naik. Tapi memang, potensi keuntungannya tak sebesar reksadana.
Jika nilai rezeki nomplok cukup, investasi yang relatif lebih aman dalam jangka panjang adalah properti. Tak ada cerita rumah mengalami penurunan harga, kecuali wilayahnya tiba-tiba rentan terkena bencana.
Investasi properti pun bisa memberikan pemasukan pasif. Misalnya dengan mendirikan rumah kos di sekitar area kampus. Jadi nilai properti naik, penghasilan bulanan pun bertambah.
5. Beli barang impian
Tak ada salahnya memakai duit rezeki nompok buat membeli barang impian. Misalnya dari dulu pengin punya sepeda motor N-Max.
Lantaran sekarang sudah ada dana dan tak ada tanggungan utang, sikat saja. Namun ingat, pertimbangkan tanggungan dulu sebelum mengambil opsi ini.
Tetap pegang prinsip berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Biarlah tak bisa memenuhi impian dulu, asalkan beban dapat terangkat. Dalam hal ini utang.
Sejatinya, membeli barang impian menguntungkan secara psikologis. Hati yang senang bisa berujung pada produktivitas kerja lebih baik karena mood yang mendukung.
Dalam politik ada istilah makin besar kekuasaan, godaan tak kalah besar. Hal ini berlaku juga ketika ada rezeki nomplok alias duit yang datang tak terduga.
Adanya dana yang tak direncanakan itu bisa berguna, tapi bisa juga habis sia-sia. Semuanya bergantung pada kita, apakah bisa memanfaatkan kekuasaan itu atau dibuat tak berdaya dan akhirnya seperti tak terjadi apa-apa.
Tagged With : budgeting • uang