Bank of England (BoE) mengumumkan penundaan keputusan kenaikan suku bunga sehubungan dengan berkabungnya Inggris atas kematian Ratu Elizabeth II. Kenaikan suku bunga yang dilakukan demi menanggulangi lonjakan inflasi tersebut, sedianya akan dilakukan dalam rapat MPC pada 15 September mendatang. Namun, rapat tersebut akan ditunda sepekan yakni hingga 22 September.
Dalam pernyataan Threadneedle Street yang dikutip oleh The Guardian, disebutkan: “Mengingat masa berkabung nasional yang sekarang sedan terjadi di Inggris, pertemuan komite kebijakan moneter September 2022 telah ditunda untuk jangka waktu satu minggu. Keputusan panitia MPC akan diumumkan pada pukul 12 siang tanggal 22 September.”
Bank sentral Inggris diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebanyak setengah persen dari level saat ini 1,75%. Hal itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap inflasi Inggris yang mencapai level tertinggi sejak awal 1980-an.
Satu minggu tambahan waktu, akan memberi bank sentral lebih banyak kesempatan untuk mempertimbangkan opsi dalam merespon kenaikan inflasi. Terlebih setelah perdana menteri baru, Liz Truss, mengumumkan rencana untuk membekukan biaya energi rumah tangga pada £2,500 untuk keluarga biasa selama dua tahun mulai Oktober.
GBP/USD Menguat
Terlepas dari pengumuman penundaan rapat BoE, Poundsterling terpantau menguat di sesi perdagangan Jumat malam ini. Pelemahan Dolar AS merupakan pemicu utama penguatan Cable. Sempat menyentuh 1% di awal pembukaan sesi London sore ini, GBP/USD diperdagangkan di $1,1583, naik 0.74% dari harga pembukaan. Sedang terhadap Euro, Sterling tak menunjukkan perubahan yang signfikan dengan EUR/GBP diperdagangkan di 0.8681.
“Hari ini adalah cerita tentang Dolar AS. Kita melihat perdagangan Pound sejalan dengan topik utama pasar hari ini,” demikian komentar Simon Harvey, analis dari Monex Europe. “Kita akhirnya melihat (kebijakan) bank sentral melawan narasi dolar yang lebih kuat ini. Selain itu, kami mulai melihat otoritas fiskal menanggapi penyebabnya terutama di Eropa,” kata Harvey.