Reksadana dikenal sebagai investasi yang memiliki risiko kecil tetapi menawarkan imbal hasil atau return yang lumayan. Tanpa bersusah payah memantau pergerakan investasi setiap hari, investor reksadana cukup menunggu dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh imbal hasil maksimal. Proses investasi reksadana ini dilakukan oleh seorang manajer investasi yang profesional dan berpengalaman. Sebelum membahas lebih lanjut investasi reksadana, sebaiknya kamu ketahui terlebih dahulu simulasi reksadana.
Tentu menarik, bukan? Bagi anda investor pemula yang belum mengerti kerja investasi secara mendalam atau investor yang tidak punya cukup waktu memantau dan mengurus investasinya, reksadana ini cocok menjadi pilihan investasi. Sebab, anda tidak perlu repot-repot memantau investasi anda setiap saat untuk bisa memastikan mendapatkan imbal hasil reksadana.
Lantas, bagaimana cara kerja reksadana ini, dari mulai investasi awal hingga investor memperoleh imbal hasil. Mungkin anda yang baru akan atau bahkan sudah berinvestasi reksadana, belum mengetahui detail perhitungan reksadana dan keuntungannya. Begini gambaran atau simulasi reksadana dalam memberikan keuntungan kepada investornya.
Jenis-jenis reksadana
Sebelum mengulas lebih jauh mengenai simulasi reksadana, anda perlu mengetahui beberapa jenis reksadana yang umumnya tersedia di perusahaan investasi.
Ada empat jenis reksadana yakni reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana saham dan reksadana campuran. Masing-masing reksadana ini memiliki tingkat risiko berbeda-beda dan juga nilai imbal hasil berbeda pula. Karena itu, simulasi perhitungan masing-masing reksadana ini berbeda-beda.
1. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap ini sebagian besar investasinya yakni minimal 80 persen ditempatkan pada portofolio efek yang memberikan pendapatan tetap seperti surat utang atau obligasi, atau sukuk. Reksadana ini dikenal sebagai jenis yang memberikan imbal hasil cukup tinggi tetapi risiko yang tidak terlalu tinggi juga. Imbal hasil yang diberikan reksadana pendapatan tetap ini sekitar 7-10 persen per tahun.
Reksadana pendapatan ini juga termasuk kategori tingkat risiko menengah, karena lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang, tetapi masih lebih rendah dibandingkan reksadana saham.
Reksadana pendapatan tetap ini cocok untuk investor dengan tipe konservatif yang tidak ingin risiko tinggi, namun imbal hasil juga lumayan tinggi. Idealnya, investasi ini cocok untuk investasi jangka waktu 1-3 tahun.
Begini simulasi perhitungan dan keuntungan reksadana pendapatan tetap
Misalnya, anda berinvestasi sebesar Rp 2 juta pada reksadana A dengan harga Rp 2.922,46 per unit maka unit penyertaan yang didapatkan sebanyak 684,46 unit.
Lalu setelah dua tahun harga Nilai Aktiva Bersih (NAB) menjadi Rp3.200 per unit. Maka keuntungan yang anda peroleh selama dua tahun itu yakni:
= 684,46 unit x Rp 3.200
=Rp 2.190.280
= Rp 2.190.280- dua juta
= Rp 190.280
Maka, imbal hasil dari reksadana anda sebesar Rp 190.280 atau setara dengan 9,5 persen.
2. Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang 100 persen dananya diinvestasikan ke instrumen pasar uang yakni deposito maupun surat berharga yang jangka waktunya kurang dari setahun.
Reksadana pasar uang ini dikenal sebagai reksadana yang paling minim risikonya dibandingkan reksadana lainnya. Namun, karena minim risiko tersebut, reksadana ini juga memberikan imbal hasil paling rendah yakni sekitar 6-8 persen setahun.
Meski begitu, meski imbal hasil rendah, tetapi masih tetap lebih besar daripada bunga deposito.
