Kasus penipuan hampir tak pernah sirna. Segala aset investasi pernah dicokok menjadi kedok penipuan, termasuk diantaranya forex, saham, emas, dan minyak. Sejumlah laporan media massa Malaysia dan Australia baru-baru ini memaparkan kemunculan penipuan investasi minyak dan gas dengan beragam modus operandi.
TheStar.com.my (20 April 2021) melaporkan bahwa kepolisian Dang Wangi, Kuala Lumpur, menerima setidaknya 15 laporan tentang penipuan investasi migas dengan mengatasnamakan “Brunei Investment Agency (BIA)”. Para korban menerima penawaran via Facebook dan dikoordinir via grup WhatsApp, kemudian diminta memilih diantara dua paket investasi jangka pendek.
Modal awal investasi bodong itu hanya RM120, sedangkan iming-iming keuntungannya minimum 200% dari investasi pokok. Tak pelak, banyak korban tergiur pada penawaran itu. Mereka baru tersadar setelah admin grup WhatsApp tak dapat dihubungi lagi.
The West Australian pada tanggal 12 Juli 2021 juga mengangkat tajuk berjudul “Funds lost to foreign trading scams on the rise (Dana hilang akibat penipuan trading asing sedang meningkat)”. Katanya, penipuan-penipuan ini melibatkan situs web yang mengaku dapat memfasilitas perdagangan produk keuangan kompleks seperti kontrak berjangka minyak.
Kasus-kasus itu tak terjadi di Indonesia, tetapi selayaknya kita juga mewaspadai ancamannya. Ketahuilah cara mendeteksi penipuan investasi minyak agar tak menjadi korban berikutnya. Ada tiga poin utama yang perlu diperhatikan semua calon investor:
- Penawaran berfokus pada berita bombastis, misalnya “Harga minyak naik 100% dalam sehari, ayo ikut meraup cuan dari investasi ini!”.
- Penawaran menjanjikan keuntungan tetap dalam jumlah besar, misalnya “Garansi profit 100%”. Padahal, harga minyak dan gas sangat volatile dan tak ada seorang pun yang dapat menjamin harganya akan naik atau turun dalam kurun waktu tertentu.
- Penawaran mendesak agar kita berinvestasi sesegera mungkin. Misalnya dengan menurunkan syarat setoran modal awal lalu mengatakan “Modal awal $120 hanya untuk hari ini saja, besok naik”, atau “Kuota terbatas! Investasi sekarang atau menyesal.”
Selain itu, kita perlu meneliti terlebih dahulu perusahaan investasi mana pun yang mengajak kita menanamkan modal. Pastikan alamat dan latar belakang perusahaan sudah terkonfirmasi dengan jelas. Cari tahu juga apakah perusahaan sudah memperoleh perizinan yang layak atau tidak.
Tagged With : investasi • komoditas • minyak • Penipuan