Apakah Deposito Online Di Bank Digital Itu Aman?

Bunga yang melimpah telah membuat banyak orang tergiur untuk menyimpan dana dalam deposito online di bank digital. Kemudahan tata cara membuka deposito melalui gadget pribadi juga meningkatkan jumlah orang yang tertarik untuk menyetor simpanan kapan saja, di mana saja. Tapi, apakah deposito online di bank digital itu aman?

Apakah Deposito Online Di Bank Digital Itu Aman

Deposito online pada dasarnya merupakan produk perbankan yang sama dengan deposito biasa. Semua deposito dapat dibuka untuk jangka waktu tertentu, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan. Pemilik deposito akan memperoleh bunga beserta dana pokoknya setelah jatuh tempo. Namun, deposito online juga memiliki banyak perbedaan dibandingkan deposito yang dibuka secara offline melalui kantor bank biasa.

Pertama, kita dapat membuka dan mencairkan deposito online melalui aplikasi perbankan digital. Cukup login ke rekening e-banking, pilih menu deposito, mengisi formulir yang tersedia, kemudian memindahbukukan dana yang akan disetorkan.

Semua proses itu 100% online, sehingga nasabah harus terlebih dahulu memahami seluk-beluk deposito dan beragam istilah yang muncul dalam formulir. Contohnya, istilah “tenor” yang bermakna jangka waktu. Formulir pembukaan deposito online juga biasanya mencantumkan opsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan sistem perpanjangan otomatis (ARO). Selain itu, masih banyak lagi istilah perbankan lain yang cukup krusial untuk dipahami sebelum kita meneken pembukaan deposito online.

Kedua, kita biasanya tidak memperoleh dokumentasi fisik setelah membuka deposito online. Bukti pembukaan deposito tersimpan dalam sistem bank digital yang dapat diakses melalui aplikasi –dan rentan error maupun peretasan.

Beragam praktik kejahatan siber mengintai deposito online, mulai dari pencurian password, pembobolan rekening oleh hacker, serta modus phishing yang menipu nasabah dengan berkedok sebagai CS resmi bank. Oleh karena itu, kita perlu terlebih dahulu memastikan keandalan pertahanan siber pada bank digital yang diminati.

Ketiga, bank digital sering mempromosikan suku bunga deposito yang sangat tinggi untuk menarik perhatian calon nasabah. Praktik ini cukup berisiko, karena deposito yang berbunga terlalu tinggi mungkin tak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sebagaimana diketahui, semua bank di Indonesia harus bergabung dengan LPS –termasuk bank digital. LPS selanjutnya akan memberikan jaminan bahwa nasabah dapat memperoleh kembali dananya apabila terjadi kebangkrutan pada bank. Namun, penjaminan LPS itu memiliki syarat jumlah nominal dan tingkat bunga maksimal. Apabila deposito online kita melebihi batas-batas tersebut, dana kita tidak masuk dalam penjaminan LPS.

Jadi, apakah deposito online di bank digital itu aman? Ya, deposito online itu biasanya aman. Namun, kita juga perlu melaksanakan beberapa hal penting untuk menjamin keamanan dana kita dalam deposito tersebut. Beberapa hal itu antara lain memahami teknis dan istilah-istilah terkait deposito, memeriksa pertahanan siber yang diberlakukan oleh pihak bank, memastikan bunga deposito tak melebihi bunga penjaminan LPS, serta mengamakan kredensial login untuk masuk ke rekening digital kita.

Tagged With :

Leave a Comment