Begini simulasi perhitungan dan keuntungan reksadana pasar uang
Misalnya, anda berinvestasi pada reksadana pasar uang A senilai Rp 1 juta dengan harga Rp1.611 per unit. Maka unit penyertaan yang anda dapatkan sebanyak 620,73 unit
Karena reksadana pasar uang ini direkomendasikan untuk jangka pendek, setelah setahun, harga nilai aktiva bersih (NAB) naik menjadi Rp 1.700, begini perhitungan keuntungan simulasi reksadana anda:
= 620,73 x Rp 1.700
= Rp1.055.241 – Rp 1.000.000 (modal)
= Rp 55.241 maka keuntungan yang kamu dapatkan sebesar 5,5 persen yakni Rp 55.241
3. Reksadana Saham
Reksadana ini adalah investasi yang minimal 80 persen dananya diinvestasikan ke efek ekuitas yakni saham. Berbeda dengan investasi saham yang 100 persennya ke saham, komposisi reksadana saham sisanya diinvestasikan ke pasar uang. Sehingga risikonya masih lebih rendah dibandingkan investasi langsung ke saham.
Tetapi, reksadana saham ini merupakan reksadana yang tingkat risiko paling tinggi dibandingkan reksadana lainnya. Tingkat risiko ini berbanding lurus dengan imbal hasil yang dijanjikan dari reksadana saham ini, yakni paling tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang maupun campuran yakni sebesar 15-20 persen per tahun.
Reksadana saham ini direkomendasikan bagi investor dengan tipe agresif yang mengincar imbal hasil tinggi. Selain itu, reksadana cocok untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang.
4. Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang dananya dibagi dan dialokasikan ke beberapa efek sekaligus seperti saham, obligasi dan pasar uang. Bisa dikatakan reksadana campuran ini adalah model investasinya gabungan dari jenis-jenis reksadana sebelumnya.
Jenis reksadana ini paling ideal bagi investor dengan tipe moderat, yakni berani mengambil risiko tetapi masih di tahap sedang dan mengharapkan imbal hasil yang tinggi.
Akan tetapi, bagi investor yang cenderung agresif dan mengharapkan imbal hasil tinggi juga masih masuk jika memilih reksadana campuran ini. Sebaliknya, reksadana campuran ini kurang cocok bagi investor dengan tipe konservatif atau mencari aman dan menghindari kerugian.
Begini perhitungan simulasi reksadana saham dan campuran
Perhitungan simulasi reksadana saham sama halnya dengan simulasi reksadana pendapatan tetap dan juga pasar uang. Hanya bedanya, harga jumlah unit dari reksadana saham ini lebih fluktuatif dibandingkan pendapatan tetap dan pasar uang. Ada kemungkinan saham juga mengalami penurunan saat anda mencairkan reksadana saham ini. Karena itu, pastikan saat hendak mencairkan reksadana saham ini saat harga NAB sedang bagus.
Hitung Keuntungan dan Simulasi Reksadana dengan Kalkulator Investasi
Selain menghitung secara manual, perusahaan investasi kini juga menyediakan layanan perhitungan atau simulasi reksadana secara online. Namun, untuk bisa menggunakan simulasi perhitungan reksadana ini, anda perlu menentukan tujuan investasi dan target investasi saat berinvestasi.
Misalnya: Anda ingin menghasilkan dana pensiun Rp 200 juta di usia 50 tahun. Sedangkan usia anda saat ini yakni 30 tahun.anda ingin menggunakan reksadana campuran yakni:
Jika menggunakan kalkulator Bibit, berikut perhitungannya.
- Tujuan investasi: Dana Pensiun Rp 500 juta
- Target waktu investasi: 20 tahun atau 240 bulan
- Maka perkiraan dana investasi yang harus dialokasikan setiap bulan yakni Rp 590.000
Demikian, cara menghitung dan simulasi reksadana. Semoga bermanfaat!
Tagged With : reksadana • simulasi reksadana