Apakah Krisis Perbankan 2023 Akan Menaikkan Harga Emas?

Kolapsnya Silicon Valley Bank di Amerika Serikat pada pertengahan Maret 2023 merupakan peristiwa paling menggemparkan sejak krisis keuangan 2008. Berbagai aset investasi merasakan imbasnya. Saham sektor perbankan tumbang. Sementara itu, harga emas meroket kembali ke rentang tertinggi yang sempat tercapai pada masa pandemi COVID-19 (2020).

Apakah Krisis Perbankan 2023 Akan Menaikkan Harga Emas

Posisi harga emas saat ini masih bertahan dalam rentang tersebut, meskipun telah melandai dari puncak tertingginya. Kurs XAU/USD beredar pada kisaran $1970 per troy ons, sedangkan harga emas antam sebesar Rp 1.089.000 per gram. Pertanyaannya, apakah harga emas tahun 2023 akan naik jika krisis perbankan meluas?

Emas merupakan aset pelindung nilai kekayaan serta memperoleh julukan “safe haven“, sehingga cenderung diincar trader yang cari aman pada masa-masa gejolak keuangan. Selaras dengan statusnya, harga emas meningkat saat krisis perbankan merebak. Namun, harga emas menurun kembali ketika krisis mereda.

Beberapa bank sentral utama telah bergerak cepat menyuntikkan likuiditas tambahan ke pasar untuk meredam gejolak, termasuk Federal Reserve AS, European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BoE). Langkah tersebut memulihkan sentimen pasar untuk saat ini, meskipun kebanyakan investor masih menghindari saham perbankan dan aset berisiko lainnya.

Sayangnya, bank-bank sentral itu juga “ngotot” untuk terus menaikkan suku bunga masing-masing secara agresif. Alasannya untuk menangani kenaikan inflasi yang tinggi. Namun, kenaikan suku bunga berdampak pada pengetatan kondisi moneter dan perlambatan ekonomi yang meningkatkan risiko stres pada sektor perbankan.

Sejumlah analis menilai Federal Reserve dan kawan-kawannya memang tak punya pilihan selain terus menaikkan bunga seperti rencana sebelumnya. Pasalnya, menghentikan kenaikan suku bunga pada saat ini justru seolah-olah “mengakui” adanya masalah besar dan memantik kepanikan pasar. Skenario seperti itu juga berpotensi memicu kenaikan harga emas.

Jessica Amir, pakar strategi Saxo Bank, menuliskan dalam catatannya pekan ini, “Jika The Fed mensinyalkan penghentian dalam (kenaikan) suku bunga atau mungkin bahkan pemangkasan suku bunga, maka hal itu akan mendukung emas untuk meningkat lebih tinggi. Dalam tiga kali penghentian kenaikan bunga The Fed terakhir, (harga) emas reli. Pada tahun 2019, emas reli lebih dari 60% sampai rekor tertinggi baru ketika The Fed menghentikan kenaikan suku bunga.”

Masalahnya, reli harga emas yang pesat dalam tahun 2023 belum tentu diikuti dengan kenaikan lanjutan pada periode berikutnya tanpa adanya katalis yang sama. Ketidakpastian seperti ini membuat para analis lebih berhati-hati dalam memproyeksikan harga emas ke depan.

ANZ Research baru-baru ini menaikkan proyeksi harga emas hingga $2000 pada akhir 2023, kemudian melaju sampai $2075 per September 2024. Akan tetapi, hasil survei Reuters terhadap 38 analis menunjukkan ekspektasi harga emas tahun 2024 hanya mencapai rata-rata $1890.

Tagged With :

Leave a Comment